Jumat, Mei 3, 2024
Banner-Wuling-EV-Blog

Tips Mendapatkan Modal Usaha UMKM agar Bisnis Tetap Eksis

by Galih Nugraha
Tips Mendapatkan Modal Usaha UMKM agar Bisnis Tetap Eksis

Permodalan merupakan salah satu isu klasik yang selalu menghantui pelaku bisnis UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Modal usaha memiliki peran yang sangat penting dalam memungkinkan para pengusaha UMKM merencanakan dan mengelola sumber daya finansial mereka secara bijak.

Yuk, pahami bagaimana cara mendapatkan modal usaha UMKM di sini.

Penyebab Kesulitan Mendapatkan Modal Usaha bagi UMKM

Banyak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menghadapi tantangan serius dalam hal mendapatkan modal usaha. Keterbatasan tabungan sebagai modal awal membuat mereka kesulitan mengembangkan bisnis mereka.

Namun, ada beberapa cara yang dapat diambil oleh UMKM untuk mengatasi masalah ini.

1. Risiko yang Persepsional

Pemberi pinjaman dan investor sering melihat UMKM sebagai bisnis yang lebih berisiko dibandingkan dengan perusahaan besar. Ini membuat sulit bagi UMKM untuk meyakinkan pemberi pinjaman atau investor tentang potensi keuntungan bisnis mereka.

2. Tidak Memiliki Dokumen Keuangan yang Kuat

Banyak UMKM belum memiliki catatan keuangan yang kuat atau rencana bisnis yang rinci. Hal ini dapat membuat sulit bagi mereka untuk meyakinkan lembaga keuangan atau investor potensial tentang kelayakan bisnis mereka.

3. Keterbatasan Akses ke Sumber Modal

Di beberapa daerah atau negara, UMKM mungkin memiliki akses yang terbatas ke lembaga keuangan formal. Bahkan, jika mereka memiliki akses, persyaratan dan tingkat bunga yang tinggi dapat membuat pinjaman konvensional menjadi tidak terjangkau.

4. Tidak Memiliki Jaminan yang Cukup

Lembaga keuangan sering memerlukan jaminan, seperti aset yang dapat digadaikan, sebagai syarat untuk memberikan pinjaman. UMKM mungkin tidak memiliki jaminan yang cukup untuk mendapatkan modal.

Cara Mendapatkan Modal Usaha untuk UMKM

Pemerintah telah mengambil langkah-langkah konkret dalam mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi nasional. Salah satu langkah penting adalah memfasilitasi akses UMKM ke modal usaha agar mereka dapat terus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.

Berikut adalah beberapa cara untuk mendapatkan modal usaha bagi UMKM:

shutterstock 1966392937

1. Mendapatkan Modal Usaha dari Pemerintah

Pemerintah telah mengimplementasikan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang mencakup insentif dukungan dan bantuan dana untuk UMKM. Program-program ini dirancang untuk membantu UMKM mengatasi tantangan keuangan yang dihadapi selama masa pemulihan ekonomi. Adapun peminjaman tersebut diprioritaskan pada sektor strategis yang meliputi pertanian, perkebunan, perikanan dan perdagangan skala mikro.

Baca juga  Promo Cashback Moladin Dealer

Bantuan modal usaha tersebut berupa Bantuan Pelaku Usaha Mikro dan juga Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari bank yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia.

Berikut syarat dan dokumentasi untuk mendapatkan modal usaha dari pemerintah.

Bantuan Pelaku Usaha Mikro

Bantuan dana usaha ini diperuntukan kepada pemilik usaha mikro, terutama mereka yang belum pernah menerima kredit pembiayaan dari perbankan atau lembaga pembiayaan sejenis. Adapun syarat calon penerima bantuan UMKM tersebut, yang terdiri atas:

  • Pelaku usaha adalah WNI dan mempunyai Nomor Induk Kependudukan (NIK).
  • Melampirkan Surat Keterangan Usaha (SKU).
  • Tidak sedang menerima kredit perbankan atau pembiayaan dari lembaga keuangan lain, maupun KUR.
  • Tidak berstatus ASN, pegawai BUMD, pegawai BUMN, atau anggota TNI/POLRI.
  • Total aset maksimal yang dimiliki calon peserta Rp1 miliar, tetapi tidak mencakup bangunan dan tempat usaha.
  • Keberadaan usaha mikro dinyatakan melalui surat usulan calon penerima atau rekomendasi dari pengusul Bantuan Pelaku Usaha Mikro (BPUM).

Untuk mengajukan BPUM, pelaku usaha mikro dapat mendatangi dinas koperasi dan UKM setempat maupun melalui sistem perizinan berusaha yang dikelola Lembaga OSS Kementerian Investasi/BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal).

Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Bantuan pemerintah yang dapat dijadikan sumber pinjaman modal usaha adalah Kredit Usaha Rakyat. Layanan kredit ini diberikan oleh pemerintah yang bekerja sama dengan perbankan yang menargetkan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi atau UMKM.

KUR mencakup beberapa bentuk usaha, khususnya usaha bidang pertanian, perikanan, perkebunan, perhutanan, sampai usaha jasa simpan pinjam. Beberapa keunggulan program KUR antara lain:

  • Bunga paling rendah karena ada subsidi pemerintah.
  • Untuk pinjaman kurang dari Rp25 juta, kamu tidak perlu memberikan jaminan atau agunan, namun hal tersebut bergantung pada kebijakan bank terkait.
  • Tersedia di beberapa bank terkemuka yang telah ditunjuk pemerintah.
  • Batas maksimal limit pinjaman hingga Rp500 juta.
  • Syarat pengajuan KUR relatif mudah, hanya berbekal dokumen administrasi kependudukan dan izin usaha.
  • Ideal untuk bisnis golongan usaha produktif, seperti kuliner, pakaian, dan elektronik.
  • Proses pencairan kredit rata-rata menghabiskan waktu 3-14 hari kerja tergantung pada kelengkapan dokumen yang disiapkan.
Baca juga  Moladin Dealer Loyalty Program, Tukar Poin untuk Dapatkan Hadiah!

2. Mendapatkan Modal Usaha dari Investor

Mendapatkan modal usaha dari investor adalah salah satu jalur yang potensial bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk mendukung pertumbuhan bisnis mereka. Salah satu langkah kunci dalam proses ini adalah menyusun proposal bisnis yang komprehensif dan profesional.

Proposal ini memiliki peran vital dalam meyakinkan investor potensial. Berikut adalah komponen penting dalam proposal bisnis yang dapat meningkatkan peluang untuk mendapatkan modal dari investor:

