Penjualan Motor Listrik Mandek, Waktu Charge Lama dan Harga Penyebab Utamanya

by Tigor Sihombing
berapa pajak motor listrik

Penjualan motor di Indonesia pada tahun 2023 mencapai lebih dari 6,2 juta unit dengan motor matic mendominasi pasar Tanah Air dengan terjual sebanyak 90%.

Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menetapkan target penjualan motor lebih tinggi di tahun 2024 dengan harapan terjadi kenaikan sekitar 4,83% menjadi sekitar 6,2-6,5 juta unit.

Faktor-faktor seperti pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar 5-5,5%, inflasi yang stabil di kisaran 3-4%, serta daya beli dan konsumsi dalam negeri yang stabil mendukung proyeksi peningkatan tersebut.

Meskipun optimisme ini, beberapa faktor potensial dapat menghambat pertumbuhan, termasuk melambatnya ekonomi global dan tantangan dalam pasokan bahan baku akibat tensi geopolitik yang dapat menyebabkan kenaikan harga bahan baku.

Pasar sepeda motor di Indonesia masih didominasi oleh motor maric, dengan sekitar 90% pangsa pasar, sementara sisanya adalah tipe sport dan bebek

Motor Listrik Kurang Digemari

image324 1

Berbanding terbalik dengan penjualan motor berbahan bakar bensin, penjualan motor listrik di Indonesia masih stagnan meskipun pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp 7 juta per motor listrik.

Baca juga  Penangguhan Kredit Motor Selama Korona, Ini Faktanya!

Pada tahun 2023, hanya 11.532 unit sepeda motor listrik yang terjual, meskipun pemerintah menetapkan kuota sebesar 200.000 unit.

Alasan utama penurunan minat adalah kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap produk sepeda motor listrik, yang disebabkan oleh waktu pengisian daya yang lama dan harga yang masih tinggi.

Sekretaris Umum AISI, Hari Budianto, menyebutkan bahwa kendaraan listrik masih belum dipercaya masyarakat karena jangkauan terbatas hanya mencapai 60-100 km per pengisian.

indomobil plaza promo beli mobil dapat motor listrik gratis - yadea

Motor listrik Yadea

“Selain itu waktu pengisian yang lama, dan harga yang tinggi. Ini membuat motor listrik kurang kompetitif dibandingkan dengan sepeda motor konvensional,” katanya, dalam diskusi bersama Forum Wartawan Otomotif (FORWOT) di bilangan Cipete Jakarta Selatan, (16/1).

Hari Budianto menyarankan bahwa pemerintah dapat mengambil langkah-langkah tertentu untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap sepeda motor listrik, seperti standarisasi baterai.

Dengan standar baterai yang jelas, pasar kendaraan listrik dapat menjadi lebih terstruktur dan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat serta daya saingnya.

Meskipun demikian, tantangan besar tetap ada dalam menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan pasar sepeda motor listrik di Indonesia.

Baca juga  Penjualan Yamaha Meningkat di Kalimantan Timur Berkat IKN, NMAX Jadi Primadona
Merek Motor Listrik

Selain itu AISI juga memproyeksikan peningkatan industri otomotif pada tahun ini, dengan perkiraan pasar. AISI juga berbagi pandangan serupa, menyatakan bahwa Pemilu tidak berdampak signifikan pada industri sepeda motor.

“Selama ini Pemilu juga tak pernah berdampak signifikan terhadap industri sepeda motor,” tambah Hari Budianto.

Secara pasar penjualan motor sudah teruji dari tahun ke tahun, AISI mencatat setelah pandemi, industri sepeda motor telah mengalami peningkatan sejak 2021. Pada 2021 hingga 2023, industri sepeda motor naik 38%, 3,2% dan 19%.

Pada 2021, total penjualan berada di level sekitar 5.058.000 unit. Kemudian, pada 2022 dan 2023 penjualan berada di level 5.211.000 unit dan 6.236.000. 

Demikian ulasan terkait penjualan motor yang mandek. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika