Jika kesuksesan membuatmu sombong, maka kamu belum sukses. Sindiran ini sepertinya pas disematkan pada bos Tesla, Elon Musk yang sempat mencibir keberadaan mobil-mobil listrik Cina terkhusus BYD.
Pasalnya BYD yang kini menjelma menjadi produsen mobil listrik raksasa dari Cina sempat menjadi sasaran tertawaan Elon Musk dan dikatakan mustahil untuk melampaui Tesla yang dipimpinya.
Meskipun angka akhir belum dirilis, Tesla diperkirakan akan mengakhiri kuartal ini dengan penjulanan 473.000 unit mobil.
Nah BYD, produsen mobil Cina yang pernah membuat Elon Musk tertawa ketika mendengar gagasan bahwa mereka bisa menjadi pesaing Tesla dalam wawancara dengan Bloomberg TV tahun 2011, kini diproyeksi melampaui Tesla sebagai produsen mobil listrik terbesar di dunia pada akhir tahun.
Baik BYD dan Tesla hampir mengkonfirmasi hasil penjualan kuartal keempat mereka. BYD saat ini menyandang predikat sebagai produsen kendaraan listrik terbesar di dunia dan pada kuartal ketiga, hanya menjual 3.456 kendaraan baterai-listrik lebih sedikit dibandingkan Tesla.
Keberhasilan penjualan mobil listrik BYD baru-baru ini menandai tonggak sejarah yang signifikan sebagai sebuah merek yang mengalami pertumbuhan luar biasa selama 5 tahun terakhir.
BYD tidak hanya siap untuk mengklaim gelar sebagai produsen kendaraan listrik-baterai (BEV) terbesar di dunia; ia juga masuk dalam daftar 10 besar produsen mobil dengan penjualan tertinggi secara keseluruhan.
Jika kita memperhitungkan perkiraan untuk bulan Desember dan angka penjualan yang dikonfirmasi dari Januari hingga November, BYD diperkirakan akan menutup tahun 2023 dengan total produksi 3,13 juta kendaraan.
Ini akan menempatkannya di depan Suzuki Group dengan 3,01 juta unit dan sedikit di belakang Ford dengan 3,95 juta unit, Honda dengan 3,97 juta unit, GM dengan 4,87 juta unit, Renault-Nissan-Mitsubishi dengan 6,28 juta unit penjualan, Stellantis dengan 6,4 unit unit penjualan, Hyundai Group dengan unit penjualan 6,89 unit unit penjualan, Volkswagen dengan penjualan 8,8 juta, dan Toyota dengan perkiraan 10,65 juta.
Subsidi pemerintah yang besar di Cina berkontribusi besar terhadap pertumbuhan penjualan BYD yang begitu besar. Hingga mereka bisa leluasa menguncang awak media dari Indonesia bertandang ke markas mereka sekaligus memberikan kisi-kisi penjualan mobil listrik BYD untuk pasar Tanah Air ke depannya.
Namun, saat berbicara dengan Bloomberg, kepala riset otomotif UBS Group AG, Paul Gong, mencatat bahwa kendaraan perusahaan BYD juga memiliki keunggulan biaya yang signifikan dibandingkan kompetitor.
“Mereka harus melakukan inovasi, mencoba dan menemukan apa yang benar-benar diinginkan konsumen, dan mereka harus mengoptimalkan biaya untuk memastikan kendaraan listrik mereka dapat bersaing di pasar yang sangat kompetitif ini,” tambahnya.
Analis memperkirakan Tesla akan mengirimkan 473,000 kendaraan pada kuartal ini. Jumlah ini merupakan rekor bagi perusahaan Amerika tersebut dan diperkirakan pada akhir tahun 2023 telah mengirimkan 1,82 juta kendaraan tahun ini, turun dari target yang ditetapkan Elon Musk yaitu 2 juta pengiriman.
Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.