Rekayasa lalu lintas saat WWF 2024 di bali siap diberlakukan pada bulan Mei mendatang. Hal ini dilakukan demi pengamanan dan pengawalan kepada para tamu undangan dari manca negara yang hadir.
Dilansir dari laman Humas Polri, Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan bersama Dirut Jasa Raharja Rivan A. Purwantono melaksanakan survey kesiapan Pengamanan dan Pengawalan Rute Lalu Lintas dan Parkir (Pamwal Rolakir) KTT World Water Forum (WWF) ke-10 yang akan digelar pada 18-25 Mei 2024 di Nusa Dua, Bali.
Dalam kesempatan tersebut Kakorlantas meninjau smart city ditlantas Polda Bali dan sejumlah venue yang akan menjadi tempat kunjungan delegasi negara-negara KTT WWF diantaranya GWK.
“Kemudian kita melihat beberapa venue yang akan digunakan pada saat pelaksanaan mulai dari di ITDC, kemudian untuk gala dinner nanti di GWK, kemudian nanti ada field trip-nya di beberapa spot lokasi wisata sudah kita tinjau sudah kita siapkan,” ungkapnya saat meninjau lokasi GWK di Bali (28/4).
Guna mendukung kelancaran, keamanan selama perhelatan KTT WWF, pihaknya akan mengerahkan sekitar 3.000 lebih Satgas Kamseltibcarlantas serta menyiapkan skema rekayasa lalu lintas dan pengalihan arus.
“Ada beberapa seperti tadi yang mengarah ke GWK kemungkinan akan ada rekayasa karena jalannya sempit akan ada pengalihan arus pada saat pelaksanaan gala dinner, kemudian di ITDC nanti ada beberapa rekayasa lalu lintas yang akan kita lakukan. Di tempat field trip juga kita akan melakukan beberapa lalu lintas sehingga rekayasa lalu lintas ini untuk aktivitas wisatawan yang ada di Bali ini tidak terganggu masih bisa beraktivitas walaupun ada kegiatan KTT ini”, tambah Kakorlantas.
Operasi Puri Agung Saat WWF 2024 di Bali
Rekayasa lalu lintas saat WWF 2024 di Bali siap dilaksanakan untuk menjaga dan mengawal tamu undangan yang hadir. Selain itu, untuk memaksimalkan agar acara tersebut berlangsung dengan lancar, Polri juga gelar Operasi Puri Agung selama WWF berlangsung.
Adapun Operasi Puri Agung ini melibatkan personel Satwil Polda Bali, Polda Jatim, Polda NTB, bersinergi dengan Paspampres, TNI, BNPT, BSSN, BNPB, serta kementerian/lembaga dan stakeholder.
Dalam giat ini, Polri mengerahkan 5.791 personel dari Mabes Polri, Polda Bali, Polda Jatim, Polda NTB. Ada pula personel yang bertugas untuk PAM jalur/rute total 1.950 personel yang terdiri dari Polda Bali dan Mabes Polri.
Kemudian target peserta WWF sebanyak 17.000 peserta nasional dan internasional dari 172 negara yang terdiri dari High level participant 43 kepala negara dan 4 organisasi internasional.
Peserta internasional yang terlibat seperti asosiasi internasional, NGO, media internasional, kedutaan besar di indonesia, perguruan tinggi internasional, dan development partner.
Lalu ada peserta nasional seperti pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, BUMN, BUMD, perguruan tinggi, asosiasi profesi dan kontruksi, NGO/LSM, dan swasta.
Simak terus Moladin.com untuk informasi otomotif menarik lainnya.