Sabtu, April 27, 2024
Banner-Wuling-EV-Blog

Aturan Pasang Box Motor Tambahan dan Pentingnya Mengetahui Beban Maksimal

by Tigor Sihombing
box motor

Pasang box motor tambahan yang sesuai tentu tidak akan menyalahi aturan keselamatan di jalan. Masalah muncul pada momen-momen tertentu ketika bikers dihadapkan pada kebutuhan mengangkut barang berlebih di box tersebut.

Sering diabaikan atau kurang disadari betapa pentingnya memahami beban maksimal yang dapat ditampung oleh sebuah box motor.

Mungkin sebagian besar dari penggunanya berpikir bahwa selama barang-barang mereka dapat masuk ke dalam box, maka semuanya aman.

Tapi, tahukah kamu bahwa setiap box motor memiliki batas berat maksimal yang dapat ditampung? Menurut PT Givi Indonesia, salah satu faktor yang mempengaruhi daya angkut box motor adalah bracketnya.

Sebagai contoh, pabrikan box motor seperti Givi memiliki beberapa pilihan bracket, seperti tipe HRV (Heavy Duty Rack), SRV (Special Advance Rack), dan MV (Monorack Advance).

Setiap model bracket ini memiliki batas berat maksimal yang berbeda. Sebagai ilustrasi, MV hanya dapat mengangkut beban maksimal sebesar 3 kilogram, sedangkan HR dan SR dapat menanggung beban hingga 5 kg.

Resiko Box Motor Bawa Beban Terlalu Berat

box motor

Pasang box motor pada bracket memiliki batas berat yang harus dipatuhi

Apa yang terjadi jika membawa beban terlalu berat? Muatan yang melebihi kapasitas maksimal dapat membuat box lepas dari bracketnya.

Baca juga  Inilah Posisi Berkendara di Honda PCX 160 yang Benar

Dudukan box motor pada bracket memiliki batas berat yang harus dipatuhi. Oleh karena itu, penting bagi pengendara yang memasang box motor untuk mengetahui batas beban maksimal yang dapat ditahan oleh bracket.

Selain risiko copot, beban berat di box juga dapat mengganggu keseimbangan motor. Terutama jika titik berat terlalu di belakang, ini dapat mengancam stabilitas saat bermanuver.

Oleh karena itu, menghitung bobot muatan di box motor menjadi langkah penting untuk menjaga kestabilan dan keselamatan pengendara, serta orang lain di sekitarnya.

Hal ini dilakukan demi menjaga kestabilan dan keselamatan pengendara serta orang lain di sekitarnya.

Sebagai solusi, jika pengendara membawa barang melebihi batas berat maksimal box motor, disarankan untuk meletakkannya di bagasi jok atau mempertimbangkan untuk menambahkan side box.

Jumlah Box Motor Berlebihan Tidaklah Aman

box motor

Penggunaan jumlah box harus disesuaikan dengan jenis motor

Jusri Pulubuhu, pendiri dan Instruktur Jakarta Defensive Driving Consultant, menekankan bahwa penggunaan box hingga 7 pasang di satu sepeda motor merupakan sesuatu yang berlebihan.

Baca juga  3 Ciri-ciri Spul Motor Lemah, Bikers Harus Tahu

Menurutnya, hal ini bukan hanya membahayakan pengemudi yang menggunakan box tersebut, tetapi juga para pengendara lainnya.

Jusri menyarankan agar polisi sebagai penegak hukum proaktif dalam menindak penggunaan box berlebihan yang dapat mengganggu keselamatan berlalu lintas.

“Penggunaan jumlah box harus disesuaikan dengan jenis motor. Motor dengan kapasitas mesin 400 cc ke atas dapat memasang hingga tiga box, sementara motor kecil sebaiknya hanya menggunakan top box,” kata Jusri.

Hal ini karena kesesuaian jumlah box dengan jenis motor ini penting untuk mempertahankan bobot motor, kecepatan kendaraan, dan keselamatan berkendara.

Aturan Penggunaan Box Motor Sesuai Regulasi dan Sanksi

box motor

Contoh penggunaan box motor yang sesuai regulasi

Selain masalah keselamatan saat berkendara, memasang box tambahan pada sepeda motor juga memiliki aturan tersendiri.

Regulasi ini diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Aturan ini menetapkan persyaratan teknis angkutan barang dengan kendaraan bermotor, termasuk sepeda motor.

Menurut Pasal 10 ayat 4 dalam PP tersebut, muatan di box motor harus memenuhi beberapa persyaratan.

Baca juga  Cara Membuat SIM Internasional Terbaru, Cepat dan Murah!

Pertama, lebar muatan tidak boleh melebihi setang kemudi. Kedua, tinggi muatan tidak boleh melebihi 900 milimeter dari atas tempat duduk pengemudi. Dan ketiga, barang muatan harus ditempatkan di belakang pengemudi.

Sanksi untuk pelanggaran aturan ini mengacu pada Undang-Undang 22 Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Tahun 2009 pasal 279. Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor dengan perlengkapan yang dapat mengganggu keselamatan berlalu lintas dapat dikenakan pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp500.000,00.

Dalam kesimpulan, pengendara motor perlu menyadari dan memahami pentingnya mematuhi aturan membawa box motor tambahan.

Mengetahui beban maksimal yang dapat ditampung, menghitung bobot muatan dengan teliti, dan memilih jumlah box yang sesuai dengan jenis motor adalah langkah-langkah penting untuk menjaga keselamatan berkendara.

Selain itu, patuh terhadap regulasi yang ada dapat menghindarkan sanksi hukum dan memastikan bahwa penggunaan box motor tetap aman dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Demikian ulasan terkait aturan penggunaan box motor. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika