Kekurangan Kawasaki W175 – Motor retro di Indonesia memang sedang naik pamor. Kini semakin banyak merek roda dua yang bermain dan jumlahnya terus bertambah.
Walau demikian, kita tidak boleh melupakan sang pelopor yaitu Kawasaki W175. Kelahirannya di pasar Indonesia sejak 2017. Hingga kini eksistensinya masih terjaga.
Bahkan geng hijau terus melakukan inovasi terhadap W175 dengan meluncurkan beberapa varian. Sebut saja W175 Cafe yang punya tampilan ala cafe racer. Ada pula W175TR dengan ciri khas motor scrambler.
Jika bicara soal kelebihan Kawasaki W175, punya varian beragam tentu jadi salah satu kelebihannya. Hal ini memudahkan konsumen untuk mententukan pilihan gaya retro yang sesuai preferensi pribadi.
Kelebihan Kawasaki W175 adalah harga jualnya cukup terjangkau. Motor retro ini dijual mulai Rp29,9 juta (OTR Jakarta). Bandingkan dengan kompetitor seperti Yamaha XSR 155 yang banderolnya mencapai Rp36,5 juta (OTR jakarta).
Lalu pertanyaannya, adakah kekurangan Kawasaki W175, W175 Cafe, dan W175TR? Untuk yang penasaran, simak bahasan berikut sampai habis:
1. Performa Mesin Jadi Kekurangan Kawasaki W175
Bila telah melakukan test ride, kamu akan tahu Kekurangan Kawasaki W175 yang pertama adalah performa mesin. Di atas kertas, kapasitasnya mencapai 177 cc, namun soal performa ternyata tidak beda dengan motor 150 cc.
Tidak percaya? Mesin W175 pakai konfigurasi satu silinder, SOHC, tanpa pendingin cairan. Jantung mekanis itu cuma bisa memuntahkan torsi 13,2 Nm pada 6.000 rpm dan tenaga maksimal 12,8 hp pada 7.500 rpm. Padanannya sistem transmisi 5-percepatan manual.
Kalau melihat spesifikasi tersebut, performa mesin W175 kurang lebih sama dengan Yamaha Byson dan Honda CB150 Verza. Tentu kalau pembandingnya adalah Yamaha XSR155 selaku kompetitor di kelas motor retro, W175 bakal kalah jauh.
Mesin Yamaha XSR 155 bisa melontarkan torsi puncak 14,7 Nm pada 8.500 rpm dan tenaga maksimal 19 hp pada 10.000 rpm. Hal ini dikarenakan motor garpu tala punya kompresi tinggi dan dibekali teknologi pendingin cairan serta katup variabel (VVA).
Kekurangan lain, W175 memiliki performa mesin yang terlalu agresif. Berbanding terbalik dengan tampilan retronya. Padahal konsumen tentu berharap bisa berkendara santai dengan motor retro ini.
Lalu posisi setang yang terlalu rendah juga sering jadi masalah buat penunggang motor. Alhasil banyak yang memodifikasinya pakai setang tinggi. Solusi lain adalah beli Kawasaki W175TR, karena memang menggunakan setang 30 mm lebih tinggi dibanding W175.
Spesifikasi Mesin Kawasaki W175
Jenis Mesin | 4-stroke, SOHC, 1 cyl, air-cooled |
Sistem Penyemprotan Bahan Bakar | Karburator Mikuni VM24 |
Tenaga Maksimal | 12,8 hp / 7,500 rpm |
Torsi Puncak | 13.2 Nm / 6,000 rpm |
Diameter x Langkah | 65.5 x 52.4 mm |
Kapasitas Mesin | 177 cc |
2. Tanpa Indikator Bahan Bakar
Kekurangan Kawasaki W175, W175 Cafe, dan W175TR selanjutnya, tanpa indikator level bahan bakar. Alhasil pengendara jadi kesulitan untuk mengetahui penuh atau tidaknya tangki. Lalu bagaimana cara tahu bensin sudah habis atau belum?
Gunakanlah teknik konvensional. Caranya dengan membuka tutup tangki, kemudian goyangkan motor. Bila terdengar bunyi bensin, maka masih aman. Mungkin ini dimaksudkan supaya karakter retro W175 semakin terasa.
Hanya saja di zaman sekarang yang serba praktis, tentunya motor tanpa indikator bahan bakar justru menyulitkan. Lalu bagaimana solusinya kalau kehabisan bensin di jalan?
