Menjaga tekanan ban motor dalam kondisi ideal sangat penting bagi keselamatan, kenyamanan, dan efisiensi bahan bakar. Sayangnya, banyak pengendara yang masih mengabaikan tekanan ban dan hanya mengandalkan feeling saat mengecek kondisi angin ban motor.
Padahal, tekanan angin ban motor yang tidak sesuai bisa berdampak buruk, mulai dari boros bahan bakar, ban lebih cepat aus, hingga meningkatkan risiko kecelakaan akibat traksi yang berkurang. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui ukuran angin ban motor yang ideal sesuai dengan jenis motor yang digunakan.
Lalu, berapa tekanan angin yang tepat untuk setiap jenis motor? Simak informasi selengkapnya di bawah ini.
Mengapa Tekanan Ban Motor Harus Dijaga?

Ban motor sangat penting fungsinya, karena jadi satu-satunya komponen yang menapak dengan aspal.
Ban adalah satu-satunya bagian kendaraan yang bersentuhan langsung dengan jalan. Itu sebabnya, tekanan angin harus dijaga agar kendaraan tetap stabil dan nyaman dikendarai.
Beberapa manfaat dari menjaga tekanan ban motor yang sesuai adalah:
- Meningkatkan traksi ban terhadap aspal sehingga lebih aman saat berkendara.
- Mengurangi risiko kecelakaan akibat ban yang terlalu keras atau kurang angin.
- Memaksimalkan efisiensi bahan bakar karena gesekan terhadap jalan tetap optimal.
- Memperpanjang umur pakai ban, menghindari keausan yang tidak merata.
- Meningkatkan kenyamanan berkendara, terutama di jalanan bergelombang atau berlubang.
Setiap motor memiliki standar tekanan udara yang berbeda tergantung pada bobot kendaraan, jenis ban, dan kapasitas mesin.
Dampak Jika Tekanan Ban Tidak Sesuai
Jika tekanan ban tidak dijaga dengan benar, berbagai masalah bisa muncul, baik pada ban maupun performa kendaraan.
Tekanan terlalu tinggi
-
- Ban terasa lebih keras, mengurangi kenyamanan berkendara.
- Daya cengkeram terhadap aspal berkurang, meningkatkan risiko tergelincir.
- Ban lebih cepat aus di bagian tengah.
Tekanan terlalu rendah
-
- Ban terasa lebih berat, menyebabkan akselerasi lebih lambat.
- Motor lebih boros bahan bakar karena gesekan ban terhadap jalan meningkat.
- Ban lebih cepat panas, memperpendek umur pakai ban.
Untuk menghindari risiko tersebut, penting untuk memahami ukuran angin ban motor yang ideal sesuai rekomendasi pabrikan.
Baca juga 5 Cara Merawat Jas Hujan Supaya Awet
Â
Ukuran Angin Ban Motor yang Ideal
Berikut adalah tekanan angin ban motor yang disarankan untuk beberapa jenis motor:
Jenis Motor |
Tekanan Angin Ban Depan |
Tekanan Angin Ban Belakang |
Motor Bebek |
29-30 psi |
31-33 psi |
Motor Matic |
28-30 psi |
34-36 psi |
Motor Sport |
32-34 psi |
39-41 psi |
Motor Trail |
29-31 psi |
33-35 psi |
Â
Baca juga 5 Penyebab Setang Motor Bergetar yang Harus Diketahui
Cara Mengetahui Tekanan Ban yang Tepat
Cek stiker rekomendasi pabrikan
Biasanya ada di bagian dalam bagasi motor matic atau dekat lengan ayun untuk motor bebek dan sport.
Gunakan alat pengukur tekanan ban (tire pressure gauge)
Pastikan mengukur saat ban masih dalam kondisi dingin untuk hasil yang lebih akurat.
Perhatikan perubahan saat berkendara
Jika motor terasa lebih berat atau tidak stabil, bisa jadi tekanan angin ban sudah tidak ideal.
Keunggulan Menggunakan Nitrogen untuk Ban Motor
Selain menggunakan angin biasa, ada pilihan lain yang bisa memberikan performa lebih optimal, yaitu menggunakan nitrogen untuk ban motor.
Baca juga 3 Cara Merawat Kampas Rem Motor Biar Awet
Kelebihan nitrogen dibandingkan udara biasa adalah:
- Tekanan lebih stabil, tidak mudah berubah akibat suhu.
- Mengurangi risiko ban bocor, karena molekul nitrogen lebih besar.
- Meningkatkan efisiensi bahan bakar, karena gesekan terhadap aspal lebih kecil.
- Memperpanjang umur pakai ban, karena suhu ban lebih stabil.
Meski memiliki banyak keunggulan, nitrogen juga memiliki kekurangan, seperti harga lebih mahal dan ketersediaannya lebih terbatas dibandingkan angin biasa.
Waktu yang Tepat untuk Mengecek Tekanan Ban
Agar performa kendaraan tetap optimal, tekanan ban sebaiknya diperiksa setidaknya seminggu sekali atau sebelum melakukan perjalanan jauh. Jika sering melewati jalanan rusak atau berbatu, pengecekan bisa dilakukan lebih sering.
Untuk pengisian angin, lakukan saat ban dalam keadaan dingin agar hasil pengukuran lebih akurat. Hindari mengisi angin setelah motor digunakan dalam perjalanan panjang, karena suhu yang meningkat bisa membuat tekanan ban tampak lebih tinggi dari seharusnya.
Menjaga tekanan ban motor dalam kondisi ideal bukan hanya meningkatkan kenyamanan berkendara, tetapi juga mencegah keausan ban yang tidak merata dan mengurangi risiko kecelakaan. Pastikan selalu mengecek tekanan ban secara rutin sesuai dengan rekomendasi pabrikan agar motor tetap dalam kondisi prima.
Â
Baca Juga :