  • Ikhtisar Bisnis (Executive Summary): Bagian ini merupakan ringkasan singkat dari bisnis. Jelaskan visi, misi, dan nilai-nilai bisnis perusahaan kamu. Investor ingin tahu apa yang membuat bisnis kamu unik dan menarik.
  • Profil Perusahaan: Berikan gambaran lengkap tentang bisnis, termasuk sejarah, struktur organisasi, pemilik atau manajemen utama, serta lokasi operasional.
  • Analisis Pasar: Jelaskan pasar yang kamu targetkan. Sertakan data tentang ukuran pasar, tren, pesaing, dan segmen pelanggan. Investor ingin tahu bahwa kamu telah melakukan riset pasar yang matang.
  • Produk atau Layanan: Gambarkan produk atau layanan yang kamu tawarkan dengan detail. Jelaskan keunggulan kompetitifnya dan bagaimana itu memenuhi kebutuhan pasar.
  • Strategi Pemasaran: Jelaskan rencana pemasaran, termasuk bagaimana akan mencapai pelanggan, strategi harga, dan promosi.
  • Rencana Operasional: Jelaskan bagaimana bisnis dapat beroperasi sehari-hari. Ini mencakup proses produksi, rantai pasokan, dan infrastruktur yang dibutuhkan.
  • Rencana Keuangan: Ini adalah salah satu bagian paling penting. Sertakan proyeksi keuangan yang realistis, termasuk laporan laba rugi, neraca, dan arus kas. Berikan informasi tentang bagaimana modal yang akan digunakan dan bagaimana berencana mengembalikan dana yang dipinjamkan.
  • Penggunaan Modal: Jelaskan dengan jelas bagaimana modal yang direncanakan akan digunakan. Investor ingin tahu bahwa dana yang mereka investasikan akan digunakan secara efisien untuk mendukung pertumbuhan bisnis.
  • Tim Manajemen: Gambarkan pengalaman dan kualifikasi anggota tim manajemen. Investor ingin tahu bahwa tim kamu memiliki kemampuan untuk menjalankan bisnis dengan sukses.
  • Strategi Keluar: Jelaskan kepada investor bagaimana mereka dapat mengambil keuntungan dari investasi mereka di masa depan. Ini bisa melibatkan penjualan saham, merger, atau penawaran umum perdana (IPO).
  • Risiko dan Mitigasi: Jangan lupakan bagian ini. Sejalan dengan transparansi, identifikasi risiko yang mungkin dihadapi bisnis dan berikan strategi atau rencana mitigasi untuk menghadapinya.
Baca juga  Sistem Inventory Financing: Definisi, Keuntungan, Pengelolaan

3. Mendapatkan Modal Usaha dari Gadai Aset

Menggadaikan aset pribadi atau bisnis untuk mendapatkan modal usaha merupakan pilihan yang dapat dipertimbangkan oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Dalam hal ini, kamu memberikan aset berharga sebagai jaminan kepada lembaga pembiayaan dan mendapatkan sejumlah uang tunai sesuai dengan nilai aset yang digadaikan. Kelebihan mendapatkan dari gadai aset adalah sebagai berikut:

  • Mendapatkan Modal Cepat: Proses menggadaikan aset umumnya relatif cepat. Setelah aset dinilai, kamu bisa mendapatkan dana dalam waktu singkat. Ini dapat sangat berguna jika membutuhkan modal dengan cepat untuk mendukung operasi bisnis.
  • Tidak Kehilangan Kepemilikan Asli: Salah satu keunggulan utama dari menggadaikan aset adalah tidak kehilangan kepemilikan aset tersebut. Setelah membayar kembali pinjaman, aset akan dikembalikan kepada kamu.
  • Tidak Memerlukan Jaminan Lain: Dalam banyak kasus, lembaga pembiayaan hanya memerlukan aset yang digadaikan sebagai jaminan. Kamu tidak perlu memberikan jaminan tambahan, seperti surat tanah atau persetujuan pihak ketiga.
  • Gadai dari Berbagai Jenis Aset: Kamu dapat menggunakan berbagai jenis aset sebagai jaminan, termasuk emas perhiasan, emas batangan, gadget, surat tanah, BPKB kendaraan bermotor, dan barang berharga lainnya. Ini memberi fleksibilitas dalam memanfaatkan aset yang dimiliki.

Moladin Dealer, Solusi Dana Cepat untuk Usaha Mobil Bekas

Moladin Dealer adalah inovasi terbaru dari Moladin yang telah menjadi solusi andalan bagi mereka yang bergerak dalam bisnis otomotif, khususnya dealer mobil bekas.

Produk ini menawarkan pembiayaan atau dana talangan yang sangat dibutuhkan untuk modal usaha dalam dunia otomotif.

Salah satu hal yang membuat Moladin Dealer begitu menonjol adalah integrasinya dengan ekosistem Moladin yang telah terdigitalisasi dengan baik, memberikan keamanan dan kepercayaan kepada para penggunanya. Segera ajukan sekarang!

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika