Saat kamu ingin mengganti atau memperbaiki sistem pembuangan motor, salah satu hal penting yang harus diperhatikan adalah ukuran baut knalpot motor.
Baut knalpot adakah komponen motor yang berfungsi untuk mengikat knalpot ke blok mesin dan menjaga agar tidak terjadi kebocoran gas buang.
Jika kamu menggunakan ukuran yang tidak sesuai, knalpot bisa longgar, berisik, bahkan membahayakan keselamatan saat berkendara.
Daftar Ukuran Baut Knalpot Motor

Nah, buat kamu atau Moladiners yang penasaran dan sedang mencari tahu ukuran baut knalpot dari berbagai tipe motor seperti Vario, Beat, Mio, hingga NMAX, berikut ini adalah panduan lengkapnya:
1. Ukuran baut knalpot BeAT
Serupa dengan BeAT FI, Honda BeAT non‑FI biasanya menggunakan drat M7 dengan panjang kepala sekitar 11–16 mm tergantung versi. Kamu bisa mengeceknya langsung pada bagian lubang blok silinder tempat knalpot menempel.
2. Ukuran baut knalpot BeAT FI
Untuk BeAT FI, ukuran baut knalpot motor umumnya juga drat M7, panjang kepala sekitar 11 mm atau versi bolt flange 6×35 (ada varian mur ukuran 6×35).
Ukuran ini cukup pendek karena desain blok mesin Honda BeAT FI yang lebih ringkas. Pastikan baut tidak terlalu panjang agar tidak merusak ulir.
3. Ukuran baut knalpot Mio M3
Yamaha Mio M3 dan varian Mio lainnya cenderung menggunakan mur topi knalpot dengan drat baut ukuran sekitar M7 atau diameter sekitar 7 mm, dipasarkan sebagai mur baut knalpot ukuran 11 (11 mm across).
4. Ukuran baut knalpot Mio Smile
Seperti Mio Smile, Mio Soul memakai mur topi atau baut tanam knalpot ukuran 11 mm, drat M6–M7 berdasarkan produk aftermarket dan suku cadang.
5. Ukuran baut knalpot Mio Soul
Yamaha Mio Soul (125 FI) juga diproduksi serupa Mio M3, sehingga sangat besar kemungkinan memakai baut knalpot M10 dengan torsi 57 Nm seperti Mio lainnya.
6. Ukuran baut knalpot NMAX
Yamaha NMAX (125/150) memiliki panduan manual sendiri di mana baut knalpot motor untuk model mirip Aerox disebut M10 dengan torsi pengencangan 57 Nm . Maka ukuran baut knalpot motor NMAX adalah M10.
7. Ukuran baut knalpot Suzuki Spin
Uumumnya, motor bebek/skutik sekelas Suzuki Spin menggunakan mur atau baut tanam knalpot drat M6–M8. Disarankan konsultasi manual suku cadang Suzuki atau bengkel resmi untuk ukuran baut knalpot yang akurat.
8. Ukuran baut knalpot Vario 110
Vario 110 (eSP) mengikuti generasi keluarga Vario, kemungkinan pakai mur topi drat ukuran baut 11 (M10) seperti Vario 125/150. Karena baut ini cenderung lebih kecil, pemasangan harus hati-hati agar tidak dol ulirnya.
9. Ukuran baut knalpot Vario 125
Untuk Vario 125, ukuran baut knalpot motor yang digunakan adalah drat M11 (mur topi knalpot drat ukuran baut 11). Panjang baut variasinya bisa berbeda‑beda, umumnya 30 mm sampai 65 mm.
10. Ukuran baut knalpot Vario 150
Sama dengan Vario 125, Honda Vario 150 memakai ukuran baut knalpot motor M11 (drat mur topi knalpot ukuran baut 11) dan tersedia berbagai pilihan panjang mulai dari 3 cm hingga 6,5 cm tergantung model.
Karena tenaga mesin lebih besar, tekanan di area knalpot juga meningkat. Maka dari itu, dibutuhkan ukuran baut yang lebih panjang dan kuat.
Cara Memasang Baut Knalpot Motor

Moladiners, memasang baut knalpot motor tidak sesulit yang kamu bayangkan. Tapi tetap perlu hati-hati agar knalpot tidak bocor dan mesin tetap aman. Berikut ini langkah-langkahnya:
- Dinginkan Mesin Motor
Pastikan motor dalam kondisi mati dan mesinnya sudah dingin. Ini penting agar kamu tidak terkena panas dari blok mesin atau knalpot. - Siapkan Alat dan Baut Sesuai Ukuran
Ambil kunci pas atau kunci ring sesuai ukuran, serta baut knalpot motor yang sesuai (misalnya M8 x 35 mm untuk Vario). Pastikan baut tidak aus atau berkarat. - Lepaskan Knalpot Lama
Buka baut lama pada dudukan knalpot dan lepaskan knalpot dari leher pipa. Lakukan dengan perlahan agar tidak merusak ulir. - Bersihkan Area Pemasangan
Gunakan kain bersih atau sikat halus untuk membersihkan sisa karbon, debu, atau karat di area pemasangan baut. - Pasang Baut Baru
Tempelkan knalpot ke leher pipa, lalu masukkan baut pada dudukan. Kencangkan dengan kunci pas tapi jangan terlalu keras agar tidak merusak ulir atau membuat baut patah. - Cek Kekencangan dan Posisi
Setelah semua baut terpasang, cek kembali kekencangannya. Pastikan posisi knalpot simetris dan tidak bergoyang.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kamu bisa memastikan knalpot terpasang aman, tidak bocor, dan tidak menghasilkan suara berisik yang mengganggu.
Kapan Harus Mengganti Baut Knalpot Motor?

Baut knalpot motor memang tidak perlu diganti setiap saat, moladiners. Tapi kamu tetap harus rutin mengeceknya, terutama kalau sering riding jauh atau motor kamu sering melintasi jalanan berlubang.
Berikut tanda-tanda kamu harus mengganti baut knalpot motor:
- Baut terlihat berkarat atau aus. Jika permukaan baut mulai berkarat atau aus, bisa memengaruhi daya cengkeramnya. Jangan tunggu sampai patah!
- Knalpot terasa longgar atau bergoyang. Ini bisa jadi tanda baut sudah tidak mencengkeram sempurna. Bisa karena ulirnya rusak atau kekuatan pegasnya menurun.
- Bunyi aneh dari area knalpot. Kadang knalpot yang kendur bisa menghasilkan bunyi “klutuk-klutuk” atau bahkan suara gas yang bocor.
Sebaiknya kamu ganti baut knalpot setiap kali memasang knalpot baru, atau minimal periksa setiap 6 bulan sekali. Kalau kamu sering touring atau motor dipakai harian, lebih sering cek baut knalpot juga lebih baik.
Semoga panduan ini bisa membantu kamu dalam memilih ukuran baut knalpot motor yang sesuai dan memasangnya dengan tepat.
Buat kamu yang ingin terus update soal dunia otomotif, perawatan kendaraan, tips mobil bekas, hingga promo mobil baru, langsung aja cek Moladin sekarang juga!