Busi adalah salah satu komponen vital pada kendaraan bermotor karena berfungsi memicu pembakaran di ruang mesin. Tanpa busi yang bekerja optimal, performa kendaraan bisa terasa menurun.
Ada dua jenis busi yang paling populer, yaitu busi standar (biasa) dan busi iridium. Mungkin Moladiners penasaran, sebenarnya apa perbedaan busi iridium dan biasa?
Nah, Moladin akan membahasnya secara detail supaya kamu bisa menentukan mana pilihan yang tepat untuk kendaraanmu.
Perbedaan Busi Iridium dan Biasa

Secara umum, perbedaan busi iridium dan biasa terlihat dari beberapa aspek penting, mulai dari material, bentuk elektroda, durabilitas, performa, hingga harga. Berikut pembahasan lebih detailnya:
1. Material Busi
Salah satu aspek paling mendasar yang membedakan busi iridium dan busi biasa adalah material pembuatannya. Busi biasa umumnya menggunakan tembaga sebagai material inti.
Tembaga memang cukup efektif menghantarkan listrik, tetapi memiliki keterbatasan dalam menahan panas. Umumnya, busi biasa hanya mampu bertahan pada suhu hingga 1.085 derajat Celsius.
Sebaliknya, busi iridium menggunakan material iridium yang dikenal lebih keras dan tahan panas. Busi iridium mampu bertahan hingga suhu 2.000 derajat Celsius.
Material ini membuat busi iridium lebih awet dan mampu bekerja optimal pada mesin dengan performa tinggi atau digunakan dalam kondisi ekstrem.
2. Umur Pakai
Perbedaan busi iridium dan biasa terlihat dari umur pakai busi. Busi biasa biasanya memiliki durabilitas antara 20.000 hingga 40.000 km, tergantung kondisi pemakaian dan kualitas mesin kendaraan.
Sedangkan busi iridium mampu bertahan hingga 100.000 km. Hal ini menunjukkan bahwa busi iridium jauh lebih awet, sehingga mengurangi frekuensi penggantian dan biaya perawatan jangka panjang.
Moladiners yang sering menempuh perjalanan jauh atau mengutamakan efisiensi mungkin akan lebih cocok menggunakan busi iridium.
3. Tenaga dan Performa Mesin
Inilah salah satu aspek perbedaan busi iridium dan biasa yang sangat terasa dalam penggunaan sehari-hari, maupun saat kendaraan dipacu pada performa tinggi.
Performa busi iridium menawarkan keunggulan signifikan. Ujung elektroda yang runcing dan materialnya tahan panas membuat busi iridium mampu menghasilkan percikan api lebih merata tanpa memerlukan arus listrik besar.
Hal ini dapat meningkatkan performa mesin kendaraan kamu hingga 3% dibandingkan pemakaian busi biasa.
4. Bentuk Ujung Elektroda
Selain material, bentuk elektroda juga menjadi indikator perbedaan busi iridium dan biasa yang jelas.
Pada busi biasa, ujung elektroda berbentuk tumpul. Bentuk ini cukup untuk penggunaan standar, namun kurang optimal dalam menghasilkan percikan api yang presisi.
Busi iridium hadir dengan ujung elektroda yang runcing, sehingga percikan api lebih fokus dan merata. Keunggulan ini memungkinkan pembakaran bahan bakar lebih sempurna dan efisien.
5. Harga
Tentu saja, harga menjadi faktor perbedaan busi iridium dan biasa. Harga busi iridium di pasaran jauh lebih mahal dibandingkan busi biasa.
Saat ini, busi iridium dijual dengan kisaran Rp100.000 ke atas per buah, sedangkan busi biasa hanya puluhan ribu rupiah per buahnya.
Perbedaan harga ini wajar, mengingat umur pakai dan performa busi iridium. Moladiners harus mempertimbangkan apakah harga ini sebanding dengan manfaat jangka panjang yang diperoleh dari busi iridium.
Keunggulan Busi Iridium

Mengingat harganya yang lebih mahal, Moladiners perlu mengetahui kelebihan busi iridium agar bisa menilai apakah harganya sepadan dengan kualitasnya. Berikut beberapa keunggulannya:
1. Umur Pakai Lebih Panjang
Seperti dibahas sebelumnya, daya tahan busi iridium hingga 100.000 km mengurangi frekuensi penggantian. Ini tentu memudahkan kamu dan mengurangi biaya perawatan jangka panjang.
3. Respon Mesin Lebih Cepat
Busi iridium mampu meningkatkan respon mesin, menghasilkan akselerasi lebih cepat dan performa optimal.
Hal ini penting bagi pengendara yang mengutamakan kecepatan atau menggunakan kendaraan untuk kegiatan dengan kebutuhan performa tinggi.
2. Respons Gas yang Lebih Baik
Selain akselerasi, busi iridium juga membuat respons throttle lebih mulus. Artinya, kendaraan dapat berakselerasi dengan lebih presisi dan nyaman.
Keunggulan ini tidak hanya terasa di lintasan balap, tapi juga pada penggunaan harian, terutama saat menyalip di jalan raya.
Keunggulan Busi Biasa

Meski busi iridium memiliki banyak kelebihan, busi biasa tetap punya keunggulan, terutama untuk penggunaan harian. Berikut beberapa keunggulan yang dilansir dari Suzuki Dwi Perkasa:
1. Mudah Didapat
Busi standar banyak tersedia di pasaran dan digunakan hampir di semua kendaraan. Hal ini memudahkan proses penggantian, termasuk jika terjadi kebutuhan mendadak.
2. Harga Lebih Terjangkau
Busi standar jauh lebih murah dibanding busi iridium, membuatnya cocok untuk pemilik kendaraan dengan anggaran terbatas. Untuk penggunaan harian yang tidak menuntut performa tinggi, busi biasa sudah cukup efektif.
3. Pemeliharaan Lebih Sering
Karena usia pakainya lebih pendek, busi biasa harus diganti lebih rutin.
Meski terlihat merepotkan, hal ini memungkinkan pemilik kendaraan untuk memeriksa kondisi elektroda lebih sering, sehingga potensi masalah mesin lain bisa dideteksi lebih awal.
Mana yang Lebih Baik, Busi Iridium atau Biasa?

Pilihan antara busi iridium dan busi biasa sangat bergantung pada kebutuhan Moladiners. Jika melihat uraian di atas, perbedaan busi iridium dan biasa cukup jelas.
Busi iridium unggul dari sisi umura pakai, performa, dan ketahanan terhadap panas serta pengotoran, tapi harganya lebih mahal.
Sebaliknya, busi biasa lebih ekonomis, mudah didapat, dan memudahkan pemeliharaan, namun kurang optimal untuk kendaraan dengan kebutuhan performa tinggi.
Moladiners yang ingin kendaraan selalu prima dan jarang melakukan penggantian mungkin cocok menggunakan busi iridium.
Namun, jika penggunaan kendaraan hanya untuk aktivitas harian dengan anggaran terbatas, busi biasa bisa jadi pilihan tepat.
Buat kamu yang ingin terus update soal dunia otomotif, perawatan kendaraan, tips mobil bekas, hingga promo mobil baru, langsung aja cek Moladin sekarang juga!