Menggunakan bahan bakar minyak (BBM) dengan oktan tinggi membuat sistem pembakaran lebih baik. Lalu bagaimana jika Pertamax Turbo untuk motor, apakah berdampak positif atau malah sebaliknya?
Pertamax Turbo saat ini menjadi salah satu BBM dengan oktan tertinggi di Indonesia. BBM Jenis ini menawarkan performa mesin yang lebih baik dan efisiensi bahan bakar yang lebih optimal.
Namun jangan salah, ketika Pertamax Turbo dipakai untuk motor yang memiliki mesin cc kecil, banyak yang meragukan performanya. Bahkan ada juga yang mengangap bisa berdampak negatif bagi kinerja mesin.
Untuk menjawab hal ini, Moladin pun sempat menggali dari sejumlah sumber terkait penggunaan Pertamax Turbo untuk motor. Mengingat setiap mesin memiliki sistem pembakaran yang berbeda-beda.
Sejatinya, menggunakan Pertamax Turbo untuk motor dengan mesin berkapasitas kecil tidak disarankan. Karena di atas kertas, BBM tersebut ditujukan untuk mesin dengan kompresi besar.
Benarkah Penggunaan Pertamax Turbo Baik Untuk Motor?
Membahas mengenai penggunaan Pertamax Turbo untuk motor, sebaiknya digunakan untuk sepeda motor dengan kapasitas mesin yang besar. Pasalnya bahan bakar ini punya spesifikasi yang digunakan untuk jenis kendaraan tertentu. Contohnya motor ataupun mobil dengan kompresi mesin 11-13:1 atau yang disematkan turbocharged.
Bahan bakar non subsidi dari Pertamina ini baik direkomendasikan untuk dipakai oleh sejumlah kendaraan dengan mesin-mesin modern yang berperforma tinggi. Sebagai contoh BBM jenis Pertamax Turbo cocok digunakan untuk sepeda motor Harley Davidson, Triumph atau Ducati.
Berbeda halnya dengan sepeda motor, untuk mesin mobil berkapasitas cc kecil, namun sudah dilengkapi turbo cocok pakai BBM RON 98 tersebut. Beberapa contoh mobil dengan kapasitas cc kecil tapi sudah dilengkapi teknologi turbo adalah Honda Civic Turbo, Honda CR-V Turbo, Chevrolet Trax, Ford Focus, Ferrari, Lamborghini, Porsche, Mercedes Compressor, dan BMW M Series.
Secara kompresi sebagian mobil memang terbilang rendah, namun turbocharged mampu meningkatkan kompresi ketika mobil dijalankan. Untuk itu, banyak pabrikan mobil mulai merekomendasikan pakai BBM dengan RON 98.
Hindari Motor Dengan Kubikasi Kecil Pakai Pertamax Turbo
Ini penting untuk disimak, Pertamax Turbo tidak direkomendasikan untuk sepeda motor dengan kubikasi mesin kecil. Seperti motor dengan mesin 125 cc ke bawah yang rata-rata memiliki kompresi mesin 10:1 atau bahkan kurang dari itu. Lalu apa alasannya?
Saat kalian memaksakan menggunakan Pertamax Turbo untuk motor bermesin kecil. Maka akan ada energi yang tidak terbakar sempurna.
Alhasil efisiensi pemakaian bahan bakarnya justru cenderung lebih boros. Selain itu, ada flek atau istilah mesin ngelitik karena mesin mengalami pembakaran lebih dari yang dibutuhkan mesin.
Untuk itu, bagi kalian yang menggunakan motor bermesin kecil baik matik ataupun bebek. Sejatinya bisa menggunakan BBM jenis Pertalite atau Pertamax saja.
Ikuti buku panduan pemilik kendaraan, sesuai yang dianjurkan oleh pabrikan. Pasalnya kalian wajib menggunakan BBM yang sesuai dengan karakteristik mesin.
Nah, yang tak kalah penting untuk kalian ingat, selain tidak memaksakan menggunakan Pertamax Turbo untuk motor. Sebaiknya hindari untuk mencampur BBM, karena masing-masing bahan bakar punya kandungan dan komposisi yang berbeda-beda.
Efek Samping Pakai Pertamax Turbo untuk Motor Bermesin Kecil
Dampak yang sering ditemui ketika memaksakan pakai Pertamax Turbo untuk mesin kecil adalah timbulnya bercak merah layaknya darah pada mesin. Kondisi seperti ini sempat dialami sejumlah pengguna sepeda motor yang sempat viral di lini massa.
