3 Kekurangan Toyota Fortuner 2.8 Liter, Cuma Menang Power?

by Baghendra Lodra
kekurangan toyota fortuner 2.8 liter

Di sini kami akan bahas soal kekurangan Toyota Fortuner 2.8 Liter. Bukan untuk menjelekkan produk tertentu, tapi tujuannya memberi pencerahan ke konsumen.

Pasalnya tidak ada mobil yang sempurna. Fortuner terbaru ini contohnya. Bicara kelebihan memang punya tenaga paling buas. Maklum mesinnya berkubikasi 2.800 cc, jadi bisa melontarkan torsi 500 Nm pada 1.600 – 2.800 rpm dan tenaga 203,9 PS pada 3.000 – 4.000 rpm.

Lalu dengan performa mantap, harga Fortuner 2.8 Liter tetap terjangkau. Dijual Rp 600,4 juta (OTR Jakarta) untuk varian 4×2 GR Sport. Bandingkan dengan harga Mitsubishi Pajero Sport 4×2 Dakar Ultimate yang mencapai Rp 642,7 juta (OTR Jakarta).

Setelah melihat kelebihan Fortuner 2.8 Liter itu apakah lantas wajib dibeli? Nanti dulu, kamu perlu tahu juga kekurangan Fortuner 2.8 Liter.

Ambil contoh yang kurang dari SUV Toyota ini adalah fitur keselamatannya, belum ada Toyota Safety Sense. Kemudian Fortuner varian buas juga tidak punya sunroof, serta fitur-fitur modern tidak semenarik Mitsubishi Pajero Sport selaku kompetitor.

Baca juga  Pajak Toyota Calya, Per Tahun Bayar Segini!

Nah, ingin tahu lebih detail soal kekurangan Toyota Fortuner 2.8 liter? Berikut bahasan lengkapnya:

1. Belum Ada Toyota Safety Sense

kekurangan toyota fortuner 2.8 liter - tidak ada toyota safety sense

Toyota Safety Sense padahal sudah ada di Avanza yang harganya jauh lebih murah dari Fortuner

Meski mengusung mesin besar, namun ternyata fitur keselamatan Fortuner 2.800 cc tidak terlalu istimewa. Toyota Safety Sense (TSS) tidak ada. Padahal fitur ini sudah dipunya oleh Toyota Avanza yang harganya jauh lebih murah.

Padahal kehadiran TSS sangat penting di Fortuner, utamanya mencegah terjadinya kecelakaan secara aktif. Dengan TSS, salah satunya bisa mengintervensi mobil untuk mengerem otomatis jika ada potensi tabrakan.

TSS juga memungkinkan mobil melaju dan mengerem otomatis mengikuti kecepatan kendaraan di depan. Istimewa bukan?

Padahal di Mitsubishi Pajero Sport, fitur seperti TSS sudah dipunya. Entah kenapa, Toyota tidak juga memberi mobil SUV bongsornya fitur tersebut. Oleh karena itulah tidak hadirnya TSS, kami sebut sebagai kekurangan Toyota Fortuner 2.8 Liter.

Meski begitu, bukan berarti fitur keselamatan di Fortuner 2.8 Liter jelek. Toyota sudah memberinya 7 airbag, hill start assist (HSA), emergency brake singal (EBS), traction control (TRC), vehicle stability control (VSC), trailer sway control, dan lain-lain

Baca juga  Tes Performa HR-V Turbo RS di Sirkuit Mandalika, Gas Pol!

2. Tidak Ada Sunroof

kekurangan toyota fortuner 2.8 liter - belum ada sunroof

Interiornya cukup mewah, tapi tidak ada sunroof

Kelemahan Toyota Fortuner 2.8 Liter selanjutnya dibanding kompetitor adalah tidak punya sunroof. Sepele memang, tapi fitur tersebut sudah dimiliki oleh Pajero Sport.

Sunroof bisa membuat kabin terasa lega dan mewah. Kemudian, pengemudi dan penumpang bisa menikmati alam lebih baik dari dalam mobil.

3. Belum Punya Active Cornering Lamp

Toyoto Fortuner Rakitan Indonesia

Pajero Sport selaku kompetitor sudah punya active cornering lamp

Selanjutnya yang jadi kekurangan Toyota Fortuner 2.8 Liter adalah fitur-fitur modernnya. Pabrikan berlogo T tidak membedakan Fortuner 2.8 Liter dan 2.4 Liter dari sisi fitur.

Artinya tidak ada keistimewaan baru di Fortuner yang kubikasi mesinnya lebih besar. Oleh karena itulah, Fortuner 2.8 Liter jadi ketinggalan dari kompetitor seperti Mitsubishi Pajero Sport.

Contohnya Pajero Sport punya active cornering lamp. Fitur ini mampu memberikan visibilitas berkendara yang lebih baik, terutama ketika menikung. Lampu tambahan akan menyala untuk menyinari sudut gelap yang tidak tersorot oleh lampu depan.

Baca juga  Jangan Beli Toyota Agya Bekas, Sebelum Baca Ini

Alhasil pengemudi jadi dimanjakan, utamanya saat berkendara di malam hari.

Itulah tadi tiga kekurangan Toyota Fortuner 2.8 Liter. Bagaimana menurut kamu? Apakah masih bisa ditolelir? Untuk informasi terbaru dan terlengkap seputar otomotif, pantau terus Moladin!

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika