Haloo sobat moladiners, by the way udah lama banget Jinny nggak bahas tentang oprek motor biar makin asik diajak ngebut. Nah, kali ini Jinny bakal bahas komponen tambahan yang bisa bikin performa sang kuda besi kalian makin yahud. Part ini bernama Piggyback, pernah denger? Tapi tahan dulu, guys. Perangkat ini cuma bisa dipasang pada motor injeksi. Setelah ini, Jinny bakal bahas tentang piggyback pada motor injeksi dan bagaimana performa yang dihasilkan.
Buat kalian yang belum tahu tentang komponen satu ini, kali ini Jinny akan mengulas soal piggyback dan seluk-beluk fungsi dari benda yang satu ini.
[product product=”Viar Karya 150″ images=”https://cdn.moladin.com/motor/viar/Viar_Karya_150_20020_78224_large.jpg” url=”https://moladin.com/motor/viar/viar-karya-150?utm_source=viar_karya_150&utm_medium=blog_pasang-piggyback-di-motor-injeksi_button_biru&utm_campaign=utm_name%3Dviar_karya_150″ price=”Rp. 1.077.000,-*” description=”*Angsuran mulai dari” button=”AJUKAN SEKARANG”]
Apa itu Piggyback?
Part ini merupakan alat tambahan yang dibuat oleh produsen produk aftermarket yang bekerja memanipulasi data yang menuju ke ECU. Sedangkan ECU sendiri merupakan akronim dari Engine Control Unit yang mempunyai tugas mengatur siklus hidup sebuah mesin. Dengan memanipulasi data tersebut, Piggyback dapat mengatur timing pengapian dan suplai bahan bakar sesuai setting yang diterapkan mekanik.
Jenis Berdasar Cara Kerja Dan Fungsinya
Kategori ini bisa dibedakan berdasarkan cara kerja dan fungsinya. Jenis pertama adalah, Piggyback yang hanya bisa mengatur ulang mapping suplai atau semprotan bahan bakar pada ruang bakar. Jenis ini lebih familiar disebut Programmable Fuel Controller.
Kemudian, ada pula istilah Programmable Ignition Timing Controller. Yang mana cara kerja jenis ini yaitu mengatur ulang timing atau waktu pengapian. Dengan kontroler ini, mekanik dapat menyeting timing kapan busi akan memercikkan api untuk meledakkan bensin di ruang bakar. Biasanya mekanik akan menghitung periode pengapian ini berdasarkan satuan derajat pada tonjolan magnit terhadap pulser.
[product product=”Viar Karya 200″ images=”https://cdn.moladin.com/motor/viar/Viar_Karya_200_17981_72951_large.jpg” url=”https://moladin.com/motor/viar/viar-vintech-200?utm_source=viar_karya_200&utm_medium=blog_pasang-piggyback-di-motor-injeksi_button_biru&utm_campaign=utm_name%3Dviar_karya_200″ price=”Rp. 1.327.000,-*” description=”*Angsuran mulai dari” button=”AJUKAN SEKARANG”]
Namun ada juga yang berfungsi seperti kedua jenis diatas, yakni sebagai Fuel Controller dan Ignition Timing Controller. APITech dan Iquteche, merk aftermarket yang cukup mudah dijumpai dan bisa kalian jadikan referensi membeli Piggyback jenis ini.
Efek Penggunaan Piggyback
Komponen ini akan memberikan efek yang relatif sesuai kondisi ubahan pada motor, minimal dengan mengganti knalpot racing ataupun knalpot freeflow. Jika motor kalian masih menggunakan knalpot bawaan pabrik, sebaiknya jangan menggunakan piggyback. Selain mubazir, performa motor kalian tidak akan banyak mengalami peningkatan.
Perangkat Controller ini dapat diandalkan untuk mengurangi gejala knalpot “nembak” saat deselerasi pada motor injeksi yang telah menggunakan knalpot racing. Efek bakal makin optimal jika mesin telah dilakukan porting & polish pada jalur suplai dan gas buang. Selain itu, open filter, upgrade camshaft, penyesuaian klep, bore up dan sebagainya merupakan cara ampuh memaksimalkan kinerja komponen satu ini. Sebab ubahan yang udah Jinny sebutkan diatas membutuhan suplai bahan bakar lebih banyak agar air-fuell ratio dalam mesin lebih ideal.
DAPATKAN DISKON DP MOTOR HINGGA 73% DI SINI! MUMPUNG MASIH ADA!