Cara Membaca Ukuran Ban Motor, Kode Metrik dan Imperial

by Firdaus Ali
cara membaca ukuran ban motor

Berikut ulasan cara membaca ukuran ban motor. Pemilihan ban bagi sepeda motor tidak boleh sembarangan. Alasannya, karet bundar merupakan satu-satunya komponen yang melakukan kontak langsung dengan jalan.

Ban motor harus berjuang keras bergesekan dengan aspal dan jalanan ketika pengendara melakukan aksinya. Mulai dari manuver, pengereman, akselerasi, dan lain-lain. Dalam berbagai aksi tersebut, ban harus sanggup tetap menempel di jalanan.

Oleh karena itulah, penggunaan ban motor jangan asal. Bisa-bisa keselamatan dan kenyamanan berkendara kamu jadi taruhannya.

Ada banyak hal yang harus diperhatikan ketika memilih karet bundar, termasuk soal ukuran ban. Jika mau nyaman, tentu ban tidak boleh terlalu kecil atau besar. Pertanyaannya, apakah kamu bisa mengetahui ukuran ban yang tepat untuk motor?

Di artikel ini, kami akan bantu kamu untuk mengetahui cara membaca ukuran ban motor dan kode-kode lainnya. Buat kamu yang penasaran, simak bahasan berikut sampai habis:

Ukuran Ban Motor yang Tepat 

cara baca ukuran ban motor
Ukuran ban motor ini sangat penting untuk kamu ketahui, saat melakukan penggantian. Pilih ukuran yang pas agar berkendara nyaman dan selamat

Jika mau melakukan penggantian, kamu perlu paham lebih dulu cara membaca ukuran ban motor. Pernah melihat kombinasi angka dan huruf di dinding samping karet bundar? Itulah kode unik yang dipunya masing-masing ban.

Kode tersebut punya arti khusus sebagai penentu ban seperti apa yang paling cocok buat motor kamu. Secara garis besar, kode ukuran ban dibagi dalam dua jenis: metrik dan imperial.

Apa bedanya kode metrik dan imperial ban? Bagaimana cara membaca ukuran ban motor dengan kode-kode tersebut? Berikut detail yang perlu kamu tahu:

Cara Membaca Ukuran Ban Motor dengan Kode Metrik

tanda-ban-motor-harus-diganti
Salah satu contoh ukuran ban motor dengan kode metrik

Tidak sulit bila kamu ingin mengetahui cara membaca ukuran ban motor yang memiliki kode metrik. Di mana bisa menemukannya? Biasa ada di sisi karet bundar motor-motor matik, bebek, sport, dan lain-lain yang digunakan di jalan raya.

Ciri kode metrik, memiliki kode per (/). Kita ambil contoh cara baca ukuran ban motor dengan kode metrik menggunakan ban standar bawaan Honda Revo X. Bebek entry level dari Motor Honda ini memiliki ukuran ban belakang Revo X adalah 80/90 – 17 M/C 44P.

Apakah arti ukuran ban motor dalam kode metrik tersebut? Bila ingin tahu, kamu perlu baca satu per satu tiap angka dan huruf yang tertera.

  • 80 yang merupakan angka pertama menunjukkan lebar tapak ban (section width). Lebar tapak ini diukur dari sisi kiri ke kanan ban dengan satuan ukur millimeter. Jadi lebar tapak ban ini adalah 80 mm.
  • 90 sebagai angka kedua merepresentasikan aspect ratio. Ini adalah prosentase perbandingan antara section height (tinggi dari tapak ban ke bibir ban) dengan section width. Jadi secara sederhananya, section height ban ini adalah 90% dari 80 mm = 72 mm.
  • Angka berikutnya, 17, menunjukkan diameter dalam ban yang juga sekaligus menunjukkan ukuran diameter velg dalam satuan inchi. Artinya, Revo X menggunakan velg dengan diameter 17 inchi.
  • M/C merupakan kode singkatan dari Motorcycle. Artinya, ban ini memang diperuntukkan bagi sepeda motor.
  • 44 adalah kode Load Index yang berarti beban maksimal yang bisa ditanggung ban ini adalah 160kg. (Cara membaca ukuran ban motor untuk Load Index akan dijelaskan lebih lanjut di bawah)
  • P merupakan Speed Rating yang menunjukkan bahwa kecepatan maksimal ban ini adalah 150 km/jam. (Cara membaca ukuran ban motor untuk Speed Rating akan dijelaskan lebih lanjut di bawah).
Baca juga  Cara Pasang Tachometer Pada Motor Injeksi, Sulitkah?

