Formula E musim 2023 pakai ban Hankook iON Race gantikan ban Michelin Pilot Sport EV, termasuk saat bertanding di Sirkuit Ancol pada 3-4 Juni. Dengan penggunaan ban baru, tentu saja ada pro kontra.
Apalagi ban Michelin Pilot Sport EV yang digunakan sebelumnya sudah begitu disukai oleh para pembalap. Sepanjang perjalanan Formula E, produsen ban itu terus menyempurnakan Michelin Pilot Sport EV sehingga menghasilkan ban yang mampu berakselerasi dari kecepatan 0 hingga 100km/jam dalam waktu kurang dari tiga detik, hampir menyamai kecepatan mobil Formula 1.
Sedangkan Hankook menggunakan ban iON Race khusus untuk balapan Formula E untuk musim 2023. Presiden Direktur PT Hankook Tire Sales Indonesia (HTSI), Yoon Soo Shin mengatakan bahwa ban iON Race didesain untuk menguasai berbagai tantangan yang dihadapi pada balapan di Formula E.
“Ban Hankook menunjukkan keandalannya dalam mendukung para pebalap di trek balapan mobil listrik,” katanya dalam keterangan resmi pada Sabut (2/6/2023).
Shin menjelaskan, ban iON Race telah menghadapi seluruh iklim balapan sejauh ini dengan sangat baik. Di Jakarta, suhu yang diprediksi mencapai sekitar 35 derajat Celcius dan kelembaban di atas 80 persen merupakan salah satu faktor yang harus dipertimbangkan dalam penggunaan ban.
Secara umum, ban khusus mobil listrik yang diproduksi Hankook memiliki keunggulan di antaranya adalah 18 persen pengurangan kebisingan, 15 persen masa pakai, 6 persen peningkatan jangkauan baterai, hingga 10 persen stabilitas berkendara dibandingkan dengan ban lainnya.
Ban Hankook Lebih Keras Dibanding Michelin
Martin Smith selaku Garage Tour Host Nissan Formula E mengatakan untuk ban Hankook punya karakter lebih keras dibanding ban yang digunakan sebelumnya yakni Michelin. Hanya saja ini bisa jadi keuntungan ketika mobil listrik balap tersebut bertanding di sirkuit yang panas seperti Ancol, Jakarta.
“Walau begitu untuk cuaca yang terasa sangat panas lebih dari 35 derajat celsius di lintasan, tidak terlalu terkendala,” kata Martin.
Persoalan kebanyakan muncul, ketika berada di sirkuit yang suhunya dingin dan hujan. Bukan cuma Nissan yang mengeluh, tapi juga berbagai tim Formula E lain. Ban yang digunakan di mobil Formula E Gen-3 tersebut dikeluhkan komponnya terlalu keras dan kurang cengkraman.
Walau banyak dikeluhkan, Direktur Motorsport Eropa Hankook, Manfred Sandbichler mengatakan bahwa Formula E musim depan tetap akan menggunakan ban yang sama. Jadi tidak akan ada ubahan sama sekali.
“Selalu mudah untuk mengatakan bahwa bannya keras, tingkat cengkeramannya tidak cukup,” kata Sandbichler.
Buat tambahan informasi, ban mobil balap Formula E tidaklah seperti Formula 1. Cuma ada satu ban untuk segala macam cuaca dan suhu, jenis bannya punya jalur, jadi bukan licin atau botak (slick tyre).
Demikian ulasan Formula E Jakarta 2023 pakai ban Hankook. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.