Ban motor adalah salah satu komponen paling penting dalam menjaga kenyamanan dan keselamatan berkendara. Namun, masalah kebocoran ban sering kali membuat pengendara kerepotan.
Kenapa ban motor sering bocor? Ada banyak penyebabnya, mulai dari kondisi ban, velg, hingga kebiasaan berkendara.
Jika dibiarkan, ban yang sering bocor bisa mengganggu mobilitas dan bahkan membahayakan keselamatan di jalan. Yuk, cari tahu penyebabnya!
Penyebab Kenapa Ban Motor Sering Bocor

Berikut adalah beberapa penyebab utama yang sering membuat ban motor bocor. Kamu perlu memperhatikan faktor-faktor ini agar bisa mengambil tindakan pencegahan.
1. Kualitas Ban yang Buruk
Salah satu penyebab paling umum kenapa ban motor sering bocor adalah penggunaan ban yang kualitasnya rendah.
Ban yang tidak memenuhi standar SNI atau internasional cenderung cepat tipis dan mudah robek.
Oleh karena itu, jangan muda tergoda hanya karena harga murah. Soalnya, ban yang berkualitas buruk bisa berisiko terhadap keselamatanmu.
2. Pentil Ban Kendor atau Rusak
Pentil ban adalah komponen kecil, tetapi perannya besar. Jika pentil ban kendor, rusak, atau tidak memiliki tutup, udara akan perlahan keluar sehingga ban terasa kempis.
Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa menyebabkan ban bocor halus. Rajinlah memeriksa pentil dan pastikan tutup pentil selalu terpasang rapat.
3. Tekanan Angin Tidak Sesuai
Banyak pengendara yang mengabaikan tekanan angin pada ban. Padahal, ini jadi salah satu alasan umum kenapa ban motor sering bocor.
Ban yang terlalu kempis membuat dinding ban terlipat, sehingga gampang retak atau sobek ketika melewati polisi tidur atau jalan berlubang.
Sebaliknya, ban yang terlalu keras juga bisa lebih mudah pecah saat menghantam lubang. Jadi, pastikan tekanan angin selalu sesuai rekomendasi pabrik.
4. Velg Bermasalah atau Tidak Presisi
Velg yang rusak, keropos, atau bengkok dapat menciptakan celah antara ban dan velg. Akibatnya, udara keluar secara perlahan dan menyebabkan ban sering kempis.
Kadang masalah ini tidak langsung terlihat, sehingga kamu perlu memeriksanya secara rutin. Velg yang tidak presisi juga membuat ban bekerja lebih keras dan meningkatkan risiko kebocoran.
5. Benda Asing Masuk ke Ban
Kaca, paku, atau kerikil kecil sering jadi alasan kenapa ban motor sering bocor. Bahkan pasir atau kotoran yang menumpuk di sela ban dan velg bisa menimbulkan kebocoran halus.
Biasanya masalah ini baru terlihat ketika ban dimasukkan ke air dan muncul gelembung. Kebiasaan melintas di jalan kotor dan tidak segera membersihkan motor juga bisa memperburuk risiko ini.
6. Ban Gundul
Ban yang sudah aus kehilangan daya cengkeram dan perlindungan terhadap benda tajam. Permukaannya menipis sehingga lebih mudah tertusuk paku atau kerikil.
Jika kamu merasa ban sering bocor, cek kondisi alurnya. Jika sudah gundul, segera ganti dengan yang baru.
7. Jalanan Rusak
Jalan berlubang, berkerikil, atau penuh serpihan kaca juga termasuk salah satu penyebab kenapa ban motor sering bocor.
Benturan keras atau tusukan benda tajam di jalan bisa membuat ban langsung bocor. Sebisa mungkin pilih jalur yang lebih aman atau kurangi kecepatan ketika melewati jalan yang rusak.
8. Ban Dalam Terlalu Banyak Tambalan
Untuk kamu yang masih menggunakan ban dengan ban dalam, perhatikan jumlah tambalan yang sudah ada.
Ban dalam dengan terlalu banyak tambalan rentan robek di bagian yang sudah ditambal, sehingga menyebabkan bocor halus. Jika tambalan sudah terlalu banyak, lebih baik ganti ban dalam baru.
9. Beban Berlebih
Mengangkut beban melebihi kapasitas motor membuat tekanan pada ban meningkat dan sering jadi alasan kenapa ban motor sering bocor.
Gesekan berlebih memicu panas dan melemahkan struktur ban, sehingga kebocoran lebih mudah terjadi.
Selain itu, beban berlebih membuat ban belakang bekerja ekstra keras, sehingga lebih sering bocor dibanding ban depan.
Cara Mencegah Ban Motor Bocor

Selain mengetahui kenapa ban motor sering bocor, kamu juga perlu tahu cara mencegah ban bocor agar perjalanan tetap aman dan nyaman berikut ini:
1. Periksa Tekanan Angin Secara Rutin
Selalu pastikan tekanan angin sesuai rekomendasi pabrik. Kamu bisa menggunakan angin biasa atau nitrogen untuk menjaga kestabilan tekanan.
2. Pilih Ban Berkualitas dan Sesuai Kebutuhan
Gunakan ban baru dengan standar SNI dan sesuai dengan jenis jalan yang sering kamu lalui. Ban berkualitas membantu mengurangi risiko kebocoran.
3. Gunakan Cairan Anti Bocor
Untuk jenis ban tubeless, cairan anti bocor bisa menjadi solusi praktis.
Cairan ini akan menutup lubang kecil secara otomatis. Namun, pastikan rutin memeriksa kondisi ban agar cairan tidak mengkristal.
4. Lakukan Pemeriksaan Rutin
Periksa ban secara berkala dengan menyiram air sabun di permukaannya. Jika muncul gelembung, tandai dan segera perbaiki kebocorannya.
5. Ganti Ban Jika Sudah Gundul atau Terlalu Banyak Tambalan
Ban yang sudah gundul atau memiliki banyak tambalan sebaiknya diganti. Ban yang aus akan menurunkan kenyamanan berkendara dan meningkatkan risiko kecelakaan.
6. Hindari Jalan Rusak Jika Memungkinkan
Pilih jalur yang lebih mulus untuk mengurangi risiko ban tertusuk benda tajam. Jika tidak ada pilihan lain, berkendara dengan kecepatan lebih rendah agar ban tidak terlalu terbebani.
Ciri-Ciri Ban Motor Harus Diganti

Menunda penggantian ban bisa berbahaya. Berikut tanda-tanda ban sudah harus diganti yang dilansir dari laman Planet Ban:
1. Tapak Ban Menipis
Jika alur kembang sudah hampir hilang atau sejajar dengan Tread Wear Indicator (TWI), artinya ban sudah aus dan harus diganti agar grip di jalan tetap optimal.
2. Ban Terasa Goyang Saat Menikung
Ban yang aus atau tidak seimbang akan membuat motor terasa oleng saat berbelok. Ini tanda permukaan ban sudah tidak rata atau dinding ban melemah.
3. Muncul Benjolan pada Ban
Benjolan terjadi karena lapisan ban di dalamnya pecah akibat benturan keras. Ban dengan benjolan bisa pecah sewaktu-waktu sehingga wajib segera diganti.
4. Ada Sobekan atau Lubang Besar
Ban yang terlalu banyak tambalan, memiliki sobekan, atau tusukan yang sulit ditambal sudah tidak layak dipakai. Menggunakannya hanya meningkatkan risiko kecelakaan.
5. Ban Terlalu Membal
Jika ban memantul berlebihan saat melewati jalan bergelombang, itu tanda karet ban sudah mengeras. Ban yang terlalu keras tidak lagi menyerap getaran dengan baik dan harus segera diganti.
6. Jarak Tempuh Sudah Melebihi Batas
Meski terlihat masih bagus, ban sebaiknya diganti setiap 10.000–12.000 km tergantung posisi ban dan kondisi pemakaian.
Jangan lupa untuk selalu memeriksa kondisi ban secara rutin agar perjalanan kamu tetap aman dan nyaman.
FAQ Tentang Kenapa Ban Motor Sering Bocor
1. Apa yang membuat ban motor sering bocor?
Beberapa penyebabnya adalah tekanan angin yang salah, pentil ban yang kendor, benda tajam di jalan, velg rusak, ban gundul, hingga beban berlebih.
2. Cara agar ban tidak mudah bocor?
Rutin cek tekanan angin, gunakan ban berkualitas, periksa pentil, hindari jalan rusak, serta kurangi kebiasaan membawa beban berlebih.
3. Apa ciri-ciri ban motor harus diganti?
Ban yang alurnya tipis, terasa goyang saat menikung, memiliki benjolan, terlalu banyak tambalan, atau sudah menempuh jarak lebih dari 10.000-12.000 km sebaiknya segera diganti.
Buat kamu yang ingin terus update soal dunia otomotif, perawatan kendaraan, tips mobil bekas, hingga promo mobil baru, langsung aja cek Moladin sekarang juga!