Dalam industri otomotif Indonesia, munculnya pendatang baru sering kali disambut dengan antisipasi. Namun, gebrakan yang dilakukan oleh BYD Atto 1 jauh melampaui ekspektasi.
Hanya dalam kurun waktu dua bulan sejak didistribusikan, mobil listrik kecil ini telah mencatatkan angka penjualan BYD Atto 1 yang fantastis, yaitu lebih dari 17.000 unit.
Angka tersebut bukan hanya sekadar pencapaian bagi merek baru, melainkan sebuah fenomena yang mengubah peta persaingan. Mobil listrik ini bahkan berhasil melampaui raksasa Low Cost Green Car (LCGC) dan Multi-Purpose Vehicle (MPV) konvensional yang selama ini mendominasi tangga mobil terlaris di Tanah Air.
💡 Key Takeaways
- Rekor Penjualan Kilat: BYD Atto 1 mencetak rekor fantastis dengan penjualan lebih dari 17.700 unit dalam dua bulan pertama distribusi, menandai kesuksesan yang gemparkan pasar EV Indonesia.
- Mobil Listrik Terlaris: Atto 1 menjadi mobil listrik pertama yang memuncaki daftar mobil terlaris nasional (periode Okt-Nov 2025), mengungguli model bensin konvensional seperti Kijang Innova dan Avanza.
- Harga Menjadi Kunci: Strategi harga BYD Atto 1 (mulai dari Rp 199 juta) secara langsung menantang segmen LCGC, menghilangkan resistensi harga yang selama ini menjadi hambatan utama adopsi EV.
Penjualan BYD Atto 1 Langsung Meroket di Awal Distribusi

Hanya dalam dua bulan sejak mulai dipasarkan, penjualan BYD Atto 1 telah menembus angka 17 ribu unit lebih. Berdasarkan data penjualan terbaru, total unit yang berhasil dibukukan mencapai sekitar 17.700 unit sepanjang Oktober hingga November 2025. Angka tersebut menjadikan Atto 1 sebagai mobil terlaris nasional dalam dua bulan berturut-turut.
Pencapaian ini terasa semakin istimewa karena untuk pertama kalinya dalam sejarah industri otomotif Indonesia, mobil listrik murni mampu mengungguli penjualan mobil bermesin bensin. Dominasi model populer seperti Kijang Innova dan Toyota Avanza pun berhasil dipatahkan oleh pendatang baru berbasis baterai ini.
Di internal BYD Group sendiri, Atto 1 langsung menempati posisi puncak sebagai model dengan penjualan tertinggi. Padahal, mobil ini merupakan model yang paling akhir masuk ke pasar Indonesia. Sebagai pembanding, BYD M6 yang sebelumnya menjadi andalan penjualan hanya mencatat sekitar 9.900 unit sepanjang Januari hingga November 2025.
Harga Terjangkau Jadi Faktor Penentu Ledakan Penjualan

Salah satu kunci utama melonjaknya penjualan BYD Atto 1 terletak pada strategi harga yang agresif. BYD menghadirkan Atto 1 dalam dua varian, yakni dengan banderol Rp 199 juta dan Rp 235 juta. Rentang harga tersebut secara langsung beririsan dengan segmen LCGC dan city car konvensional.
Pendekatan ini dinilai berhasil meruntuhkan persepsi mahal yang selama ini melekat pada mobil listrik. Pengamat otomotif sekaligus akademisi ITB, Yannes Pasaribu, menilai fenomena ini bukan sekadar tren sesaat, melainkan sinyal perubahan besar di industri otomotif nasional.
“Keberhasilan Atto 1 menunjukkan bahwa hambatan utama adopsi EV selama ini bukan soal minat atau penerimaan teknologi, melainkan semata-mata terbuktinya ada affordability gap di masyarakat terkait capex terhadap EV,” ujar Yannes.
Menurutnya, keberanian BYD memosisikan harga Atto 1 di bawah Rp 250 juta menjadi titik balik adopsi kendaraan listrik di Tanah Air.
“Begitu BYD berani menempatkan Atto 1 di rentang harga yang menyenggol LCGC dan city car konvensional, resistensi konsumen terhadap EV langsung runtuh,” tambahnya.
Pajak Ringan Perkuat Daya Tarik BYD Atto 1

Selain harga beli yang kompetitif, biaya kepemilikan rendah turut mendorong penjualan BYD Atto 1 terus meningkat. Mobil listrik ini tidak dikenakan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), sehingga pemilik hanya perlu membayar SWDKLLJ sebesar Rp 143 ribu per tahun.
Kondisi tersebut menjadi daya tarik kuat bagi Moladiners yang menginginkan mobil baru tanpa beban pajak tahunan yang tinggi. Dengan kombinasi harga masuk akal dan biaya operasional rendah, Atto 1 menawarkan paket lengkap yang sulit ditandingi oleh mobil bensin di kelasnya.
FAQ Seputar BYD Atto 1
1. BYD singkatannya apa?
BYD merupakan kependekan dari Build Your Dreams, sebuah nama yang merepresentasikan visi perusahaan untuk menghadirkan inovasi teknologi demi masa depan yang berkelanjutan melalui kendaraan listrik dan solusi energi.
2. Mobil BYD buatan siapa?
BYD adalah perusahaan teknologi dan otomotif asal Tiongkok yang didirikan oleh Wang Chuanfu pada 1995. Berawal dari produsen baterai, BYD kini dikenal sebagai pemain global kendaraan listrik dengan teknologi Blade Battery yang aman dan efisien, termasuk untuk pasar Indonesia.
3. Berapa harga mobil BYD di China?
Di pasar domestiknya, harga mobil BYD masih berada di level menengah ke atas. Sedan listrik murni dibanderol sekitar 45.000 dolar AS, sementara SUV hybrid mulai dari kisaran 30.000 dolar AS sebelum insentif pemerintah setempat.
Lonjakan penjualan BYD Atto 1 menegaskan bahwa pasar otomotif Indonesia kini semakin terbuka terhadap kendaraan listrik, terutama ketika harga dan biaya kepemilikan menjadi lebih rasional. Fenomena ini sekaligus menjadi sinyal kuat dimulainya babak baru persaingan industri otomotif nasional.
Untuk kamu yang ingin terus mengikuti perkembangan terbaru seputar mobil listrik dan dunia otomotif, pastikan selalu update informasi terkini hanya di Moladin News!