Masih banyak pemilik kendaraan yang belum tahu bagaimana cara penggunaan avometer. Padahal, alat ini sangat penting untuk mendiagnosis berbagai masalah kelistrikan pada mobil. Dengan memahami pengertian avometer, fungsi, dan cara penggunaannya, kamu bisa lebih mandiri dalam mengecek kondisi sistem kelistrikan kendaraan tanpa harus selalu ke bengkel.
Avometer atau AVO meter merupakan alat ukur elektronik yang mampu mengukur tiga parameter utama dalam kelistrikan, yaitu ampere (arus), volt (tegangan), dan ohm (hambatan). Kombinasi fungsi ini menjadikan avometer sebagai alat praktis dan serbaguna, baik untuk teknisi profesional maupun pemilik kendaraan pribadi.
Fungsi avometer dalam sistem kelistrikan mobil

Avometer memiliki berbagai fungsi yang sangat berguna dalam sistem kelistrikan mobil. Berikut adalah beberapa di antaranya:
- Mengukur tegangan listrik, baik DC (aki) maupun AC
- Memeriksa arus listrik yang mengalir dalam rangkaian
- Mengetahui besar hambatan atau resistansi komponen listrik
- Mengecek sambungan kabel, konektor, dan sambungan ground
- Menilai kualitas dan fungsi komponen seperti transistor dan kapasitor
Kehadiran avometer sangat penting terutama saat kamu ingin mengetahui apakah aki masih menyimpan tegangan yang cukup, atau jika ingin memeriksa kondisi sistem kelistrikan sebelum melakukan penggantian komponen.
Dua jenis avometer: analog dan digital
Avometer terbagi menjadi dua jenis berdasarkan tampilan dan cara membacanya, yaitu avometer analog dan avometer digital.
Avometer analog
Avometer jenis ini menggunakan jarum penunjuk untuk menampilkan hasil pengukuran. Biasanya lebih tahan banting dan cocok digunakan untuk sinyal listrik yang fluktuatif. Karena tampilannya manual, dibutuhkan ketelitian dalam membaca skala.
Kelebihan lainnya adalah harga yang relatif lebih murah dibanding versi digital. Namun, tingkat akurasi pembacaan biasanya lebih rendah dan memerlukan kalibrasi manual, terutama untuk pengukuran resistansi.
Avometer digital
Jenis ini menampilkan hasil pengukuran dalam bentuk angka di layar digital. Lebih mudah dibaca dan digunakan oleh pemula karena tidak perlu menafsirkan posisi jarum. Umumnya dilengkapi fitur tambahan seperti auto polaritas dan rentang ukur otomatis.
Dengan fitur-fitur modern tersebut, avometer digital menjadi pilihan utama di bengkel-bengkel dan di kalangan teknisi otomotif yang membutuhkan pengukuran cepat dan akurat.

Bagian avometer analog
Pada avometer analog, terdapat beberapa bagian utama yang saling berkaitan untuk menunjang proses pengukuran:
- Zero connection: Mengarahkan jarum ke sisi kiri saat mengukur tegangan atau arus.
- Ohm adjustment: Digunakan untuk mengatur posisi awal jarum saat mengukur resistansi.
- Pointer (jarum): Menunjukkan angka pengukuran pada skala.
- Cermin (mirror): Menghindari kesalahan paralaks saat membaca posisi jarum.
- Batas ukur (range): Menentukan nilai maksimal pengukuran berdasarkan mode AC, DC, atau Ohm.
Pemahaman terhadap bagian-bagian ini sangat penting agar hasil pengukuran akurat dan alat tidak cepat rusak.
Bagian avometer digital
Pada avometer digital, struktur dan tampilan lebih modern, namun prinsip dasarnya tetap sama. Beberapa bagian pentingnya antara lain:
- Layar digital: Menampilkan hasil pengukuran dalam angka.
- Selector knob: Digunakan untuk memilih mode pengukuran (V, A, Ω, dll).
- Port probe: Tempat memasukkan probe merah dan probe hitam.
- Probe merah: Disambungkan ke terminal positif dalam pengukuran.
- Probe hitam: Dihubungkan ke terminal negatif atau ground.
- Tombol hold: Untuk menahan nilai pengukuran agar bisa dibaca lebih mudah.
Desain yang lebih ringkas dan hasil pembacaan yang langsung terbaca menjadikan avometer digital lebih efisien dan minim kesalahan.

