Pasar otomotif Indonesia kembali menunjukkan dinamika menarik pada November 2025. Berdasarkan data wholesales dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), distribusi kendaraan roda empat atau lebih mencapai 74.252 unit, naik tipis 0,3 persen dibandingkan bulan Oktober 2025 yang berada di angka 74.014 unit. Meski pertumbuhannya tidak signifikan, perbandingan BYD Atto 1 vs Toyota Innova menjadi sorotan utama karena keduanya mendominasi daftar mobil terlaris bulan ini.
Kedua model ini berada di puncak daftar mobil terlaris, namun keduanya juga mengalami penurunan penjualan secara bulanan. Meski begitu, posisi mereka dalam pasar mencerminkan tren yang jauh lebih besar: pergeseran konsumen dari mobil konvensional ke mobil listrik, menjadikan perbandingan BYD Atto 1 vs Toyota Innova semakin relevan untuk memahami arah pasar otomotif Indonesia.
🔑 Key Takeaways
- BYD Atto 1 masih memimpin penjualan nasional, mengungguli Toyota Kijang Innova dengan selisih signifikan (8.333 unit vs 4.475 unit), meskipun penjualannya turun dibanding Oktober. Hal ini menunjukkan mobil listrik murah semakin diterima pasar Indonesia.
- Toyota Innova tetap kuat sebagai mobil keluarga, terutama berkat dua lini modelnya—Zenix Hybrid dan Reborn—namun penjualannya turun 8,9 persen. Kompetisi dengan EV seperti Atto 1 mulai terasa, terutama dari sisi efisiensi dan biaya operasional.
- Pertarungan EV vs mobil konvensional makin nyata, di mana Atto 1 unggul dari sisi harga dan tren elektrifikasi, sedangkan Innova unggul di segmen fungsional keluarga. Perubahan preferensi konsumen menunjukkan pasar otomotif Indonesia sedang memasuki fase transisi.
BYD Atto 1: Mempertahankan Tahta Meski Penjualan Menurun

Dilansir dari Kompas.com, pada November 2025, BYD Atto 1 kembali merebut posisi pertama sebagai mobil terlaris di Indonesia dengan total 8.333 unit. Angka ini memang turun 11,3 persen dari Oktober yang mencapai 9.396 unit, namun Atto 1 masih memimpin jauh dari pesaing terdekatnya.
Penurunan ini tidak lantas menunjukkan melemahnya minat konsumen terhadap mobil listrik. Sebaliknya, penjualan Atto 1 tetap berada pada level tinggi yang menunjukkan bahwa kendaraan listrik murah sudah mulai menjadi pilihan utama masyarakat, terutama yang mempertimbangkan biaya operasional jangka panjang, efisiensi energi, dan fitur modern yang diberikan.
Keberhasilan Atto 1 juga mencerminkan hasil dari strategi BYD dalam membangun ekosistem mobil listrik di Indonesia, termasuk penyediaan opsi pembiayaan, perluasan dealer, dan kehadiran lebih banyak stasiun pengisian daya. Dengan harga yang kompetitif serta fitur yang sebanding dengan mobil konvensional di kelasnya, Atto 1 menjadi daya tarik kuat bagi konsumen muda dan keluarga urban.
Toyota Innova: Masih Kokoh di Posisi Kedua Tapi Tertekan

Di posisi kedua, Toyota Innova, yang mencakup model Zenix dan Reborn, mencatatkan total 4.475 unit, turun 8,9 persen dari bulan sebelumnya (4.913 unit). Meskipun penurunan ini tidak sedalam Atto 1 secara persentase, gap penjualan keduanya tetap sangat besar.
Innova selama ini dikenal sebagai mobil keluarga paling dominan di Indonesia. Basis konsumennya kuat, jaringan bengkel luas, serta ketersediaan suku cadang yang melimpah membuatnya menjadi pilihan aman bagi banyak keluarga. Namun November 2025 memperlihatkan sesuatu yang berbeda: Innova mulai tertekan oleh mobil listrik yang semakin diminati.
Model Innova Zenix Hybrid menjadi penyumbang yang signifikan, tetapi banderol harga yang lebih tinggi tetap menjadi tantangan ketika konsumen kini disuguhi opsi EV yang lebih terjangkau. Sementara Innova Reborn tetap diminati oleh konsumen yang menyukai mesin diesel dan ketahanan, namun persaingan di segmen harga Rp 400 jutaan kini lebih ketat dari sebelumnya.
Persaingan langsung: BYD Atto 1 vs Toyota Innova
Jika melihat angka penjualan kedua model tersebut:
- BYD Atto 1: 8.333 unit
- Toyota Kijang Innova (Zenix + Reborn): 4.475 unit
Selisihnya mencapai 3.858 unit, menunjukkan bahwa dominasi Atto 1 masih sangat kuat. Padahal, keduanya sama-sama mencatat penurunan, namun Atto 1 tetap unggul dua kali lipat dibanding Innova.
Dari sisi pasar, persaingan ini memperlihatkan bagaimana konsumen mulai beralih dari kendaraan konvensional menuju kendaraan listrik—bukan hanya karena tren global, tetapi karena faktor-faktor praktis, seperti biaya per kilometer lebih rendah, bebas ganjil genap di beberapa daerah, hingga insentif pajak.
Sementara itu, Toyota sebagai brand besar tentu tidak tinggal diam. Kehadiran Innova Zenix Hybrid sebenarnya merupakan langkah besar menuju era elektrifikasi, hanya saja konsumen mulai membandingkan biaya kepemilikan antara hybrid dan full electric, dan di titik inilah Atto 1 unggul dari sisi pricing dan efisiensi operasional.
Model Lain di 10 Besar: Siapa yang Naik, Siapa yang Turun?

Di luar dua model utama tadi, pasar mobil Indonesia juga menunjukkan pergerakan menarik di segmen lain.
- Daihatsu Gran Max PU mengalami kenaikan 4,9 persen, dari 4.214 unit menjadi 4.421 unit.
- Toyota Avanza naik signifikan 26,7 persen, dari 3.087 unit menjadi 3.912 unit.
- Suzuki Carry PU meningkat 3,2 persen menjadi 3.157 unit.
- Toyota Calya mencatat kenaikan 2,1 persen menjadi 3.122 unit.
- Toyota Rush tumbuh paling pesat, melonjak 28,9 persen menjadi 2.597 unit.
Di sisi lain:
- Honda Brio mengalami tekanan cukup besar, turun 15,5 persen menjadi 1.839 unit.
- Mitsubishi Xpander justru terlempar dari daftar 10 besar setelah turun 25,9 persen, hanya mencatat 1.926 unit di Oktober dan tidak masuk ranking November.
Sementara itu, Mitsubishi Destinator bertahan di posisi 10 besar dengan kenaikan 2,4 persen menjadi 1.814 unit.
Pergerakan ini menunjukkan bahwa segmen LMPV dan kendaraan niaga ringan masih menjadi tulang punggung distribusi kendaraan di Indonesia, meski tren listrik semakin kuat di segmen retail.
Top 10 Mobil Terlaris November 2025
- BYD Atto 1 – 8.333 unit
- Toyota Kijang Innova (Zenix & Reborn) – 4.475 unit
- Daihatsu Gran Max PU – 4.421 unit
- Toyota Avanza – 3.912 unit
- Suzuki Carry PU – 3.157 unit
- Toyota Calya – 3.122 unit
- Toyota Rush – 2.597 unit
- Daihatsu Sigra – 2.105 unit
- Honda Brio (RS & Satya) – 1.839 unit
- Mitsubishi Destinator – 1.814 unit
Apakah Innova bisa mengejar Atto 1?
Secara realistis, perbedaan angka penjualan menunjukkan bahwa posisi BYD Atto 1 masih sangat sulit dikejar oleh model konvensional, termasuk Innova. Namun Toyota punya beberapa keunggulan besar:
- Jaringan aftersales terbesar di Indonesia
- Kepercayaan merek yang sangat kuat
- Model hybrid yang makin diminati
Sementara BYD, meski melesat, masih harus memperluas jaringan servis dan memastikan ketersediaan suku cadang untuk menjaga kepercayaan jangka panjang.
Persaingan keduanya dalam beberapa bulan ke depan akan menunjukkan seberapa cepat masyarakat Indonesia benar-benar siap melakukan transisi menuju kendaraan listrik.
FAQ
1. BYD Atto 1 apakah cocok untuk perjalanan jauh?
Cocok, tapi tergantung rute. Dengan jarak tempuh sekitar 480 km/charge, Atto 1 mampu untuk road trip, namun tetap harus memperhatikan lokasi charging station. Untuk penggunaan full luar kota setiap minggu, Innova mungkin lebih praktis.
2. Mana yang lebih hemat: BYD Atto 1 atau Toyota Innova?
Secara biaya operasional, Atto 1 jauh lebih hemat. Biaya listrik per km bisa 60–80% lebih murah dibandingkan bensin/diesel. Perawatan EV juga lebih sederhana.
3. Apakah baterai BYD Atto 1 aman?
Aman. BYD menggunakan Blade Battery (LFP) yang lebih tahan panas, tidak mudah terbakar, dan lebih awet. Teknologi ini diakui secara global sebagai salah satu baterai EV paling aman.
4. Toyota Innova apakah masih relevan di era mobil listrik?
Masih relevan, terutama karena kapasitas penumpang besar, kepraktisan untuk perjalanan jauh, dan jaringan bengkel Toyota yang luas. Banyak keluarga masih mengandalkan Innova untuk kebutuhan harian dan mudik.
5. Mana yang lebih baik untuk keluarga kecil?
BYD Atto 1. Selain hemat, fitur modern, safety lengkap, dan handling lebih ringan, mobil ini cukup lega untuk keluarga kecil 3–4 orang.
6. Mana yang lebih baik untuk keluarga besar atau orang yang sering mudik jauh?
Toyota Innova, karena kapasitas lebih besar, mesin bertenaga untuk perjalanan luar kota, dan tidak perlu memikirkan charging station.
7. Harga jual kembali kedua mobil ini bagaimana?
- Toyota Innova: Sangat kuat, karena brand besar + permintaan tinggi.
- BYD Atto 1: Masih baru di Indonesia, jadi nilai resale belum terbentuk, tetapi tren EV global meningkat.
8. Mana yang lebih nyaman?
Secara suspensi dan kabin:
- Innova lebih nyaman untuk perjalanan jauh dan jalan bergelombang.
- Atto 1 lebih smooth & modern untuk penggunaan perkotaan.
Jangan sampai ketinggalan berita otomotif terupdate dan tips kendaraan menarik hanya di Moladin.com!