Kita sering mendengar salah satu fitur canggih dari sepeda motor keluaran Honda, bernama Honda Selectable Torque Control (HSTC). Apa sih itu?
Honda Selectable Torque Control merupakan salah satu fitur keselamatan yang umumnya digunakan pada big bike Honda. Namun, kini fitur itu juga disematkan Honda ke motor berkapasitas mesin di bawah 250 cc.
HSTC sebelumnya bisa kita temui pada model Big Bike dan Matic Premium Honda seperti; Honda CRF 1000L Africa Twin, Honda Gold Wing, CBR 1000RR, X-ADV 750, Forza 250. Kini fitur canggih tersebut disematkan oleh Honda pada skuter matik terbarunya, yakni all new PCX 160.
Secara fungsi, HSTC sendiri bekerja untuk membatasi torsi mesin jika terdeteksi adanya perbedaan kecepatan putaran antara roda depan dengan belakang. Sehingga, potensi terjadinya ban selip dapat dihindari.
Fungsi tersebut serupa dengan kendali traksi atau traction control di motor lain, seperti Yamaha Nmax. Bisa dikatakan cuma beda nama.
HSTC Bisa Dinonaktifkan
Fitur Honda Selectable Torque Control yang kini ada di All New PCX 160 ini bisa diatur sesuai keinginan pengendara. Opsinya antara diaktifkan atau dimatikan.
Kondisi standarnya, HSTC langsung aktif secara otomatis ketika kunci kontak ke posisi ON. Tandanya ada indikator logo huruf T yang menyala di sebelah kanan panel instrumen.
Jika fitur ini aktif, maka pengendara bisa lebih selamat ketika naik motor. Setidaknya dapat terhindar dari potensi ban selip saat berakselerasi di jalan basah dan licin.
Menariknya, HSTC dapat pula dinonaktifkan. Caranya cukup tekan tombol yang ada di panel instrumen PCX 160 sebelah kanan beberapa saat. Maka Honda Selectable Torque Control akan mati. Tandanya dapat dilihat dengan muncul indikator T coret yang menyala.
Lalu buat apa HSTC dimatikan? Hal tersebut biasanya dilakukan kalau pengendara ingin merasakan sensasi jambakan dari torsi mesin motor Honda. Tapi kamu perlu waspada ban belakang selip bila HSTC nonaktif.
Honda Selectable Torque Control Kebalikan dari Anti-lock Braking System (ABS)
Fitur HSTC sejatinya bekerja dengan sensor kecepatan yang ada pada tiap roda. Sensor itu mendeteksi perbedaan kecepatan putaran antara roda depan dan roda belakang.
Kemudian, informasi tersebut akan dikirimkan ke ECU. Lalu, ECU akan memerintahkan Engine Torque Control (ETC) untuk memutus sementara pengapian pada mesin.
Sistem kerja dari HSTC ini, bisa diandaikan seperti kebalikan dari kerja Anti-lock Braking System (ABS). Jika ABS bekerja untuk mencegah hilangnya traksi saat pengendara melakukan pengereman mendadak atau panic braking. Maka sistem HSTC bekerja untuk mencegah hilangnya traksi saat gas dibuka atau berakselerasi.
Biasanya motor yang punya HSTC pasti dilengkapi ABS. Keduanya berfungsi meningkatkan keselamatan saat berkendara.
Perlu diingat oleh pengendara, fitur ini akan memberikan dampak yang besar, jika dibarengi dengan gaya dan sikap berkendara yang baik atau tidak ugal-ugalan. Secara garis besar, fitur ini akan membantu jika motor dikendarai secara normal.
Sebagai informasi tambahan, penamaan fitur kontrol traksi umumnya akan berbeda pada setiap pabrikan. Misalnya Honda yang menamakan Honda Selectable Torque Control (HSTC), Yamaha menyebutnya dengan Traction Control (TCS) System, adapula Piaggio yang menamakan fitur itu dengan sebutan Anti Slip Regulation (ASR).
Seperti yang sudah dijelaskan tadi teknologi tersebut sejatinya sebagai penunjang fitur keselamatan aktif. Pastinya bakalan menarik, jika nantinya fitur ini menjadi sebuah standar pada motor-motor berjenis matik.
Jika kamu ingin mengetahui informasi terlengkap seputar dunia otomotif, pantau terus Moladin!