Akhir Cerita Isuzu Panther, Rajanya Diesel Segera Turun Takhta

by Yudistira Perdana Imandiar
Cerita Isuzu Panther

Cerita Isuzu Panther – Berlakunya peraturan standar emisi Euro 4 untuk kendaraan roda empat atau lebih bermesin diesel pada April 2021 akan berdampak pada keberlangsungan distribusi Isuzu Panther. Mobil diesel legendaris tersebut dicanangkan masuk masa pensiun.

Isuzu Panther yang dipasarkan saat ini masih berstandar Euro 3. Isuzu Indonesia pun menyatakan tidak ada rencana untuk menyesuaikan mesin MPV kekar tersebut agar lolos standar Euro 4.

Kebijakan tersebut diambil karena penjualan Panther kian gersang. Di 2018, hanya terjual 950 unit dan di 2019 angkanya turun menjadi 753 unit.

Penurunan minat konsumen pada Isuzu Panther dipengaruhi tergerusnya tren MPV medium oleh SUV kelas bawah dan menengah. Apalagi, harga baru Panther cukup tinggi. Kisaran Rp 282,6 juta sampai Rp 337,3 juta untuk tipe Grand Touring. Banderolnya bersinggungan dengan harga model crossover dan medium SUV, seperti Honda HR-V dan Wuling Almaz.

Cerita Isuzu Panther pernah jadi idola

Panther lama Edit

Isuzu Panther mulai dipasarkan di Indonesia tahun 1991

Isuzu Panther dipasarkan di Indonesia mulai tahun 1991. Perakitan mobil ini tidak dikerjakan langsung oleh Isuzu Indonesia, melainkan oleh beberapa perusahaan karoseri. Muncul beragam jenis Panther, seperti Panther Miyabi, Bravo, Deluxe, dan lainnya.

Mesin Panther generasi mula berkapasitas 2.300 cc indirect injection OHV (Over Head Valve). Tenaganya 72 dk di 4.300 rpm.

Baca juga  Kabar Terbaru Isuzu Selepas Ditinggal Panther

Masuk di tahun 1993, Isuzu memusatkan produksi Panther di pabrik perakitan milik Astra. Panther generasi ini dinamai Panther PPL, mengambi nama pabrik perakitannya.

Keunggulan dari Panther yang baru ini, yaitu body bebas dempul karena dikerjakan dengan metode full press. Tampilannya sederhana dengan desain lampu depan persegi body mengotak.

Isuzu membuat empat tipe Panther, yakni Standar, Deluxe, Grand Deluxe, dan Hi-Grade. Varian tertinggi Hi-Grade sudah dipasangi double blower, tachometer, dan suspensi lebih empuk. Mesinnya tidak berubah dari Panther yang diproduksi perusahaan karoseri.

Tiga tahun berselang setelah keluar Panther versi dua, Isuzu melakukan perombakan pada mobil yang jadi saingan Kijang Super dan Grand Extra itu.

Mesin berganti baru, kapasitas 2.500 cc Direct Injection. Mulai saat itu Panther tidak lagi butuh busi pemanas untuk menyalakan mesin dalam kondisi dingin. Konsumsi solarnya juga jadi lebih irit. Untuk mengurangi bunyi kasar dari mesin yang baru ini, Panther diberikan peredam di beberapa sisi kap mesin.

Tampilannya turut diremajakan. Lampu persegi ditanggalkan, berganti dengan model mata persegi panjang berukuran besar. Grill depan berubah jadi lebih tebal, dan  body sedikit kembung. 

Baca Juga: 

Baca juga  Sang Legenda Tlah Pergi, Suzuki Resmi Hentikan Produksi Hayabusa!

Pilihan tipe Panther mesin Direct Injection dibuat lebih banyak. Di antaranya, Royal, Grand Royal, Sporty, dan dua versi yang kelihatan bongsor dengan wheel arch besar dan bumper tebal, ban besar dan suspensi jangkung, yakni Panther Hi-Grade dan Hi-Sporty. Dua tipe teratas modelnya berkesan maskulin khas SUV.

Memasuki milenium baru, cerita Isuzu Panther memasuki babak baru. Isuzu merilis model baru Panther. Tampilannya benar-benar berubah. Memiliki body kapsul dengan dimensi tambah bongsor.

Panther yang selanjutnya disebut Panther Kapsul ini sudah punya dua pilihan mesin. Ada opsi diesel 2.500 cc transmisi manual, dan diesel 2.500 cc Turbo dengan transmisi otomatis.

Panther Kapsul awalnya hanya punya tiga trim level. LM, LV, dan LS yang dibedakan dari kelengkapan fiturnya, di mana LS yang paling lengkap.

Dua tahun kemudian Isuzu menyuntikkan dua varian baru Panther Kapsul, yakni Smart, Adventure, Black Panther, Touring, dan Grand Touring.

Panther Kapsul dengan sekian banyak tipenya, mendapatkan peremajaan pada 2005. Lampunya jadi lebih besar, grill baru, tambahan fog lamp, dan interior berdesain modern.

Di tahun 2020, Isuzu masih memasarkan Panther. Namun, tipenya lebih sedikit. Hanya ada Panther Smart, LV, LS, dan Grand Touring. Sayangnya, Panther tergolong minim fitur keselamatan. Airbag dan ABS, EBD absen di mobil ini. 

Baca juga  Isuzu Panther Berhenti Produksi di Usia 30 Tahun

Mesin tangguh dengan suspensi tahan banting 

Cerita Isuzu Panther

Panther Grand Touring varian tertinggi yang dijual saat ini

Video angkot berbasis Isuzu Panther model lama melewati genangan banjir di Bekasi pada awal 2020 sempat menjadi viral. Banyak orang kagum dengan kemampuan mobil tersebut menerjang genangan air di saat mobil lain memilih minggir.

Bukan hanya karena kemahiran pengemudi dan keberuntungan sehingga Isuzu Panther bisa lolos dari genangan banjir cukup tinggi. Alasan utamanya, karena Panther tidak menggunakan busi dan koil ntuk sistem pembakaran.

Pembakaran pada Panther murni mengandalkan panas dari kompresi mesin dengan semburan solar dari injector. Sehingga saat melalui genangan air, minim risiko terjadi masalah pada sistem kelistrikan dan mesin tetap bisa bekerja.

Selain itu, posisi filter udara dan air intake pada Panther berada di atas mesin. Posisi tersebut mengantisipasi air tidak mudah masuk tersedot aliran udara lewat air intake.

Kelebihan lain dari Panther, yakni suspensinya yang empuk dan tangguh. Mobil ini tak gentar dijejali muatan berat.

Mengingat sepak terjang Panther yang panjang di Indonesia, sedikit berat merelakan mobil ini hilang dari peredaran. Tapi, pecinta Panther masih akan selalu ada.  

 

 

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika