Rencana menghadirkan mobil nasional buatan Indonesia kembali menguat setelah pemerintah menegaskan komitmennya untuk mendorong produksi kendaraan terjangkau yang dapat bersaing di pasar domestik. Target harga yang dipatok berada di kisaran di bawah Rp 300 juta, menyesuaikan kebutuhan mayoritas konsumen otomotif Tanah Air.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya besar pemerintah untuk meningkatkan kemandirian industri otomotif nasional, memperluas penyerapan tenaga kerja, serta memperkuat ekosistem kendaraan rendah emisi.
🔑 Key Takeaways
- Mobil dengan harga dibawah Rp 300 juta mendominasi pasar otomotif Indonesia, ini yang menjadi salah satu patokan harga mobil nasional Indonesia kedepannya.
- Sejumlah pendatang baru mobil listrik juga hadir dengan harga yang cukup affordable, yaitu sekitar Rp 200-300 juta. Contohnya BYD Atto 1 dan juga Jaecco.
- I2C diduga kuat menjadi calon mobil nasional, setelah sebelumnya tampil di GIIAS 2025 dan disebut-sebut mengusung desain modern dengan fokus pada efisiensi dan biaya produksi rendah.
Pasar Mobil Rp 300 Jutaan Jadi Magnet: Kenapa Segmen Ini Penting?

Berdasarkan data dan pengamatan pelaku industri, mobil dengan harga di bawah Rp 300 juta mendominasi pasar otomotif Indonesia. Hal ini tidak lepas dari kebutuhan masyarakat yang menginginkan kendaraan fungsional dengan harga terjangkau.
Beberapa kategori yang membuktikan dominasi segmen ini antara lain:
1. Segmen LCGC (Low Cost Green Car)
Mobil-mobil LCGC seperti Toyota Agya, Daihatsu Ayla, Honda Brio Satya, dan lainnya memiliki harga:
- Mayoritas di bawah Rp 200 juta
- Menjadi pilihan utama keluarga muda, pekerja urban, dan pengguna pertama
2. Segmen Low MPV
Kelas ini menjadi primadona pasar Indonesia selama bertahun-tahun, dengan model seperti:
- Toyota Avanza
- Daihatsu Xenia
- Mitsubishi Xpander (beberapa tipe terjangkau)
Hampir seluruh model MPV entry-level ini masih berada di bawah Rp 300 juta, menjadikannya segmen paling stabil penjualannya.
3. Pendatang Baru dari Segmen Mobil Listrik
Arus kendaraan listrik murah dari Tiongkok turut memengaruhi pasar:
- BYD Atto 1 – harga tertinggi Rp 235 juta
- Jaecoo EV – harga tertinggi Rp 299,9 juta
Kehadiran mobil listrik terjangkau ini membuat kompetisi semakin ketat, sekaligus menunjukkan bahwa kendaraan dengan harga terjangkau memiliki potensi permintaan yang sangat besar.
Pemerintah Fokus pada “Affordability” Mobil Nasional

Dilansir dari Detik Oto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa mobil nasional akan diarahkan untuk masuk ke segmen terbesar tersebut. Menurutnya, harga terjangkau atau affordability menjadi faktor yang harus diprioritaskan.
“Jadi kita dorong untuk mobil nasional, kami sudah cek di lapangan dari Gaikindo memang sekarang terbesar, market terbesar pangsanya adalah mobil-mobil di bawah Rp 300 juta sehingga ini juga yang didorong oleh pemerintah sehingga affordability menjadi tantangan,” kata Airlangga dalam acara Rampinas Kadin.
Ia menambahkan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan agar disiapkan anggaran khusus untuk mendukung percepatan pengembangan mobil nasional.
Menteri Perindustrian: “Mereknya Sudah Ada, Perusahaannya Sudah Siap”
Dalam pernyataannya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa:
- Industri otomotif dalam negeri saat ini matang dan siap memproduksi mobil nasional
- Merek mobil nasional sudah ditentukan, namun belum dapat dipublikasikan
- Prototipe dan konsepnya sudah pernah dipamerkan ke publik
Menurut Agus, calon mobil nasional tersebut bahkan telah tampil dalam ajang GIIAS 2025, meski masih dalam bentuk clay model skala 1:1.
Ia menyebut bahwa hal ini sudah disampaikan Presiden dan dibahas di rapat kabinet sebagai langkah konkret pengembangan mobnas.
i2C Diduga Kuat Jadi Calon Mobil Nasional