Cara Baca Ukuran Ban Motor dengan Kode Imperial

cara baca ukuran ban motor
Ban motor trail biasanya menggunakan kode imperial. Cara membacara ukuran ban motor dengan kode imperial agak berbeda, lantaran pakai satuan inchi.

Selanjutnya adalah kode ban imperial. Cara baca ukuran ban motor dengan kode imperial agak berbeda dari kode metrik. Di sini satuan yang banyak digunakan adalah inchi.

Lalu kode ban imperial biasa ada di model offroad atau dual purpose.  Contoh ban dengan kode imperial adalah kepunyaan motor trail, Yamaha WR155R. Ban depannya memiliki kode 2.75-21 45P. Apa arti ukuran ban motor dalam kode imperial tersebut?

  • 2.75 merupakan lebar tapak ban dalam satuan inchi. Artinya, ban ini memiliki section width sepanjang 2,75 inchi atau sekitar 63,5mm.
  • Ban imperial selalu memiliki aspect ratio 100%. Artinya, Section Width dan Section Height selalu sama. Dengan kata lain, Section Height ban ini juga 2,75 inchi.
  • 21 berarti diameter dalam ban yang juga mengindikasikan diameter velg dalam satuan inchi. Ban ini bisa terpasang di velg dengan diameter 21 inchi.
  • 45 adalah kode Load Index yang berarti beban maksimal yang bisa ditanggung ban ini adalah 165kg. (Pembahasan soal Load Index lebih lanjut dijelaskan di bawah)
  • P merupakan Speed Rating yang menunjukkan bahwa kecepatan maksimal ban ini adalah 150 km/jam. (Pembahasan soal Speed Rating lebih lanjut dijelaskan di bawah).

Apa Itu Load Index Ban?

tips-mudik-asyik-lebaran
Dalam memilih ban motor, load index harus sesuai dengan beban yang diterima. Jangan sampai ban kamu memperoleh beban yang diluar kemampuannya

Cara membaca ukuran ban motor juga termasuk soal load index. Apa itu?  Load index adalah kode angka untuk menunjukkan beban maksimum yang bisa ditanggung satu ban motor.

Jika kamu sering berkendara sambil membawa beban berat, maka pilihlah ban yang punya load index besar. Alasannya agar beban yang ditanggun sesuai. Kalau sampai keberatan, maka efeknya bisa membuat karet bundar cepat aus dan resiko terburuk adalah pecah ban.

Ambil contoh  sepeda motor yang menggunakan ban depan dengan load index 41. Kemudian untuk ban belakang, load index 46. Artinya ban tersebut bisa menahan total beban maksimum 315 Kg.

Dari mana angka 315 Kg? Load index 41 bisa diartikan beban maksimal yang bisa ditanggung oleh ban depan adalah 145 Kg. Sementara load index 46 punya pengertian beban yang sanggup diterima adalah 170 Kg.

Bila keduanya dijumlahkan, maka ketemu angka 315 Kg. Hal tersebut berarti, kedua ban motor mampu memanggung beban 315 Kg. Ingat, itu sudah termasuk beban sepeda motor, pengendara, penumpang, dan barang bawaannya.

Baca juga  7 Penyebab Motor Matic Mati Mendadak, Sudah Tahu?