Cara menggunakan avometer analog
Penggunaan avometer analog perlu ketelitian karena hasil pengukuran ditampilkan lewat jarum. Berikut langkah-langkah penggunaannya:
- Siapkan objek yang akan diukur, pastikan aman dari arus berlebih.
- Putar selector ke mode dan skala tegangan atau arus sesuai kebutuhan.
- Sambungkan probe merah ke terminal positif, dan probe hitam ke negatif.
- Perhatikan jarum yang bergerak di panel skala. Pastikan kamu membaca angka dari posisi tegak lurus.
- Untuk pengukuran hambatan, hubungkan kedua probe ke ujung resistor dan sesuaikan posisi jarum terlebih dahulu dengan zero adjustment.
Saat membaca hasil, pastikan tidak ada bayangan di cermin skala agar pembacaan lebih presisi.
Cara menggunakan avometer digital
Avometer digital lebih praktis dan cocok bagi pemula. Berikut langkah-langkah penggunaannya:
- Aktifkan avometer dengan memutar selector knob ke posisi pengukuran yang sesuai.
- Pasangkan probe merah dan hitam pada port yang benar. Biasanya ditandai COM (hitam) dan VΩmA (merah).
- Pilih mode pengukuran: volt (AC atau DC), ampere, atau ohm.
- Tempelkan probe ke titik pengukuran. Probe merah ke terminal positif, dan hitam ke negatif atau ground.
- Baca hasil pengukuran langsung dari layar. Nilai biasanya tampil otomatis tanpa perlu kalibrasi tambahan.
Jika kamu ingin mengukur aki mobil, cukup arahkan selector ke mode DC volt, lalu sambungkan probe merah ke kutub positif aki dan hitam ke kutub negatif. Jika tegangan masih sekitar 12–13 volt, berarti aki dalam kondisi baik.
Tips menggunakan avometer agar hasil akurat
Agar penggunaan avometer optimal dan tidak merusak alat, ikuti tips berikut:
- Selalu mulai pengukuran dari skala tertinggi, lalu turunkan jika diperlukan.
- Jangan mengukur arus atau tegangan lebih tinggi dari batas maksimal alat.
- Gunakan probe yang sesuai dan pastikan tidak longgar saat digunakan.
- Simpan avometer di tempat yang kering dan bersih untuk mencegah korosi pada port.
- Lakukan kalibrasi ulang secara berkala, terutama untuk versi analog.
Dengan mengikuti tips ini, kamu bisa memperpanjang usia alat dan mendapatkan hasil pengukuran yang lebih akurat.
Kesalahan umum menggunakan avometer
Banyak pengguna pemula yang melakukan kesalahan saat menggunakan avometer. Berikut beberapa yang sering terjadi:
- Memilih mode pengukuran yang salah, misalnya menggunakan mode arus saat ingin mengukur tegangan.
- Menyambungkan probe dalam kondisi alat menyala dan skala terlalu rendah.
- Menggunakan probe yang sudah rusak atau putus dalam.
- Membaca jarum dari posisi miring pada avometer analog, yang menyebabkan kesalahan paralaks.
- Tidak mematikan alat setelah digunakan, sehingga baterai cepat habis.
Dengan memahami kesalahan umum ini, kamu bisa lebih waspada dan menghindari kerusakan baik pada alat maupun komponen yang diuji.Simak terus Moladin.com & channel Google News Moladin untuk informasi otomotif menarik lainnya.