PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) masih mengandalkan Isuzu D-Max untuk bertarung di segmen pikap kabin ganda yang dihuni para rival seperti Toyota Hilux dan Mitsubishi Triton. Namun tahukah kalian jika di basis produksinya, Thailand, kendaraan ini sudah hadir dalam versi Isuzu D-Max EV concept dan Isuzu D-Max Hi-Lander Mild Hybrid.
Meski keduanya masih model konsep, langkah ini dianggap sebagai kuda-kuda bagi percepatan elektrifikasi Isuzu D-Max sebagai kendaraan berbasis baterai listrik pertama. Baik Isuzu D-Max EV dan Isuzu D-Max Hi-Lander Mild Hybrid akan diperlihatkan kepada publik di Bangkok International Motor Show yang berlangsung mulai 27 Maret hingga 7 April 2024 mendatang.
Disebut D-Max EV Concept, pikap full listrik ini dikatakan “dikembangkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan kendaraan komersial dan penumpang sambil tetap mempertahankan kinerja ketangguhan yang diharapkan dari sebuah truk pikap.”
Versi produksi dari model konsep D-Max EV akan diluncurkan di pasar negara Eropa tertentu seperti Norwegia di tahun 2025. Setelah itu, pikap listrik tersebut segera merambah ke Inggris, Australia, Thailand, dan negara-negara lain berdasarkan kebutuhan pasar dan kematangan infrastruktur terkait stasiun pengisian daya listrik atau SPKLU di negara-negara tujuan tadi.
Desain Isuzu D-Max Versi Elektrifikasi
Baik Isuzu D-Max EV Concept dan D-Max Hi-Lander Mild Hybrid sejatinya memiliki tampang serupa Isuzu D-Max biasa. Pada Isuzu D-Max EV concept misalnya hadir dengan beberapa ciri gaya unik yang membedakannya dari truk sejenis yang bertenaga diesel.
Gril sebagian besar bagiannya nampak tertutup dan apron depan telah diubah menampilkan lebih banyak aksen hitam. Aksen biru juga terlihat pada sisipan gril dan lampu depan yang “mirip taring”. Aplikasi desain velg baru bikin tampilannya tambah modern.
Sementara untuk Isuzu D-Max Hi-Lander Mild Hybrid concept tampil lebih halus. Dengan lekuk gril serupa D-Max berwarna hitam dengan 2 bilah horizontal berwarna silver plus logo Isuzu warna hitam disokong velg model jari-jari ganda.
Sementara Isuzu D-Max versi Indonesia memang bukan versi paling baru. Meski untuk mengidentifikasi tampilannya dengan kedua model konsep tadi terihat garis desain khas yang menyambung. Desain fascia tegas dengan housing foglamp yang tegas bikin tampilan pikap kabin ganda ini makin sporty.
Perbandingan Jantung Penggerak D-Max EV vs D-Max ICE
Untuk powertrain Isuzu D-MAX EV concept menggunakan baterai dan sistem manajemen milik Elf EV, dengan komponen-komponen ini terintegrasi di tengah sasis rangka tangga. Paket baterainya memiliki kapasitas 66,9 kWh dan menggerakkan dua motor listrik. Motor listrik di gardan depan menghasilkan tenaga 54 hp dan torsi 108 Nm.
Sementara itu, motor listrik belakang lebih bertenaga dan menghasilkan tenaga 121 hp dan torsi 217 Nm. Adapun dan output gabungannya mencapai 174 hp atau torsi tembus 325 Nm. Menurut Isuzu, D-Max EV juga tersedia dalam versi penggerak empat roda penuh dan diklaim bisa meraih kecepatan tertinggi lebih dari 130 km/jam. Klaim tarik bebannya bahkan bisa hingga 3,5 ton dan mampu membawa muatan maksimum 1.000 kg.
Untuk Isuzu D-Max Hi-Lander Mild Hybrid mengawinkan mesin turbodiesel empat silinder Ddi BluePower berkapasitas 1.900cc dengan paket baterai dan konverter DC-DC di bawah jok belakang.
Meski sayang spesifikasi detailnya belum diungkap, skema kerjanya hampir sama dengan mesin Mild Hybrid di Toyota Hilux. Menempatkan motor listrik di bagian depan mesin lalu terkoneksi ke mesin diesel menggunakan Belt Starter Generator (BSG).
Dan untuk Isuzu D-Max yang beredar di Indonesia dibekali mesin diesel commonrail RZ4E-TC 1.9 L yang mampu menghasilkan tenaga 150 hp dengan torsi 350 Nm terhubung ke transmisi manual baru dengan 6 percepatan.
Mesin ini juga sudah dilengkapi dengan teknologi turbo desain baru yang diatur secara elektrik (electric control VGS turbo charger) serta dibekali dengan tangki kapasitas 76 liter yang mam[u menguntungkan bisnis Anda.
Isuzu Investasi Rp 104 Triliun di Thailand
Isuzu merencanakan investasi sebesar satu triliun yen Jepang (Rp 104 Triliun) hingga tahun 2030, yang akan mencakup anggaran untuk pembuatan sel baterai dan truk pikap listrik di Thailand, yang menjadi basis operasi ekspor kendaraan listrik di wilayah Asia Tenggara.
Investasi pabrikan dalam produksi sel baterai dan truk pikpa listrik merupakan bagian dari anggaran yang lebih luas, yakni sebesar 32 miliar baht yang telah dialokasikan untuk operasinya di Thailand, dan sebagian dari dana tersebut akan digunakan untuk mendukung proyek yang bertujuan untuk mencapai netralitas karbon serta transformasi digital di sektor logistik, tulis laporan itu.
“Kami sedang mempertimbangkan berapa banyak yang akan kami keluarkan untuk pabrik sel baterai dan perakitan kendaraan listrik. Kami juga memutuskan kapasitas produksi sel baterai,” kata Takashi Oodaira, Product Planning model listrik Isuzu Motors.
Lokasi spesifik area produksi baterai Isuzu belum diputuskan, meskipun perusahaan telah memilih kawasan Samrong di provinsi Samut Prakan sebagai lokasi pembangunan pabrik perakitan truk Isuzu D-Max EV. Isuzu berencana mengekspor pikap listrik ini ke Eropa tahun depan, dan menargetkan Australia sebagai pasar berikutnya untuk ekspor D-Max EV.
Simak terus Moladin.com untuk informasi otomotif menarik lainnya.