Supaya kamu lebih jelas memahami soal cara membaca ukuran ban motor terkait load index, berikut daftar lengkapnya:

Tabel Load Index Ban Motor

Load Index

Beban Maksimal

 

Load Index

Beban Maksimal

 

Load Index

Beban Maksimal

30

106 kg

 

44

160 kg

 

53

206 kg

31

109 kg

 

45

165 kg

 

54

212 kg

32

115 kg

 

46

170 kg

 

55

218 kg

33

118 kg

 

47

175 kg

 

56

224 kg

38

143 kg

 

48

180 kg

 

57

230 kg

40

140 kg

 

49

185 kg

 

58

236 kg

41

145 kg

 

50

190 kg

 

59

243 kg

42

150 kg

 

51

195 kg

 

60

250 kg

43

155 kg

 

52

200 kg

   

Baca juga:

Mengenal Speed Rating Ban

arti ukuran ban motor
Motor yang dipacu cepat, tentu memiliki speed rating tinggi

Speed Rating adalah kode huruf yang mengindikasikan kecepatan maksimum pemakaian ban. Misal untuk speed rating F berarti 80 Kpj. Tentu tidak disarakan melebihi batas kecepatan tersebut. 

Oleh karenanya, jika kamu punya motor dengan karakter berlari cepat, maka jangan pilih yang punya speed rating F. Sebaiknya cari ban dengan speed rating yang lebih tinggi, seperti R, S, H atau V.

Supaya kamu tidak bingung mengartikan, kode speed rating ban motor. Ada baiknya cek daftar berikut.

Tabel Speed Rating Ban Motor

Speed Rating

Kecepatan

 

Speed Rating

Kecepatan

F

80 km/jam

 

R

170 km/jam

J

100 km/jam

 

S

180 km/jam

L

120 km/jam

 

H

210 km/jam

M

130 km/jam

 

V

240 km/jam

P

150 km/jam

   

Tips Memilih Ukuran Ban Motor yang Tepat

Modifikasi motor dengan ban cacing
Dalam memodifikasi motor, kamu juga perlu paham tentang ukuran ban. Jangan sampai kekecilan, lantaran bisa membahayakan saat berkendara

Setelah mengetahui cara membaca ukuran ban motor, sekarang waktunya menentukan pilihan. Tidak boleh sembarangan, kamu harus benar-benar menyesuaikan dengan kebutuhan.

Tips awal dari kami, kalau bingung sebaiknya gunakan saja ban standar seperti bawaan pabrik. Perlu diketahui, ban standar yang dipilih oleh pabrik memiliki ukuran yang sesuai. Di samping itu, ban bawaan pabrik pasti memiliki fungsi yang sudah diperhitungkan. 

Hanya saja, jika kamu ingin modifikasi ban sesuai kebutuhan. Paling mudah  pilih ban yang berkualitas. Caranya dengan melihat dari merek terlebih dulu. Cari karet bundar yang punya merek berkualitas dan sudah dikenal luas.

Kemudian pilih pola tapak sesuai dengan kebutuhan berkendara. Jangan sampai tapak ini mengutamakan gaya dibandingkan fungsi. Misal, motor kamu merupakan skuter matik perkotaan. Tentu jangan pakai pola tapak ala motor trail. 

Baca juga  5 Rekomendasi Ban Scoopy Ring 12 Terbaik 2021

Selain itu terkait ukuran ban, selalu sesuaikan dengan lingkar pelek. Kalau pakai pelek standar 13 inci seperti Nmax, sebaiknya pilih ban pengganti yang juga 13 inci. Kalau sampai beda, maka kamu juga perlu ganti pelek.

Lalu kalau mau memasang ban dengan ukuran lebih lebar, boleh saja. Hitungan yang perlu kamu perhatikan, maksimal naik dua tingkat. Kenapa? Bila lebih, maka rasa berkendara bakal berubah terlalu jauh.

Selain itu, kamu kemungkinan perlu melakukan modifikasi lebih banyak, seperti copot sepatbor, ganti suspensi, dan lain-lain. Kecuali memang semuanya telah diperhitungkan, maka silakan. Apalagi buat kebutuhan kontes modifikasi motor.

Umur Ban Berapa Lama?

Umur ban pasti dipengaruhi oleh pemakaian. Misalnya untuk motor yang diperuntukkan ojek online, usia bannya pasti tidak lama. Penyebabnya ban bekerja keras setiap hari, sehingga sangat minim istirahat.

Seringnya ban bersentuhan dengan aspal, pastinya secara alami membuat kondisi keausan lebih cepat. Apalagi bila melewati jalan yang bergelombang atau memiliki aspal tidak mulus. Faktor cuaca juga mempengaruhi, misalnya sering berkendara di terik panas matahari bakal membuat umur ban mobil berkurang dan lebih cepat diganti.

Umur ban motor bila dipakai secara wajar, kemungkinan cuma 3-5 tahun. Lalu kalau patokannya jarak, sekitar 50 ribu Km. Setidaknya dua hal ini bisa jadi pengingat untuk melakukan penggantian.

Di samping tahun pemakaian dan jarak tempuh, ada beberapa tanda lain yang perlu kamu ketahui untuk memastikan umur ban motor sudah uzur atau belum. Cara mengetahuinya cukup mudah, hanya dengan kasat mata saja melalui TWI.

Apa itu TWI? Singkatan dari tread wear indicators atau indikator keausan ban. Posisi TWI biasanya ada di sela-sela alur tapak ban, cirinya ditandai dengan karet yang agak menonjol. Bila sulit ditemukan, kamu bisa mengetahui lokasi TWI dengan melihat lambang segitiga di dinding ban. Ikuti arah yang ditunjuk oleh segitiga tersebut, maka TWI bakal mudah kamu temui.

Kalau tinggi TWI sudah sama dengan permukaan ban, maka umur ban motor kamu sudah sampai diujung dan perlu diganti dengan yang baru. Oleh karenanya, sebaiknya cek TWI secara berkala. Paling gampang, lakukan pengecekan tiap mengisi angin ban.

Selain TWI, kamu juga perlu melihat kondisi ban secara keseluruhan. Misalnya kalau kamu menemukan benjolan atau permukaan ban tidak rata, maka harus segera diganti. Ban yang benjol umumnya terjadi di tipe tubeless. Penyebabnya tekanan angin yang tidak tepat, kemudian ban menghantam lubang. Akibatnya lapisan benang di dalam ban akan putus dan terciptalah benjolan.

Di samping menjadikan berkendara tidak nyaman, benjolan di ban motor pun membuat potensi pecah ban lebih besar. Maka dari itu, sebaiknya segera ganti dengan ban baru kalau menemukan benjolan.

Kondisi lain yang mengharuskan ganti ban adalah ada retak. Artinya karet ban sudah tidak elastis lagi, sehingga membuat angin mudah keluar, terlebih pada ban tubeless. Bejolan juga menjadikan ban lebih mudah pecah.

Itulah tadi pembahasan lengkap tentang cara membaca ukuran ban motor. Sekaligus tambahan tips yang bisa kamu lakukan saat melakukan penggantian.

Kami berharap, kamu tidak lagi kebingungan terkait hal ini ya. Bila masih kurang paham, sebaiknya lakukan penggantian ban langsung di bengkel yang terpercaya. Konsultasikanlah dengan teknisi profesional, supaya tidak terjadi masalah di kemudian hari.

Satu lagi pesan kami, setelah mengganti ban sesuai kebutuhan, rawatlah komponen tersebut. Caranya dengan selalu menjaga kebersihan atau mencuci motor.

Lalu pakailah tekanan angin ban yang tepat. Jangan sampai terlalu tinggi atau rendah. Pasalnya semua itu bakal berpengaruh ke rasa berkendara, serta usia pakai ban. Kalau mau awet dan nyaman, maka lakukanlah perawatan sesuai prosedur.

Simak terus Moladin.com untuk informasi otomotif menarik lainnya.

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika