Pabrikan otomotif raksasa asal negeri Tirai Bambu, Build Your Dreams (BYD) mengundang beberapa perwakilan media Tanah Air termasuk Moladin melihat langsung basis pengembangan teknologi blade battery BYD di pabrik baterai FinDreams yang tak lain anak perusahaan BYD di wilayah Chongqing, Cina, (20/12).
Blade battery BYD menjadi bagian dari inovasi berkelanjutan BYD yang terus berkomitmen memproduksi baterai berbahan lithium-ion seperti sudah digunakan untuk berbagai sektor, termasuk telepon seluler dan kendaraan elektrik.
Produksi baterai mulai dioperasikan FinDreams Battery sejak tahun 2022. Selanjutnya pada tahun 2023, BYD secara resmi memasuki pasar kendaraan listrik dengan sumber energi baterai yang dipopulerkan mereka dengan nama Blade Battery BYD.
“Inovasi baterai BYD telah mampu meyakinkan berbagai pihak dan berhasil menempati posisi kedua di dunia. Dengan kekuatan riset dan pengembangan yang kami miliki ini, maka kami juga ingin lebih nyata berkontribusi pada ekosistem tanpa emisi melalui kendaraan elektrik,” kata Eagle Zhao, President Director PT BYD Motor Indonesia, (20/12).
“Oleh karena itu, kini kami mulai berfokus pada produksi New Energy Vehicle dengan menggunakan inovasi baterai milik kami sendiri, yaitu Blade Battery,” tambahnya.
Keunggulan Blade Battery BYD
Dari riset yang dilakukan mandiri oleh BYD, Blade Battery memiliki kemampuan yang lebih mutakhir dibanding baterai lainnya untuk diimplementasikan pada kendaraan elektrik.
Baterai jenis ini dapat digunakan hingga 600 km dan dapat meningkatkan kepadatan energi hingga 50 persen. Tingkat keamanan dari Blade Battery ini pun sudah teruji dengan peningkatan yang signifikan sebagai pijakan bagi mobil-mobil listrik BYD.
“Baterai adalah komponen paling utama dan paling penting pada kendaraan elektrik dan kami memiliki kekuatan itu, bahkan saat ini BYD menjadi produsen baterai terbesar ke-2 di dunia. Skala fasilitas, teknologi, serta volume produksi yang kami miliki inilah yang menjadi bukti keunggulan BYD dibandingkan produsen kendaraan elektrik lainnya,” sambung Luther Panjaitan, Head of Marketing Communication PT BYD Motor Indonesia dalam kesempatan yang sama.
Blade Battery menjadi satu-satunya yang lolos melalui serangkaian tes, salah satunya Nail Penetration Test, yang menguji kemampuan mengeliminasi potensi terbakarnya baterai saat kecelakaan.
Pada aspek longevity, sel Blade Battery memiliki rentang hidup sepanjang 1.200.000km atau sekitar 3.000 kali charge, sehingga sangat tepat untuk penggunaan jangka panjang. Para ahli di BYD juga terus menyempurnakan volume kubik instalasi baterai dengan menyediakan 50% lebih banyak ruang untuk penyimpanan dan fitur lainnya.
Selain itu, Blade Battery juga telah melewati uji kondisi ekstrem, seperti dihancurkan, ditekuk, dipanaskan dalam tungku hingga 300 °C, dan diisi berlebihan hingga 260 persen.
Blade Battery Sebagai e-Platform mobil listrik BYD
Kemutakhiran Blade Battery lainnya ialah karena tidak hanya berfungsi sebagai sumber energi, namun juga sebagai bagian dari rangka mobil-mobil listrik BYD. Saat ini BYD telah mengembangkan e-platform 3.0 dengan susunan struktur dari Blade Battery yang diklaim sangat aman dengan menempatkan keselamatan sebagai prioritas.
Blade Battery dirancang untuk meningkatkan struktural e-platform 3.0 jika terjadi tabrakan. Dengan jalur transmisi gaya khusus untuk kendaraan elektrik, e-platform 3.0 mampu memberikan efisiensi dan perlindungan yang lebih aman.
Platform ini adalah sebuah inovasi pada pusat tenaga listrik, sehingga mampu mengintegrasikan unit kontrol kendaraan, sistem manajemen baterai, unit distribusi daya, motor penggerak, pengontrol motor, transmisi, dan pengisi daya On-Board.
Simak terus Moladin.com untuk informasi otomotif menarik lainnya.