Tren Otomotif

Perbedaan Oli Gardan dan Oli Mesin: Fungsi, Karakteristik, dan Waktu Penggantian

  • 140 Views
perbedaan oli gardan dan oli mesin moladin

Daftar Isi

Apakah Moladiners pernah kesulitan mengetahui perbedaan oli gardan dan oli mesin saat melakukan perawatan kendaraan? Meski berfungsi sebagai pelumas, ternyata kedua jenis oli ini memiliki peran, karakteristik, dan waktu penggantian yang berbeda. 

Memahami perbedaan antara oli gardan dan oli mesin sangat penting agar performa kendaraan tetap optimal dan komponen tidak cepat aus. Yuk, simak penjelasannya agar Moladiners tidak keliru saat memilih oli untuk mobil atau motor kesayangan..

Perbedaan Oli Gardan dan Oli mesin

Perbedaan utama antara oli gardan dan oli mesin bisa dilihat mulai dari fungsi, karakteristik fisik, kandungan bahan, letak penggunaan, hingga waktu penggantiannya.

1. Perbedaan Fungsi

Oli gardan berfungsi sebagai pelumas sistem transmisi atau komponen gardan. Oli ini melumasi gigi-gigi transmisi yang bekerja keras saat kendaraan berakselerasi agar perpindahan tenaga dari mesin ke roda berjalan mulus dan efisien.

Sementara itu, oli mesin adalah pelumas yang digunakan untuk melumasi komponen internal mesin kendaraan, seperti piston, poros engkol, dan camshaft. 

Fungsi utama oli mesin adalah untuk mengurangi gesekan antar komponen, mendinginkan mesin, serta membersihkan kotoran hasil pembakaran. Oli mesin juga membantu mencegah korosi dan keausan pada komponen mesin.

Jangan menggunakan oli mesin sebagai pengganti oli gardan atau sebaliknya, sebab keduanya memiliki fungsi yang spesifik dan berbeda.

2. Perbedaan Kekentalan dan Komposisi

Q7fN31701155182040YmtfF
Oli gardan lebih kental dibandingkan oli mesin

Perbedaan oli gardan dan oli mesin berikutnya bisa dilihat dari kekentalan dan komposisinya. 

Oli gardan jauh lebih kental karena harus bekerja di bawah tekanan tinggi pada sistem gigi transmisi. Kekentalan tinggi pada oli gardan ini membantu mencegah keausan pada gear saat terjadi beban berat. 

Namun, kekentalan ini juga membuat oli gardan tidak cocok digunakan sebagai oli mesin, karena tidak bisa mengalir dengan cepat dan tidak mampu membersihkan sisa pembakaran.

Dibandingkan oli gardan, oli mesin cenderung lebih encer, terutama untuk kendaraan modern yang membutuhkan pelumas cepat mengalir dan menjangkau celah-celah sempit di dalam mesin. 

Kekentalan ini juga memengaruhi bagaimana oli melindungi komponen. Oli gardan lebih tebal karena ditujukan untuk beban tinggi, sementara oli mesin lebih fleksibel karena harus mengikuti ritme kerja mesin yang cepat.

3. Perbedaan Kandungan Aditif

Komposisi kandungan aditif dalam oli mesin dan oli gardan juga berbeda yang disesuaikan dengan fungsinya masing-masing.

Oli mesin mengandung aditif seperti deterjen, dispersan, dan antioksidan untuk membersihkan kotoran, mencegah korosi, dan menjaga kestabilan suhu.

Sementara itu, oli gardan mengandung bahan aditif khusus, seperti anti karat dan anti oksidasi serta zat extreme pressure untuk melindungi gigi gardan dari keausan dan mengurangi gesekan.

4. Perbedaan Letak Penggunaan

perbedaan oli gardan dan oli mesin dari letak penggunaannya moladin
Oli gardan digunakan pada gardan dan transmisi, sedangkan oli mesin digunakan pada ruang mesin

Perbedaan oli gardan dan oli mesin yang ketiga terletak pada lokasi atau bagian kendaraan tempat oli ini digunakan

Oli mesin digunakan di ruang mesin, tempat pembakaran dan penggerakan utama kendaraan terjadi. Setiap kendaraan bermotor pasti membutuhkan oli mesin, baik itu mobil, motor, atau kendaraan berat.

Oli gardan digunakan pada gardan dan transmisi, terutama pada kendaraan dengan sistem penggerak roda belakang atau penggerak empat roda. Beberapa motor matik juga menggunakan oli gardan khusus pada bagian CVT-nya.

