Transportasi ramah lingkungan kini semakin banyak dibicarakan, termasuk soal perkembangan mobil hidrogen di Indonesia.
Meski belum populer seperti mobil listrik, teknologi ini mulai dilirik karena dianggap mampu mengurangi emisi secara signifikan.
Moladiners, perkembangan mobil hidrogen memang masih terbatas, tetapi potensinya sangat besar untuk masa depan.
Mobil Hidrogen di Indonesia, Sudah Sampai Tahap Mana?
Saat ini, kehadiran mobil hidrogen di Indonesia bisa dibilang masih dalam tahapan awal.
Beberapa produsen seperti Toyota dengan Mirai, Hyundai dengan Nexo, hingga BMW iX5 Hydrogen telah memperkenalkan mobil ini di pasar global.
Namun di Tanah Air, mobil bahan bakar hidrogen belum masuk secara resmi ke jalur komersial. Kendala utamanya ada pada infrastruktur.
Stasiun pengisian bahan bakar hidrogen masih terbatas jumlahnya. Sejauh ini baru ada Hydrogen Refueling Station (HRS) di Senayan yang diresmikan pada Februari 2024.
Stasiun pengisian ini memiliki tiga layanan, yaitu pengisian bahan bakar untuk mobil hidrogen, pengisian untuk mobil listrik, dan Hydrogen Centre sebagai pusat pelatihan dan edukasi.
Saat ini, stasiun tersebut baru menggunakan sistem tekanan 350 bar. Namun ke depannya akan ditambahkan layanan 700 bar agar mampu melayani lebih banyak kendaraan berbasis hidrogen.
Cara Kerja Mobil Hidrogen
Sama halnya dengan mobil listrik, mobil hidrogen di Indonesia dirancang untuk mengurangi emisi karbon dari bahan bakar fosil.
Bedanya, mobil listrik murni menyimpan energi langsung dalam baterai, sementara mobil hidrogen menyimpan hidrogen yang kemudian diubah menjadi aliran listrik melalui fuel cell.
Proses ini menghasilkan energi yang mendorong motor listrik mobil. Menariknya, hasil pembakaran hidrogen bukanlah asap, melainkan hanya air dan uap air. Inilah yang membuatnya ramah lingkungan.
Dari sisi efisiensi, mobil hidrogen juga unggul. Pengisian bahan bakarnya hanya memakan waktu sekitar 4 menit dengan jarak tempuh hingga 300 km sekali isi.
Ini tentu menjadi nilai plus dibandingkan mobil listrik murni yang biasanya butuh waktu berjam-jam untuk pengisian penuh.
Kelebihan Mobil Hidrogen
Sebelum mobil hidrogen di Indonesia berkembang lebih jauh, Moladiners perlu tahu apa saja keunggulannya. Berikut beberapa keunggulannya seperti yang dilansir dari laman resmi Suzuki:
1. Ramah Lingkungan
Kelebihan utama mobil hidrogen adalah tingkat emisinya yang sangat rendah. Hasil pembakarannya hanya berupa air dan uap, bukan asap yang mencemari udara.
Dengan begitu, penggunaan mobil ini bisa membantu mengurangi polusi udara di perkotaan.
2. Pengisian Cepat
Dibanding mobil listrik konvensional yang membutuhkan waktu berjam-jam, mobil hidrogen hanya butuh sekitar 4-5 menit untuk mengisi tangki penuh. Hal ini tentu lebih praktis bagi kamu yang sering bepergian jauh.
3. Performa Tinggi
Meski ramah lingkungan, tenaga yang dihasilkan mobil hidrogen justru lebih bertenaga. Akselerasinya responsif, cocok untuk berkendara di berbagai kondisi jalan.
4. Efisiensi Energi
Mobil berbahan bakar hidrogen memiliki tingkat efisiensi yang tinggi. Energi yang dihasilkan cukup besar untuk menunjang operasional mobil dalam jangka panjang.
5. Mengurangi Polusi Suara
Selain bebas asap, mobil hidrogen juga nyaris tidak menimbulkan kebisingan. Jalanan pun menjadi lebih nyaman tanpa suara mesin yang mengganggu.
6. Hemat Biaya Jangka Panjang
Memang, harga beli mobil hidrogen relatif mahal. Namun jika dihitung dari biaya operasional jangka panjang, mobil ini bisa lebih hemat dibanding kendaraan berbahan bakar fosil.
Daftar Mobil Hidrogen yang Diproduksi Massal
Meski mobil hidrogen di Indonesia belum resmi hadir, beberapa produsen sudah memasarkan modelnya di pasar global. Berikut daftarnya:
1. Toyota Mirai (2014)
Toyota Mirai adalah pionir mobil tenaga hidrogen yang pertama kali diluncurkan lebih dari satu dekade yang lalu, lebih tepatnya pada tahun 2014.
Generasi terbarunya menawarkan jarak tempuh hingga 650 km dengan pengisian cepat hanya 3-5 menit. Mobil ini kini dipasarkan di Jepang, Amerika Serikat, hingga Eropa.
2. Hyundai Nexo (2018)
SUV hidrogen ini mulai diproduksi pada 2018. Dengan jarak tempuh hingga 666 km, Hyundai Nexo jadi salah satu kendaraan hidrogen dengan jangkauan terjauh.
Selain efisiensinya tinggi, fitur interior dan kenyamanan khas SUV membuatnya jadi salah satu pilihan populer di Korea Selatan dan Eropa.
3. Honda Clarity Fuel Cell (2016-2021)
Diproduksi antara 2016–2021, Honda Clarity Fuel Cell menawarkan jarak tempuh hingga 650 km.
Meski produksinya dihentikan, mobil ini masih digunakan di beberapa wilayah dengan infrastruktur hidrogen, seperti Jepang dan California.
4. BMW iX5 Hydrogen (2023)
BMW juga tidak mau ketinggalan. Mereka meluncurkan BMW iX5 Hydrogen pada 2023 dengan jarak tempuh sekitar 500 km.
Mobil ini masih diproduksi terbatas, terutama untuk pasar Eropa, sebagai bagian dari uji coba ekosistem mobil hidrogen.
Tantangan dan Peluang Hadirnya Mobil Hidrogen di Indonesia
Kamu tentu bertanya, kapan teknologi ini benar-benar bisa hadir di jalanan Tanah Air? Tantangan terbesarnya ada pada biaya produksi dan ketiadaan infrastruktur pengisian hidrogen.
Tanpa dukungan regulasi dan investasi, penetrasi pasar akan sulit terjadi. Namun, peluang tetap terbuka. Indonesia memiliki sumber daya energi terbarukan yang bisa digunakan untuk memproduksi hidrogen.
Jika pemerintah dan swasta bersinergi, bukan tidak mungkin beberapa tahun ke depan mobil hidrogen di Indonesia akan mulai masuk pasar secara resmi.
Tinggal menunggu waktu sampai infrastruktur terbangun, regulasi siap, dan produsen berani memasarkan produknya. Jadi, apakah kamu siap menyambut era baru mobil ramah lingkungan ini?
Kalau kamu butuh mobil baru yang punya cicilan ringan, langsung saja cek Moladin! Kamu bisa menemukan berbagai penawaran menarik, layanan konsultasi kredit, hingga proses pembelian yang mudah.