Berdasarkan informasi yang berkembang, model yang paling diduga menjadi calon mobil nasional adalah i2C. Konsep kendaraan ini tampil di GIIAS 2025 dan disebut-sebut mengusung desain modern dengan fokus pada efisiensi dan biaya produksi rendah.
Meski belum ada konfirmasi resmi, kehadiran i2C menunjukkan bahwa:
- Riset dan desain lokal sudah berlangsung
- Industri komponen dalam negeri mulai diperhitungkan
- Ada sinyal kuat bahwa pengembangan mobil nasional tidak hanya konsep, tetapi sudah menuju realisasi
Mengapa Mobil Nasional Penting?
Proyek mobil nasional bukan hanya tentang menghadirkan kendaraan murah, melainkan strategi besar negara untuk:
1. Meningkatkan Kemandirian Industri Otomotif
Indonesia sudah menjadi basis produksi sejumlah merek global. Kehadiran mobnas dapat memperkuat identitas industri lokal.
2. Mendorong Penyerapan Tenaga Kerja
Industri otomotif memiliki rantai pasok panjang, dari produksi komponen hingga jaringan distribusi.
3. Meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)
Dengan mobil nasional, pemerintah dapat menargetkan TKDN lebih tinggi untuk mendukung UMKM komponen.
4. Menumbuhkan Ekosistem Teknologi Otomotif
Pembuatan mobil nasional akan mendorong:
- Penelitian lokal
- Rekayasa desain
- Pengembangan motor listrik atau mesin efisien
5. Potensi Masuk PSN
Sinyal dari pemerintah menunjukkan bahwa proyek ini mungkin masuk Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk percepatan realisasi.
Tantangan Pengembangan Mobil Nasional
Meski peluang besar, beberapa tantangan tetap harus diatasi:
- Harga komponen lokal yang masih lebih tinggi dari produk impor
- Kapasitas riset dan desain yang masih berkembang
- Persaingan ketat dari brand China dan Jepang
- Perlu adanya infrastruktur pendukung seperti pabrik, distribusi, dan layanan purna jual
Namun pemerintah optimistis industri otomotif Indonesia memiliki modal dan pengalaman yang cukup untuk menjawab tantangan ini.
FAQ
1. Apa itu mobil nasional yang sedang dikembangkan pemerintah?
Mobil nasional adalah kendaraan yang dikembangkan dan diproduksi di Indonesia, dengan target harga terjangkau untuk pasar domestik. Pemerintah menargetkan harga di kisaran di bawah Rp 300 juta, sesuai dengan segmen pasar terbesar di Indonesia.
2. Kenapa harga Rp 300 juta menjadi patokan mobil nasional?
Karena mobil di bawah Rp 300 juta mendominasi pasar otomotif Indonesia. Segmen ini menjadi pilihan utama mayoritas masyarakat karena harganya lebih terjangkau. Pemerintah ingin mobil nasional bisa bersaing langsung di segmen tersebut.
3. Segmen mobil apa saja yang berada di bawah Rp 300 juta?
Beberapa segmen populer dalam rentang ini antara lain:
a. LCGC (Low Cost Green Car)
- Harga mayoritas di bawah Rp 200 juta
- Contoh: Toyota Agya, Honda Brio Satya, Daihatsu Ayla
- Diminati keluarga muda dan pengguna mobil pertama
b. Low MPV
- Harga masih di bawah Rp 300 juta
- Contoh: Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, beberapa varian Xpander
- Stabil peminat karena kapasitas besar dan fungsional
c. Mobil listrik terjangkau
- Mulai ramai setelah masuknya brand Tiongkok
- Contoh:
- BYD Atto 1 – hingga Rp 235 juta
- Jaecoo EV – hingga Rp 299,9 juta
4. Apa alasan pemerintah menekankan “affordability” atau keterjangkauan?
Menurut Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, pasar terbesar berada pada segmen harga di bawah Rp 300 juta. Karena itu, agar mobil nasional bisa diterima masyarakat, harganya harus kompetitif. Presiden juga sudah meminta disiapkan anggaran khusus untuk mendukung proyek ini.
5. Apakah merek mobil nasional sudah ditentukan?
Ya, menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, merek dan perusahaan pengembang mobil nasional sudah ada. Namun identitasnya belum bisa diumumkan ke publik.
Ikuti terus update berita otomotif menarik hanya di Moladin!