Moladiners, kapan terakhir ganti busi? Tidak seperti komponen lain di motor yang kerusakannya bisa dilihat dengan mata kepala. Busi atau salah satu part penting pengapian di mesin, jika sedang masalah memang tidak bisa terlihat langsung, namun bisa dirasakan melalaui penurunan performa, boros bensin hingga mati mendadak. Itu artinya, Moladiners harus tahu kapan waktunya Busi harus diganti.
Menurut buku panduan perawatan berkala yang juga didapat konsumen ketika membeli motor baru. Busi idealnya harus ganti tiap 3 kali servis rutin (9 bulan) atau motor setelah menempuh jarak sekitar 7.500 km. Aturan ini ditentukan oleh masing-masing pabrikan motor, terutama buat motor standar. Dan buat yang sudah pernah turun mesin, bore-up mesin hingga modifikasi bisa mengikuti aturan tersebut.
Cuma sayangnya, terkadang ada juga pemilik motor yang seenaknya atau mengabaikan anjuran ini. Selama busi laik pakai, komponen pendukung pengapian ini masih tetap dipakai. Tidak peduli kalau kualitas busi sudah mulai menurun atau ada bagian yang sudah lemah. Pokoknya masih bisa dipakai, gas terus.
[product product=”Viar Karya Bit 100″ images=”https://cdn.moladin.com/motor/viar/Viar_Karya_Bit_100_17964_72934_large.jpg” url=”https://moladin.com/motor/viar/viar-karya-bit-100?utm_source=viar_karya_bit_100&utm_medium=blog_ganti-busi_button_biru&utm_campaign=utm_name%3Dviar_karya_bit_100″ price=”Rp. 1.077.000,-*” description=”*Angsuran mulai dari” button=”AJUKAN SEKARANG”]
Ciri Harus Ganti Busi, Elektroda Tertimbun Kerak Karbon
Biar kondisi busi tidak terlihat rusak, jika sudah lama dipakai biasanya busi juga punya kelemahan. Misal, jika elektroda ditimbuni kerak karbon atau terkikis materialnya, api yang dihasilkan pasti tak maksimal. Putaran mesin rendah, sedang sampai tinggi jadi nggak stabil. Bisa repot nanti gara-gara mogok di jalan.
“Ciri busi sekarat dapat diketahui beberapa cara. Pada waktu mesin motor mau dihidupkan, mesin sedang berputar atau dilihat dari ciri fisiknya waktu dicopot dari lubang busi. Trik ini paling mudah jika dilakukan pada motor standar,” ujar Rendi Hidayat, mekanik Mandala Motor di, Pangkalan Jati, Jakarta Selatan.
Kenapa di motor standar, sebab gejala busi sekarat di motor bore-up atau korekan dapat dipengaruhi setingan timing dan komponen pengapian sudah diubah. Tapi di motor standar, paling mudah dilacak bila mesin sulit hidup pertama kali. Bahkan di rpm tengah kadang brebet mesti setingan karbu sudah tepat.
Nah, jika putaran mesin sering terjadi seperti itu ada baiknya lakukan pengecekan kondisi busi. Apakah elektrodanya masih bagus, tak ditimbuni kerak karbon atau ada bagian elektroda busi yang terkikis akibat sering kepanasan. Makanya untuk jaga kualitas api busi tetap baik, jangan biasakan mengabaikan waktu ganti busi.
Pasang Kode Busi Sesuai Spesifikasi
Selain cek kondisi Busi, pastikan juga kualitas bensin, setingan karburator tepat juga lakukan penggantian busa filter udara agar hasil pembakaran busi tetap bagus.
Dan yang tak kalah penting lagi dari perawatan busi, pastikan tipe kode busi yang dipakai sesuai dengan kondisi kendaraan. “Maksudnya jangan pakai tipe busi terlalu dingin atau terlalu panas, jika suhu mesin tidak pas dengan kondisi iklim di sekitar,” wantinya.
Baca juga:
- The New Scrambler 1200 XE, Sasar Konsumen Penggila Manuver Di Segala Medan
- Modifikasi Suzuki Inazuma Bergaya Scramble
- BMW C 400 X, Motor Matic Di Indonesia Seharga 2 Mobil LCGC
- Dunlop DGX-01, Ban Andalan Para Grasstracker, Adventurer dan Modifikasi Kini Hadir Di Tanah Air
- Servis Radiator Motor Itu Perlu, Biar Mesin Nggak Overheat