Kamu penasaran berapa bunga pinjaman yang dibebankan dari setiap transaksi pinjaman tunai yang digunakan? Hal ini perlu kamu ketahui agar saat membayar cicilan nanti tidak merasa kebobolan. Memahami tentang apa itu bunga pinjaman bagi nasabah sangat penting. Ini karena bunga merupakan salah satu komponen yang mempengaruhi jumlah pengembalian biaya yang harus dibayarkan.
Bagi kamu yang belum pernah mencoba transaksi pinjaman tunai ke lembaga keuangan tertentu, bisa lebih bijaksana saat memutuskan untuk meminjam dana dalam kondisi terdesak. Pada artikel kali ini, akan dibahas lengkap mengenai pengertian bunga pinjaman, jenis, dan cara menghitungnya sebagai pengetahuan dasar bagi Kamu sebelum bertransaksi.
Apa Itu Bunga Pinjaman?
Sebagian orang memutuskan untuk melakukan pinjaman dana tunai karena berbagai keperluan. Salah satunya adalah untuk kebutuhan modal usaha dan pendidikan anak. Namun, ada risiko yang harus ditanggung, yaitu berupa beban bunga yang disesuaikan dengan jumlah pinjaman dana tunai yang kamu minta dari pihak perbankan atau lembaga pembiayaan lainnya.
Pengertian dari bunga pinjaman sendiri adalah sejumlah uang yang wajib dibayar oleh pihak peminjam dana kepada lembaga pemberi pinjaman atau disebut juga balas jasa. Balas jasa tersebut tentunya bermanfaat bagi pihak lembaga pembiayaan agar tetap bisa beroperasi dan menjalankan aktifitas keuangannya.
Perlu kamu ketahui, bahwa bunga pinjaman dari lembaga keuangan seperti bank memiliki nilai yang lebih tinggi, dibandingkan bunga dari produk tabungan.
Jenis-Jenis Bunga Pinjaman
Berbicara soal bunga pinjaman, mungkin sebagian dari Kamu cukup familiar dengan bunga KPR atau bunga pinjaman beli rumah atau sewa rumah. Sistem bunga KPR biasanya terdiri dari beberapa jenis. Ada bunga flat, floating, dan fixed. Sama halnya dengan itu, bunga pada pinjaman tunai juga terdiri dari 2 jenis, yaitu:
-
Bunga Tetap
Saat kamu melakukan pinjaman dana tunai kepada pihak lembaga pembiayaan khusus, maka bisa dikenakan bunga tetap.
Maksudnya, beban bunga yang harus Kamu bayarkan nanti nilainya tidak akan berubah hingga pelunasan. Sebagai contoh, kamu melakukan pinjaman tunai dengan bunga sebesar 15 persen, selama periode cicilan, kamu tetap membayar bunga sebesar 15%.
-
Bunga Efektif
Bunga pinjaman berikutnya adalah bunga efektif, dimana bunga ini dikenakan dengan jumlah yang sama setiap tahunya, tetapi jumlah angsuran akan semakin mengecil jumlahnya. Hal ini terjadi karena hitungan bunga yang dibebankan adalah melihat dari sisa pinjaman pokok dari nasabah itu sendiri.
Cara Menghitung Bunga Pinjaman
Ketika Kamu memutuskan untuk melakukan pinjaman dana tunai karena kebutuhan, mulai dari modal usaha, pendidikan anak, penanganan kesehatan, sampai dana darurat, pastikan tahu cara menghitungnya. Hindari salah dalam perhitungan karena akan mempengaruhi kondisi keuangan kamu di masa depan. Lebih lengkapnya, berikut cara menghitung bunga pinjaman:
Menghitung Bunga Tetap
Ketika melakukan pinjaman dana tunai dan kamu memilih yang bunga tetap, maka nilai bunga tersebut akan flat atau berjumlah sama hingga akhir periode cicilan pengembalian biaya pinjaman. Ini karena bunga flat mengacu pada jumlah pokok pinjaman, maka perhitungan bunganya seperti berikut:
Rumus: Bunga flat = ( Pokok pinjaman x Suku bunga x Jangka waktu kredit ) / jumlah bulan
Contoh perhitungan: Jika kamu meminjam dana tunai ke lembaga pembiayaan sebesar Rp 60 juta untuk 1 tahun (12 bulan), dan dikenakan bunga flat sebesar 10%, maka cicilan yang harus dibayar plus bunga sebesar:
- Pokok pinjaman per bulan = Rp 60 juta / 12 = Rp 5 Juta
- Bunga flat per tahun 10% = Rp 60 juta x 10% = Rp 6 Juta
- Bunga per bulan = Rp 6 juta/12 = Rp 500 ribu.
- Maka jumlah cicilan yang wajib dibayarkan = Rp. 5 juta + Rp. 500 ribu = Rp. 5.500.000.
Menghitung Suku Bunga Efektif
Jika saat meminjam dana tunai, kamu memilih suku bunga efektif, maka perhitungan akan berdasarkan pada sisa pokok utang yang belum dibayarkan. Dengan suku bunga pinjaman ini, cicilan biasanya akan mengalami penurunan setiap bulannya. Suku bunga semacam ini juga biasanya diterapkan pada investasi atau KPR. Cara menghitungnya seperti ini:
Rumus Bunga = (( Saldo pokok utang sebelumnya x Bunga x ( Jumlah hari 1 bulan/ jumlah hari 1 tahun) ))
Contohnya: Kamu mengajukan pinjaman dana tunai sebesar Rp. 60 juta, suku bunga sebesar 10% per tahun selama 12 bulan berjalan. Maka bayar cicilan dengan bunga efektif sebagai berikut:
- = Rp 60 juta /12 = Rp 5 Juta
- Bunga bulan ke-1 = (Rp 60 juta – (1-1) x Rp 5 juta) x 10% /12 = Rp 458.333,33
Jumlah bunga untuk bulan pertama cicilan adalah Rp. 458 ribu, maka angsuran per bulan yang harus dibayarkan sebesar:
- = Rp 5 Juta + Rp. 458.300 = Rp. 5.458.300.
Lalu bagaimana dengan cicilan bulan ke-12 nya? Berikut perhitungannya:
- Bunga bulan 12 = ( Rp. 60 juta – (12-1) x Rp. 5 juta ) x 10%/12 = Rp41.666
- Maka, angsuran kamu pada bulan ke-12 nanti sebesar: Rp 5 juta + Rp 41.666 = Rp. 5.041.666
Ajukan Pinjaman Tunai ke Mofi
Setelah mengetahui bagaimana pengertian, jenis, dan cara menghitung bunga pinjaman, tentu kamu sudah tidak ragu lagi saat mengajukan pinjaman dana tunai. Dalam hal ini, sebaiknya kamu memilih lembaga pembiayaan yang terjamin keamananya di bawah Otoritas Jasa Keuangan, serta proses pengajuan dan pencairan yang mudah seperti MOFI.
Bersama MOFI, kamu dapat mengajukan pinjaman dana tunai dengan jaminan BPKB kendaraan. Proses pengajuan mudah, jumlah pencairan maksimal, dan sistem pembayaranya fleksibel.
Ajukan pinjaman dana tunai ke MOFI, kamu bisa mendapatkan gratis isi bensin selama 1 tahun (syarat dan ketentuan berlaku selama periode Juli 2023). Bersama MOFI kamu bisa mewujudkan mimpi, tanpa rasa ragu, dan takut akan bunga pinjaman yang tinggi dan bikin kamu kebobolan. Kunjungi website MOFI untuk informasi lebih lanjut!