Perlakuan untuk aki kering dan basah tentunya berbeda. Cara merawat aki basah sejatinya tak sulit untuk dilakukan, bahkan semua pemilik kendaraan mungkin bisa untuk menerapkannya.
Seperti diketahui, aki kering atau yang juga dikenal dengan aki MF (Maintenance Free) tidak membutuhkan perawatan khusus dari pemilik kendaraan. Ketika aki soak ataupun mati, aki kering sebaiknya tidak digunakan lagi, ataupun diperbaiki.
Penanganan tersebut berbeda, jika kendaraan bermotor kalian menggunakan jenis aki basah. Karena setiap aki basa membutuhkan perawatan yang intensif untuk menjaga kinerjanya tetap maksimal.
Namun yang pasti cara merawat aki basah tidak hanya sebatas melakukan pengisian ulang cairan ketika berkurang saja. Ada sejumlah langkah lainnya, yang tentunya penting untuk kalian ketahui.
Dengan rutin melakukan perawatan aki, diharapkan bisa menjaga kebersihan ruang mesin ataupun tempat penyimpanan aki. Daripada bingung, berikut ini Moladin akan memberikan tips singkat cara merawat aki basah, agar tetap dalam kondisi terbaik.
1. Lakukan Pemeriksaan Aki Secara Rutin
Buat kalian yang belum mengetahui cara merawat aki basah, langkah pertama yang wajib dilakukan ialah rutin memeriksa seluruh komponen aki. Periksa komponen aki secara menyeluruh.
Tujuannya diharapkan mampu mencegah keretakan di bagian bodi aki, tutup ataupun knop yang lengkap dan menempel kuat. Terpenting kalian wajib memastikan bahwa kabel aki tidak mengelupas.
Melalui pengecekan secara berkala, kamu bisa memastikan bahwa aki kendaraan kalian tidak mengalami karat, ataupun tidak menimbulkan pengapuran di bagian terminal.
Ketika hal itu kalian dapati, segeralah bersihkan dengan menggunakan amplas ataupun sikat kawat dan tutur bagian terminal aki dengan penutup karet. Tujuannya supaya kondisi aki dapat kembali seperti semula.
2. Cek Ketersediaan Air, Cara Merawat Aki Basah yang Utama
Terpenting untuk kalian yang belum mengetahui cara merawat aki basah adalah selalu memastikan cairan aki tetap dalam volume standar, atau minimal berada di level aman.
Pasalnya, jika cairan air aki berkurang maka berpotensi mengakibatkan aki tidak dapat menyimpan cadangan listrik di dalam aki. Saat cairan aki berkurang, otomatis kemampuan aki dalam menyimpan listrik pun akan berkurang.
Saat air aki berkurang, segeralah untuk melakukan pengisian. Kalian bisa menemukan dua jenis air aki yang tersedia di pasaran. Pertama aki dalam botol merah atau accu zuur, dan yang kedua adalah air aki di botol biru.
Jangan salah. Khusus untuk isi ulang, pastikan Anda menggunakan air aki di botol biru. Sementara yang botol merah buat memasukkan air aki pertama kali saat melakukan pembelian accu.
3. Rutin Untuk Selalu Memanaskan Mesin Mobil
Tak kalah penting untuk selalu diingat terkait cara merawat aki basah. Pastikan sebelum kendaraan digunakan beraktivitas, panaskan mesin terlebih dahulu minimal 10 menit.
Tujuannya agar sebelumnya digunakan sirkulasi oli di dalam mesin merata terlebih dahulu. Supaya performa mesin kendaraan dapat lebih maksimal.
Selain itu, cara ini pun dilakukan agar arus listrik yang berada di dalam aki, bisa terus terisi oleh alternator. Alhasil kondisi arus listrik di dalamnya akan tetap stabil dan maksimal.
Terpenting, sebelum memanaskan mesin mobil maupun motor kesayangan kalian. Sebaiknya cek terlebih dahulu ketersediaan air aki, berada dalam volume maksimal.
4. Pastikan Perangkat Elektronik Telah Mati Sebelum Mesin Dimatikan
Banyak pemilik kendaraan yang belum tahu, ataupun teledor untuk hal yang satu ini. Jika ingin tahu cara merawat aki basah, terpenting untuk selalu diingat adalah pastikan perangkat elektronik di dalam mobil dalam kondisi mati, sebelum mesin dimatikan.
Terkadang pemilik mobil lupa untuk mematikan sejumlah perangkat kelistrikan, seperti tape, lampu, dan sejumlah perangkat elektronik lainnya. Tujuannya adalah saat mesin kendaraan ingin dihidupkan kembali, arus listrik dari aki hanya terfokus pada starter mesin saja bukan untuk perangkat lainnya.
5. Jangan Pakai Aksesori Elektronik Berlebihan
Cara merawat aki basah selanjutnya, hindari penggunaan aksesori elektronik berlebihan di kendaraan. Para pemilik mobil ada yang suka menggunakan banyak lampu kabut, strobo, dan lain-lain.
Tentunya kalau tidak diimbangi dengan perhitungan tengangan aki yang pas, maka bisa-bisa menjadikan aki cepat drop. Maka dari itu, kalau kamu pakai aki standar pabrikan, sebaiknya jangan gunakan aksesori yang terlalu heboh. Lebih baik yang wajar-wajar saja.
Setelah mengetahui cara merawat aki basah, setidaknya kalian bisa menerapkannya di dalam kehidupan nyata. Dengan melakukan perawatan rutin, daya pakai aki basah diharapkan mampu menandingi aki kering.
Sekadar informasi, aki kering cenderung memiliki banderol yang cenderung lebih mahal. Jika dibandingkan dengan aki basah. Pun begitu, untuk urusan kualitas sebenarnya aki basah cukup bisa diandalkan.
Saat kalian memutuskan untuk membeli aki baru, setidaknya bisa memilih aki yang memang sesuai dengan kebutuhan kendaraan. Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kalian.
Baca juga:
- Ducati Multistrada V4, Motor Adventure Tercanggih!
- Program ‘Toyota Ada Untuk Anda’, Apa Keuntungannya?
- 5 Perbedaan Yamaha MT-07 Terbaru Vs Lama