Tren Otomotif

Kenali 9 Ciri-ciri Motor Turun Mesin dan Penyebabnya

  • 473 Views
ciri-ciri motor turun mesin - Moladin

Daftar Isi

Sebagai pengguna sepeda motor aktif, tentu kamu ingin kendaraanmu selalu dalam kondisi prima, bukan? Namun, seiring pemakaian dan usia kendaraan, performa motor bisa menurun.

Salah satu masalah besar yang bisa muncul adalah motor harus turun mesin. Untuk menghindari kerusakan yang semakin parah dan biaya servis yang membengkak, penting bagi kamu untuk mengenali ciri-ciri motor turun mesin.

Apa Itu Turun Mesin?

Sebelum membahas lebih lanjut tentang ciri-ciri motor turun mesin, kamu perlu memahami apa sebenarnya yang dimaksud dengan turun mesin.

Istilah turun mesin adalah kondisi di mana mesin motor harus dibongkar sebagian atau keseluruhan untuk dilakukan perbaikan.

Ini biasanya disebabkan oleh kerusakan komponen vital di dalam ruang mesin, seperti piston, seher, atau silinder.

Turun mesin bukan hal sepele. Proses ini memerlukan tenaga ahli dan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, memahami ciri-cirinya sangat penting untuk menghindari kerusakan lanjutan.

Ciri-ciri Motor Turun Mesin

ciri-ciri motor turun mesin - Moladin
Foto: Freepik

Berikut ini beberapa ciri-ciri motor harus turun mesin yang umum terjadi. Jika kamu merasakan salah satu atau beberapa tanda ini, segera periksakan motor ke bengkel terpercaya:

1. Asap Knalpot Berwarna Putih Pekat atau Biru

Salah satu ciri-ciri motor turun mesin yang paling mudah dikenali adalah keluarnya asap putih pekat atau biru dari knalpot.

Asap ini menunjukkan adanya oli mesin yang terbakar di ruang bakar. Umumnya, ini terjadi karena ring piston aus atau silinder aus, sehingga oli masuk ke ruang pembakaran.

2. Suara Mesin Kasar

Ketika kamu mendengar suara mesin yang lebih kasar dari biasanya, ini bisa jadi tanda adanya masalah di dalam komponen mesin.

Misalnya, bunyi ketukan atau gesekan yang tidak normal bisa menjadi salah satu ciri-ciri motor kamu turun mesin akibat kerusakan pada crankshaft, bearing, atau piston.

3. Tarikan Mesin Lemah

Apakah motor kamu terasa berat atau lemot saat ditarik gasnya? Tarikan mesin yang tidak responsif atau kehilangan tenaga bisa menjadi ciri-ciri motor kamu turun mesin.

Ini menandakan adanya penurunan kompresi akibat ring piston yang rusak atau aus.

4. Oli Cepat Berkurang

Jika kamu sering menambahkan oli meskipun tidak ada kebocoran eksternal, bisa jadi oli masuk dan terbakar di ruang bakar.

Melansir dari laman resmi Astra Honda, kebocoran oli ini juga termasuk salah satu ciri-ciri motor turun mesin yang perlu kamu perhatikan. Biasanya kondisi ini juga disertai dengan keluarnya asap putih atau biru dari knalpot.

5. Mesin Overheat Terus-Menerus

Motor yang sering mengalami overheat atau suhu mesin naik drastis meski baru dipakai sebentar juga bisa menunjukkan adanya masalah serius di mesin.

Jika pendinginan sudah normal tapi overheat tetap terjadi, ini bisa menjadi salah satu ciri-ciri motor kamu harus turun mesin.

6. Konsumsi Bahan Bakar Boros

Performa mesin yang turun akan membuat proses pembakaran tidak efisien. Hal ini akan menyebabkan konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros dari biasanya.

Jika kamu merasa motor jadi cepat habis bensinnya padahal cara pakainya sama, waspadai sebagai salah satu ciri-ciri motor turun mesin.

7. Terdengar Suara Ngelitik

Suara “ngelitik” atau knocking di mesin motor saat berakselerasi bisa menandakan masalah pada kompresi atau pembakaran yang tidak sempurna.

Ini juga bisa menjadi ciri-ciri motor turun mesin, terutama jika disertai dengan gejala lain, seperti tarikan berat atau asap berlebih.

8. Kompresi Mesin Menurun

Kompresi mesin yang melemah bisa dideteksi dengan starter elektrik yang terasa lebih ringan dari biasanya atau saat kick starter tidak memberikan tekanan seperti biasa.

Penurunan kompresi ini sering kali menjadi ciri-ciri motor turun mesin akibat kebocoran pada ring piston atau silinder.

9. Motor Sulit Dihidupkan

Motor yang susah distarter, apalagi setelah didiamkan beberapa jam, juga bisa menjadi tanda kerusakan pada mesin.

Jika sistem kelistrikan dan suplai bahan bakar dalam kondisi normal namun motor tetap tidak mau menyala, kemungkinan besar masalahnya ada di bagian dalam mesin.

Salah satu penyebabnya adalah oli mesin yang masuk ke ruang bakar, membasahi busi, sehingga tidak bisa memercikkan api. Bisa juga karena kompresi mesin yang hilang akibat kebocoran pada klep atau ring piston.

Penyebab Motor Turun Mesin yang Sering Diabaikan

penyebab motor turun mesin - Moladin
Foto: Riders Share

Motor yang sudah menempuh jarak lebih dari 60.000 km, turun mesin kadang jadi servis wajib. Tapi, motor yang masih di bawah jarak tersebut pun bisa mengalami turun mesin kalau tidak dirawat dengan benar. Berikut beberapa penyebabnya:

1. Jarang Servis Rutin

Servis rutin menjaga performa motor tetap optimal. Motor matik, misalnya, perlu ganti oli dan bersihkan filter udara tiap 2.000-3.000 km. Bila lalai, kerusakan kecil bisa berkembang jadi masalah besar yang berujung turun mesin.

2. Malas Ganti Air Radiator

Air radiator membantu mendinginkan mesin. Jika dibiarkan habis, mesin bisa overheating, piston macet, dan oli tidak bersirkulasi.

Bila dibiarkan, stang seher bisa patah hingga klep bengkok yang semuanya butuh turun mesin untuk perbaikan.

3. Sering Menerobos Banjir

Air yang masuk ke mesin bisa bercampur dengan oli, menyebabkan karat dan baret. Akibatnya, motor bisa mati mendadak dan perlu turun mesin. Sebaiknya hindari banjir jika masih ada jalan alternatif.

4. Tidak Ganti Oli Tepat Waktu

Oli berfungsi melumasi dan mendinginkan mesin. Jika kamu telat menggantinya, gesekan antar komponen jadi lebih kasar, menyebabkan aus, stang bengkok, hingga seher patah.

Idealnya, ganti oli setiap 4.000 km atau 4 bulan sekali. Untuk pemakaian berat, seperti sering terjebak macet, ganti setiap 2.500 km atau 2 bulan.

5. Modifikasi Mesin

Memodifikasi mesin memang meningkatkan performa dengan membesarkan diameter piston. Tapi, hal ini bikin mesin bekerja lebih keras dan cepat aus. Kalau dilakukan tanpa teknisi andal, potensi turun mesin makin besar.

6. Gaya Berkendara yang Buruk

Kebiasaan ugal-ugalan, sering menggeber motor, atau menarik gas sembarangan bikin mesin cepat rusak. Dalam jangka panjang, ini bisa mempercepat keausan dan akhirnya menyebabkan turun mesin.

Oleh karena itu, jangan abaikan gejala-gejala seperti asap putih, suara kasar, atau konsumsi oli yang tidak wajar. Semakin cepat kamu mengenali tandanya, semakin kecil kemungkinan kerusakan menyebar ke komponen lain.

Buat kamu yang ingin terus update soal dunia otomotif, perawatan kendaraan, beli mobil bekas, hingga promo mobil baru, langsung aja cek Moladin sekarang juga untuk dapat promo menariknya!

Artikel Tren Otomotif
Rekomendasi Untuk Kamu

Lihat Artikel Terkait

Terpopuler di
Tren Otomotif