Tren Otomotif

6 Perbedaan Knalpot Standar dan Racing

  • 212 Views
perbedaan knalpot standar dan racing by Moladin

Daftar Isi

Ketika berbicara mengenai modifikasi kendaraan, sistem pembuangan atau knalpot sering menjadi komponen pertama yang diubah.

Tidak sedikit dari para pengendara motor yang masih bingung memilih antara knalpot standar dan knalpot racing karena kurang memahami perbedaannya secara mendalam.

Untuk membantu Moladiners dalam memahami perbedaan knalpot standar dan racing, di bawah ini kami sudah menyiapkan sejumlah informasinya buat kamu.

So, mari simak selengkapnya berikut ini!

Perbedaan Knalpot Standar dan Racing

Terdapat 6 (enam) perbedaan antara knalpot standar dan knalpot racing, berikut diantaranya:

1. Suara yang Dihasilkan

Perbedaan yang paling mencolok antara knalpot motor standar dan racing terletak pada suara yang dihasilkan.

Knalpot standar didesain khusus dengan peredam suara (silencer) dan baffle yang berfungsi untuk mengurangi kebisingan, sehingga menghasilkan suara yang halus dan tidak mengganggu.

Desain ini sengaja dibuat untuk memenuhi standar kebisingan yang berlaku di jalan raya sekaligus menjaga kenyamanan pengendara dan lingkungan sekitar.

Sebaliknya, knalpot racing sengaja dirancang tanpa banyak hambatan agar aliran gas buang lebih lancar.

Namun, konsekuensinya adalah suara yang dihasilkan jauh lebih keras dan agresif.

Bagi penggemar modifikasi motor, suara knalpot racing ini justru menjadi daya tarik tersendiri karena memberikan kesan sporty dan performa yang tinggi.

Namun perlu diingat, suara bising ini berpotensi melanggar peraturan lalu lintas dan mengganggu ketenangan lingkungan.

2. Ukuran dan Konstruksi

Dari segi fisik, perbedaan knalpot standar dan racing juga cukup kentara.

Umumnya, knalpot standar memiliki diameter pipa yang lebih kecil dengan panjang yang dioptimalkan untuk keseimbangan antara performa dan kenyamanan.

Konstruksinya juga lebih berat karena dilengkapi berbagai komponen peredam suara dan katalisator untuk memenuhi standar emisi.

Sementara itu, knalpot motor racing cenderung memiliki diameter pipa yang lebih besar namun panjangnya lebih pendek. Desain ini bertujuan untuk meminimalkan hambatan aliran gas buang.

Material yang digunakan pun biasanya lebih tipis sehingga bobotnya lebih ringan dibanding knalpot standar.

Beberapa knalpot racing premium bahkan menggunakan material seperti titanium atau stainless steel berkualitas tinggi untuk kombinasi ringan dan tahan lama.

3. Performa Motor

Alasan utama banyak orang mengganti knalpot standar dengan racing adalah untuk meningkatkan performa.

Knalpot motor standar memang dirancang untuk bisa berkompromi dengan berbagai faktor, seperti emisi, efisiensi bahan bakar, dan performa. Adanya baffle dan katalisator menyebabkan aliran gas buang sedikit terhambat.

Di sisi lain, knalpot racing dengan hambatan yang lebih kecil memungkinkan mesin “bernapas” lebih lega.

Pada motor yang sudah dimodifikasi, hal ini bisa memberikan peningkatan tenaga yang cukup signifikan, terutama di RPM tinggi.

Namun penting untuk dipahami bahwa pada mesin standar, peningkatan performa ini mungkin tidak terlalu terasa dan justru bisa menyebabkan tenaga di RPM rendah berkurang.

4. Konsumsi Bahan Bakar

Perbedaan knalpot standar dan racing juga berdampak pada efisiensi bahan bakar.

Knalpot standar yang didesain untuk keseimbangan optimal cenderung lebih irit bensin dibandingkan knalpot racing.

Sistem pembuangan yang terhambat justru membantu menjaga tekanan balik yang diperlukan untuk pembakaran yang efisien.

Sebaliknya, knalpot motor racing yang terlalu bebas bisa mengganggu tekanan balik ini. Akibatnya, mesin membutuhkan lebih banyak bahan bakar untuk menghasilkan tenaga yang sama.

Menurut laporan dari beberapa pengguna motor yang menggunakan knalpot racing, konsumsi bahan bakar motornya meningkat 10-15%, terutama jika tidak disertai dengan penyetelan karburator atau ECU yang tepat.

5. Dampak Lingkungan dan Legalitas

Perbedaan antara knalpot motor standar dan knalpot racing berikutnya ada pada dampak lingkungan yang ditimbulkan.

Knalpot standar dilengkapi dengan katalisator yang berfungsi mengurangi emisi gas berbahaya seperti CO dan HC. Sistem ini membuat kendaraan lebih ramah lingkungan dan memenuhi standar emisi yang berlaku.

Knalpot racing biasanya tidak dilengkapi dengan katalisator atau bahkan sengaja dihilangkan untuk meningkatkan aliran gas buang.

Akibatnya, emisi gas buang menjadi lebih tinggi dan lebih berpolusi. Di banyak negara, termasuk Indonesia, penggunaan knalpot racing yang tidak memenuhi standar emisi bisa berpotensi melanggar hukum dan dikenakan tilang.

6. Perbandingan Harga

Aspek harga juga menunjukkan perbedaan yang jelas antara knalpot standar dan knalpot racing.

Knalpot motor standar dari pabrikan umumnya memiliki harga yang lebih terjangkau karena diproduksi massal dengan material standar. Biaya penggantiannya pun relatif murah jika terjadi kerusakan.

Sedangkan knalpot motor racing memiliki rentang harga yang sangat bervariasi, mulai dari yang murah hingga sangat mahal.

Harga knalpot racing tergantung pada material yang digunakan, entah itu baja, stainless steel, atau titanium, kemudian merek, serta teknologi yang diterapkannya.

Knalpot racing berkualitas tinggi dari merek ternama bisa berharga puluhan kali lipat dibanding knalpot standar. Selain itu, pemasangannya juga seringkali membutuhkan modifikasi tambahan yang juga menambah biaya.

Nah, itu dia 6 (enam) perbedaan knalpot standar dan racing. Jadi, sudah paham kan bedanya?

Yuk, ikuti dan kunjungi terus Moladin untuk mendapatkan info terbaru mengenai dunia otomotif dan update harga mobil baru!

Artikel Tren Otomotif
Rekomendasi Untuk Kamu

Lihat Artikel Terkait

Terpopuler di
Tren Otomotif