5. Perbedaan Waktu Penggantian

Jangka waktu penggantian oli mesin dan oli gardan juga berbeda, tergantung pada beban kerja dan karakteristik oli tersebut.

Penggantian oli mesin tergantung pada jenis oli, tipe kendaraan, dan kondisi penggunaan. Umumnya, oli mesin diganti setiap 5.000 km hingga 10.000 km atau setiap 6 bulan.

Sedangkan oli gardan tidak perlu diganti sesering oli mesin, karena tidak bekerja di lingkungan yang sama ekstremnya. 

Seperti yang dikatakan Training Analyst PT Wahana Makmur Sejati (WMS), Wahyu Budhi. Rata-rata, oli gardan diganti setiap 20.000-40.000 km tergantung dari jenis kendaraan dan kondisi penggunaannya.

Hal ini karena oli gardan tidak bekerja sekeras oli mesin dalam hal temperatur dan tekanan. Mengabaikan penggantian oli gardan bisa menyebabkan bunyi berisik dari bagian gardan atau transmisi saat berkendara.

Dampak Jika Tidak Mengganti Oli Secara Berkala

Mengabaikan penggantian oli mesin dan oli gardan dapat menyebabkan kerusakan serius pada kendaraan. Berikut ini beberapa dampak yang mungkin terjadi:

1. Penurunan Performa Mesin

Seiring waktu, oli mesin akan mengalami penurunan kualitas. Oli yang terlalu lama digunakan cenderung menghitam dan mengental, sehingga kemampuannya untuk melumasi komponen mesin jadi berkurang. 

Dampaknya, kinerja mesin menurun, konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros, dan suara mesin terdengar kasar. 

Bahkan, dalam kondisi tertentu mesin bisa sulit dinyalakan, terutama saat pagi hari ketika suhu dingin.

2. Kerusakan Komponen Internal

Mesin kendaraan terdiri dari banyak bagian bergerak seperti piston, crankshaft, camshaft, dan flywheel

Komponen-komponen ini saling bergesekan dan membutuhkan pelumas berkualitas untuk mengurangi friksi. Jika oli mesin tidak diganti, gesekan menjadi lebih kuat dan memicu keausan. 

Selain itu, oli lama biasanya mengandung serpihan logam yang bersifat abrasif dan mempercepat kerusakan mesin.

3. Mesin Overheat

dampak tidak ganti oli secara berkala moladin
Tidak ganti oli secara berkala bisa menyebabkan mesin overheat

Salah satu fungsi oli adalah sebagai pendingin tambahan. Saat kualitas oli menurun, kemampuannya dalam menyerap dan mengalirkan panas dari mesin juga ikut menurun. 

Hal ini bisa menyebabkan suhu mesin meningkat secara drastis atau overheat yang bukan hanya mengganggu performa, tetapi juga bisa menyebabkan kerusakan permanen yang berakibat mahal.

4. Konsumsi BBM Menjadi Lebih Boros

Gesekan antar komponen yang meningkat akan membuat mesin bekerja lebih keras. Ini berarti mesin membutuhkan lebih banyak bahan bakar untuk menjalankan fungsinya. 

Akhirnya, konsumsi bahan bakar pun menjadi lebih boros dan efisiensi kendaraan menurun jika oli tidak rutin diganti secara berkala.

5. Munculnya Suara Kasar dari Mesin

Suara bising yang berasal dari bagian mesin, khususnya pada sistem transmisi CVT, bisa jadi tanda oli sudah tidak berfungsi optimal. 

Bunyi ini muncul karena gear bekerja tanpa pelumasan sempurna, sehingga menimbulkan gesekan berlebih. Jika tidak segera ditangani, suara akan semakin keras dan kerusakan bisa semakin parah.

Itulah mengapa penting untuk mengenali perbedaan oli gardan dan oli mesin agar performa kendaraan tetap prima. 

Jangan sampai Moladiners menuangkan oli mesin ke gardan atau sebaliknya karena bisa berdampak buruk pada komponen kendaraan. 

Selalu gunakan oli sesuai rekomendasi pabrikan dan lakukan penggantian secara berkala. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru dan menarik seputar otomotif.

Artikel Tren Otomotif
Rekomendasi Untuk Kamu

Lihat Artikel Terkait

Terpopuler di
Tren Otomotif