Servis & Perawatan

25 Komponen Transmisi Manual dan Otomatis Beserta Fungsinya

  • 88 Views

Daftar Isi

Sistem transmisi merupakan salah satu bagian penting yang berperan besar dalam menyalurkan tenaga mesin ke roda.

Itulah mengapa memahami komponen transmisi akan membantumu mengerti bagaimana mobil bekerja, baik yang menggunakan transmisi manual maupun otomatis.

Selain menambah wawasan, pengetahuan ini juga berguna saat melakukan perawatan agar performa kendaraan tetap optimal. Yuk, simak!

🔑 Key Takeaways:

  • Memahami komponen transmisi membantu kamu mengenali sumber masalah dan menjaga performa mobil tetap optimal.
  • Baik transmisi manual maupun otomatis, tiap komponen memiliki peran vital dalam menyalurkan tenaga mesin.
  • Perawatan berkala, termasuk pengecekan oli dan kondisi komponen internal, akan memperpanjang umur transmisi.

Komponen Transmisi Manual

Sebelum masuk ke detailnya, Moladiners perlu tahu bahwa susunan komponen transmisi manual bekerja secara mekanis dan sangat bergantung pada peran pengemudi.

Setiap bagian saling berkaitan untuk menghasilkan perpindahan gigi yang halus dan torsi sesuai kebutuhan. Berikut komponennya seperti yang dilansir dari laman Suzuki:

1. Tuas Persneling

komponen transmisi manual tuas persneling - moladin
Foto: YourMechanic

Tuas persneling menjadi antarmuka utama antara pengemudi dan sistem transmisi. Melalui komponen inilah perpindahan gigi terjadi sesuai kebutuhan medan dan kecepatan.

Tanpa persneling, perintah pemindahan gigi tidak dapat diteruskan ke bagian lainnya.

2. Tuas Penghubung (Shift Linkage)

Setelah tuas persneling digerakkan, tuas penghubung bekerja mengirimkan perintah tersebut menuju shift fork.

Mekanisme ini memastikan setiap pergeseran gigi berlangsung tepat dan sinkron.

3. Garpu Pemindah (Shift Fork)

Shift fork akan menggeser collar atau synchronizer sesuai perintah dari shift linkage.

Dengan proses ini, posisi gigi mobil dapat berubah dengan lebih mulus tanpa perlu tenaga besar dari pengemudi.

4. Synchronizer

Komponen ini bertugas menyamakan putaran dua gear yang akan saling bertaut.

Tanpa synchronizer, perpindahan gigi akan terasa kasar, bahkan dapat menyebabkan suara gesekan yang berpotensi merusak gearbox.

5. Poros Input (Input Shaft)

Poros input menerima putaran dari kopling mobil dan meneruskannya ke gear pertama kali.

Dari sinilah aliran tenaga mesin dimulai sebelum diteruskan ke poros keluaran dan seterusnya menuju roda.

6. Counter Gear

komponen transmisi manual counter gear - moladin
Foto: Yota1

Counter gear bekerja sebagai perantara antara input shaft dan gigi kecepatan.

Perputaran dari poros input dialirkan ke gigi lain melalui counter gear, menciptakan kombinasi rasio yang berbeda.

7. Gigi Transmisi

Gigi-gigi ini berfungsi mengatur besar kecilnya torsi yang dikirim ke roda.

Pilihan gear akan menentukan apakah mobil membutuhkan tenaga besar (gigi rendah) atau kecepatan lebih tinggi (gigi besar).

8. Poros Keluaran (Output Shaft)

Output shaft menerima putaran terakhir dari seluruh proses perpindahan gear.

Poros ini terhubung ke penggerak akhir (final drive) untuk menyalurkan tenaga ke roda.

9. Reverse Gear

Supaya mobil dapat bergerak mundur, dibutuhkan arah rotasi yang berlawanan dari output shaft.

Reverse gear menciptakan putaran terbalik tersebut sehingga kendaraan dapat mundur dengan aman.

10. Bantalan (Main Bearing)

Bearing menjaga agar putaran pada shaft tetap stabil serta meminimalkan gesekan.

Keberadaan komponen ini sangat menentukan kelancaran sistem transmisi dan umur gearbox secara keseluruhan.

11. Wadah Transmisi (Transmission Case)

Semua komponen disimpan dalam rumah transmisi yang berfungsi melindungi bagian internal dari kotoran dan benturan, serta menjadi penampung oli transmisi.

12. Speedometer Gear

komponen transmisi manual speedometer gear - Moladin
Foto: AdventureTaco

Bagian ini menggerakkan kabel atau sensor untuk menampilkan kecepatan kendaraan di panel instrumen, sehingga pengemudi dapat mengontrol laju kendaraan secara akurat.