Beruntung Kawasaki memberi keran reservoir untuk W175 yang terletak di sebelah kiri bawah tangki. Gunanya memberi cadangan bahan bakar, apabila kehabisan di jalan. Cara menggunakannya dengan memutar dari posisi FUEL ke RES. Kawasaki mengklaim cadangan keran reservoir W175 mencapai 1,5 liter.
Spesifikasi Dimensi Kawasaki W175
Roda Depan | 80/100-17M/C 46P |
Roda Belakang | 100/90-17M/C 55P |
Panjang x Lebar x Tinggi | 1,930 x 765 x 1.030 mm |
Berat | 126 Kg |
Kapasitas Tangki Bensin | 13,5 liter |
3. Tidak Ada Standar Tengah
Selanjutnya yang jadi kekurangan Kawasaki W175, tidak punya standar tengah. Fitur ini tampak sepele, namun penting ketika ingin memarkir motor di jalan yang tidak rata.
Kemudian standar tengah juga mampu membuat usia ban dan suspensi lebih awet. Terlebih ketika motor diparkir terlalu lama. Bagaimana bisa?
Jika pakai standar samping, maka beban cuma ditahan oleh suspensi dan permukaan ban sebelah kiri. Sementara distribusi beban bakal lebih merata kalau pakai standar tengah.
Motor ini juga tidak punya kick starter, padahal melabeli diri sebagai motor retro. Alhasil satu-satunya jalan untuk mengaktifkan mesinnya dengan electric starter. Maka dari itu, kamu harus rajin merawat kondisi aki, supaya tidak kehabisan daya.
Kalau sampai hal tersebut terjadi, pastinya mesin tidak bisa diaktifkan. Satu-satunya jalan, kamu harus dorong motor ke bengkel terdekat.
Baca juga:
- Spesifikasi SM Sport SM3, Moto Guzzi Versi Murah
- Harga Kawasaki W175 Cafe Paling Mahal, Apa Istimewanya?
- Test Ride Kawasaki W175 TR: Lincah dan Menyenangkan!
4. Fitur Modern Sangat Minim Merupakan kekurangan Kawasaki W175
Bila dibanding kompetitor, kekurangan Kawasaki W175 terletak pula pada fitur. Motor retro ini sangat minim fitur modern. Bahkan sistem penyeprotan bahan bakar masih pakai karburator.
Tidak hanya itu, W175 juga belum pakai lampu LED, masih mengandalkan bohlam. Kemudian panel instrumen full analog. Rem cakram juga cuma ada di depan, sementara yang belakang masih teromol.
Kalau membandingkan dengan Yamaha XSR 155, W175 ketinggalan jauh soal fitur. Motor retro pabrikan garpu tala telah memiliki semua fitur modern tersebut.
Mungkin sebagian dari kamu mengatakan, motor retro ya fiturnya juga jadul! Pembelaan seperti itu sah-sah saja. Namun beberapa fitur modern kadang membuat berkendara jadi lebih nyaman.
Sebut saja rem cakram yang menjadikan pengereman lebih optimal. Lalu sistem injeksi supaya emisi gas buang lebih ramah lingkungan.
5. Detail Komponen Kurang Apik
Kekurangan Kawasaki W175 yang terakhir, detail komponen kurang rapi. Hal ini bisa kamu lihat dari kerapatan kover lampu depan, sein, dan belakang. Sering kali ditemukan renggang.
Lalu untuk detail selang bensin yang melekat di karburator Mikuni VM24 milik W175, warnanya merah muda. Tentu pilihan warna tersebut sangat tidak selaras dengan tema retro yang diusung W175.
Selanjutnya Kawasaki juga memberikan behel belakang yang desainnya sangat menempel ketat jok. Mungkin maksudnya untuk memberi kesan retro. Hanya saja ini jadi masalah ketika harus memindahkan motor di lokasi parkir. Tangan pemilik W175 jadi tidak memiliki pegangan kuat untuk menahan bobot motor.
Itulah tadi daftar kekurangan Kawasaki W175. Tentunya informasi yang kami berikan bukan untuk menjelek-jelekkan suatu produk tertentu. Kami hanya ingin memberi bahan pertimbangan buat kamu, sebelum kamu membeli Motor Baru.
Kamu bisa cek aneka Motor Kawasaki lainnya juga dengan DP ringan di Moladin!