PT Toyota Astra Motor (TAM) mengajak awak media menjajal performa dan ketangguhan Toyota Hilux Rangga di kota Pahlawan Surabaya, 11-13 Desember 2024.
Total ada 24 unit Toyota Hilux Rangga yang dipersiapkan terbagi dalam 12 varian Toyota Hilux Rangga Pickup 2.0 High M/T Gasoline dan 12 varian Toyota Hilux Rangga Pickup 2.4 DSL Standar M/T.
Pada kesempatan pertama, tim Moladin berkesempatan menjajal performa Toyota Hilux Rangga Diesel Standar transmisi Manual untuk menjalani tantangan ke-3 destinasi berbeda.
Hal pertama yang menjadi perhatian tentu saja terkait beberapa penyesuaian. Mulai dari tambahan kaca film dan AC untuk menghalau panas kota Surabaya.
“Jadi memang di varian Rangga Diesel Standar belum dilengkapi dengan kaca film dan AC, tapi kalau konsumen misalnya mau pasang AC biayanya tambah Rp 10 juta. Dan dua kelengkapan ini memang sudah ada di varian Rangga yang Gasoline High,” kata Philardi Sobari, Public Relations Manager PT TAM di Surabaya (11/12).
Nah tanpa berlama-lama kami seperti dejavu saat mencoba Rangga pertama kalinya di perhelatan GIIAS 2024 lalu. Pun dengan simulasi beban seberat lebih kuang 1 ton berupa pasir yang ditempatkan di bagasi beserta kebutuhan pokok untuk disalurkan ke salah satu Panti Wreda di Surabaya.
Kabin Rangga memang sederhana dan mengedepankan kegunaan. Itu sebabnya kita bisa mendapati ada banyak kompartemen penyimpanan barang, kenob AC simpel, audio single-din dan pengaturan kaca model engkol belum elektris.
Dengan posisi duduk terbatas, pengaturan stir hanya bisa naik-turun (tilt). Namun setelah mendapatkan posisi berkendara ideal, ruang pandangan yang tersaji memang luas meski bonnet Hilux Rangga cukup menonjol.
Begitu injak rem dan kopling bersamaan, barulah mesin 2GD-FTV meraung. Bergerak perlahan dari area parkir, langsung terasa potensi mesin 2GD yang menyimpan torsi 343 Nm dan tenaga 150 hp.
Meski beban tergolong berat, Rangga bisa melaju lancar bahkan dengan perpindahan gigi yang terasa empuk.
Melintas di area lurus, mobil ini bahkan masih bisa digeber cukup kencang. Juga ketika hendak berbelok memutar balik di area terbatas, bisa dilakukan tanpa perlu maju-mundur dengan radius putar Rangga yang kecil. Sejenak bikin lupa kalua kita sedang mengendarai sebuah mobil komersial ringan sepanjang 5.300 mm, lebar 1.785 mm.
Destinasi pertama ke salah satu supermarket, kami menambahkan muatan 4 buah gallon air. Bergerak ke destinasi kedua, yang terasa ialah bantingan suspense Rangga yang begitu empuk karena pakai suspensi double wishbone dan stabilizer di poros roda depan, sementara roda belakang terikat per daun.
Walau saat pengereman instan kami perlu lebih terukur meski rem depannya cakram, dan di bagian belakang rem teromol tentu tidak bisa terlalu ngebut untuk mendapatkan jarak pengereman terbaik.
Di destinasi kedua kami juga dihadapkan pada tantangan untuk zig-zag, U-turn dan berakselerasi. Terbukti pada model Rangga diesel ini semuanya terasa memadai tanpa kendala. Walau saat masuk di jalan yang agak sempit kita perlu memperhatikan jarak dengan kendaraan di depan karena bumper serta headlamp Rangga yang menonjol agaknya rentan terbentur jika kita tidak antisipasi menjaga jarak.
Nah destinasi ketiga menjadi bagian yang tidak terlupakan. Lantaran sembako yang diangkut ternyata langsung disalurkan ke Panti Wredha Hargo Dedali yang berlokasi di Jalan Manyar Kartika IX, Surabaya.
Simak terus Moladin.com & channel Google News Moladin untuk informasi otomotif menarik lainnya.