13. Hub Sleeve

Komponen ini mengunci gear yang sedang digunakan agar output shaft berputar sesuai pilihan gigi.

Kerja hub sleeve sangat penting untuk menjaga putaran tetap stabil tanpa selip.

14. Extension Housing

Extension housing merupakan sambungan dari wadah transmisi. Di dalamnya terdapat oil seal untuk mencegah kebocoran oli sekaligus menjaga output shaft tetap pada jalurnya.

Komponen Transmisi Otomatis

Berbeda dengan transmisi manual yang mengandalkan pengemudi, sistem otomatis bekerja dengan kombinasi mekanis, hidrolik, dan elektris.

Oleh karena itu, struktur komponen transmisi otomatis lebih kompleks dan saling terintegrasi. Berikut komponennya:

1. Torque Converter

komponen transmisi manual Torque Converter - Moladin
Foto: Big Bolt

Torque converter berfungsi memperbesar momen mesin dan meneruskannya ke transmisi. Bagian ini berisi ATF dan menggantikan peran kopling pada sistem manual.

Selain itu, torque converter menyerap getaran, menghaluskan perpindahan gigi, dan menggerakkan pompa oli.

2. Automatic Transmission Fluid (ATF)

ATF merupakan minyak khusus yang tidak hanya melumasi, tetapi juga bertugas sebagai media penghantar tekanan hidrolik.

Tanpa komponen transmisi otomatis, perpindahan gigi di planetary gear dan kerja kopling hidrolik tidak akan berjalan.

3. Brake (Band/Brake Pack)

Komponen ini berada di area planetary gear dan berfungsi mengunci sebagian gear untuk menghasilkan rasio gigi tertentu.

Brake bekerja dengan tekanan hidrolik dan tersedia dalam tipe band brake maupun wet multiple disc brake.

4. One Way Clutch & Clutch Pack

Clutch pack memungkinkan gear tertentu terhubung atau terlepas sesuai kebutuhan perpindahan.

Sementara one way clutch bekerja mencegah putaran berlawanan yang tidak diinginkan, memastikan perpindahan gigi lebih halus.

5. Planetary Gear Set

Merupakan inti dari sistem transmisi otomatis. Planetary gear menghasilkan berbagai rasio gigi tanpa harus memindahkan gear secara fisik seperti pada sistem manual.

Kombinasi brake, clutch, dan planetary gear menciptakan perpindahan kecepatan yang sangat halus.

6. Sistem Kontrol Hidrolik

Sistem ini mengatur aliran tekanan oli ke brake dan clutch. Kerja otomatisnya dikendalikan oleh valve body yang menjadi “otak mekanis” transmisi otomatis.

7. Manual Linkage

komponen tranmsisi Manual Linkage - Moladin
Foto: DICorse

Meskipun otomatis, mobil tetap membutuhkan tuas untuk memilih mode seperti P, R, N, dan D.

Itu sebabnya manual linkage masih diperlukan sebagai penghubung ke sistem kontrol hidrolik.

8. Shifting Control

Shifting control menentukan kapan transmisi berpindah gigi berdasarkan beban mesin, tekanan oli, dan kecepatan kendaraan.

Mekanisme ini membuat perpindahan terasa natural tanpa dicampuri pengemudi.

9. Pedal Akselerasi

Pedal gas terhubung ke throttle valve melalui kabel atau sensor. Besarnya bukaan throttle memengaruhi penentuan perpindahan gigi otomatis, terutama ketika kendaraan membutuhkan akselerasi cepat.

Kini kamu sudah memahami berbagai komponen transmisi pada mobil, baik manual maupun otomatis.

Setiap bagian memiliki peran penting dalam memastikan tenaga mesin tersalur secara efisien.

FAQ Terkait Komponen Transmisi

1. Apa saja komponen pada transmisi?

Komponennya meliputi gear, poros input, output shaft, synchronizer, shift fork, torque converter, ATF, planetary gear, hingga sistem hidrolik, tergantung jenis transmisinya.

2. Komponen-komponen saluran transmisi mencakup apa saja?

Umumnya mencakup bagian yang mengalirkan tenaga dari mesin ke roda, seperti poros input, counter gear, output shaft, dan final drive.

3. Apa saja jenis transmisi?

Jenis yang umum digunakan adalah transmisi manual, transmisi otomatis konvensional, CVT, dan DCT.

Jika kamu ingin mendapatkan pembahasan otomotif lebih lengkap, update harga mobil, atau panduan perawatan kendaraan lainnya, langsung saja kunjungi Moladin.com.

Artikel Servis & Perawatan
Rekomendasi Untuk Kamu

Lihat Artikel Terkait

Terpopuler di
Servis & Perawatan