Salah satunya seperti dalam unggahan akun facebook Fito Arif. Di mana dalam unggahan gambarnya tersebut tertulis: “Mbah sharing dong, kurang lebih sudah 1 bulan pakai pertamax turbo, pas saya mau service alhasil motor saya seperti lagi PMS atau haid, apakah ini aman mbah? Ngeri juga mbah,” katanya.
Kondisi ini pun mendapatkan respons banyak warganet, yang ternyata sempat mengalami kejadian serupa. Beberapa warganet berujar bahwa kompresi mesin motor ini kurang cocok.
“Tidak terbakar sempurna itu. Oktan tinggi butuh kompresi besar untuk membakar,” tulis Ferry Akbar.
“Saya (pakai) Vario eEFI remot dulu pakai Pertamax gitu warnanya biru kayak sisaan oli samping motor 2tak. Setelah browsing tentang bahan bakar dan kompresi motor. Saya beralih dengan yang sesuai kompresi motor, Alhamdulillah aman,” terang Abdul Deleg Guildbhoutree.
Indra Pratama, Salah satu mekanik bengkel sepeda motor khusus balap dibilangan Cirendeu mengatakan, memang Pertamax Turbo sangat disarankan untuk motor atau mobil dengan kompresi mesin 11-13:1.
“Seperti untuk kendaraan yang sudah menggunakan teknologi turbocharged atau motor dengan cc besar. Namun akan kurang maksimal jika digunakan untuk motor dengan mesin 125cc ke bawah yang memiliki kompresi 10:1 atau kurang dari itu,” ujar Indra ketika dihubungi Moladin beberapa waktu lalu.
Pasalnya, tambah Indra, dengan menggunakan BBM dengan spesifikasi lebih tinggi dari anjuran pabrikan. Mengakibatkan adanya energi yang tidak terbakar sempurna.
“Dampaknya bisa buat penggunaan bakar lebih boros, dan bisa mengakibatkan munculnya flek atau istilah mesin ngelitik,” bebernya.
Oleh karena itu, kalian wajib untuk menggunakan bahan bakar minyak yang sesuai dengan standar dengan rekomendasi pabrikan. Jadi sebelum memutuskan untuk menggunakan Pertamax Turbo untuk motor kesayangan kamu. Cek kapasitas mesin dan kompresi mesin kalian.
Sekilas Pertamax Turbo
Sekadar informasi, Pertamax Turbo dengan RON 98 pertama kali hadir di Indonesia pada bulan Agustus 2016 lalu. Prosesi peluncuran berlangsung bersamaan dengan digelarnya ajang GIIAS 2016. Saat ini Pertamax Turbo dijual dengan harga Rp 13.250 per liter (harga pulau Jawa).
Secara komersial Pertamax Turbo menduduki kasta tertinggi bahan bakar Pertamina. Sejatinya Pertamina masih memiliki varian Pertamax Racing dengan RON 100. Namun sesuai namanya, jenis BBM ini lebih diperuntukan khusus mobil-mobil sport bertenaga buas dan juga keperluan balap saja.
Kehadiran Pertamax Turbo hadir untuk menggantikan Pertamax Plus yang memiliki angka RON 95 di Indonesia. Kondisi ini sejalan seperti yang terjadi pada Pertamax yang menggantikan peran Premix yang telah berhenti dipasarkan karena dianggap memiliki kandungan timbal.
Sedangkan Pertamax Plus merupakan pengganti varian Super TT yang pernah jaya pada era tahun 2000-an. Selanjutnya Pertamina merilis Pertalite yang diharapkan menggantikan peran Premium bagi masyarakat.
Informasi tambahan untuk kalian, Pertamax Turbo merupakan jenis BBM khusus yang diproduksi di Kilang Pertamina Balongan. Pertamina mengklaim BBM andalannya itu sangat mumpuni mengakomodir kebutuhan mobil dan motor berkapasitas besar.
Maka tak heran, dalam mempromosikan produknya itu. Pertamina turut menggandeng mobil supercar asal Italia Lamborghini yang menjalin kerja sama untuk event balap internasional.
Kerjasama yang dilakukan antara Pertamina dan Lamborghini ini seakan menyiratkan karakteristik dan peruntukkan Pertamax Turbo bagi kendaraan dengan spesifikasi tinggi.
Simak terus Moladin.com untuk informasi otomotif menarik lainnya.