Mobil Formula E Gen3 telah diperkenalkan pada bulan April 2022 lalu, di Sirkuit Monaco E-Prix, Prancis. Model ini akan menjadi kendaraan terbaru untuk musim balap berikutnya di tahun 2023.
Untuk saat ini, Formula E masih menggunakan generasi kedua (Gen2). Mobil ini Gen2 ini juga yang akan digunakan dalam ajang balapan Formula E yang akan digelar di Jakarta E-Prix International Circuit (JIEC), Ancol, Jakarta Utara pada 4 Juni 2022 mendatang.
Mengutip laman TheRace,tampilan mobil Formula E Gen3 labih aerodinamis dan sporty dibanding yang digunakaan saat ini (Gen2). Selain itu komponen pendukungnya juga telah mengalami penyempurnaan seperti pada ban, baterai dan konstruksi bodinya. Material mobilnya didominasi dari serat karbon dan linen hasil daur ulang dari mobil generasi-generasi sebelumnya.
Sedangkan bannya, menggunakan bahan karet alami keluaran Hankook. Bahan baku bannya dibuat sedemikian rupa sehingga bisa didaur ulang dan dipakai untuk dibuat ban kembali untuk dipakai pada balapan-balapan selanjutnya.
“Secara teknologi dan lingkungan, Gen3 menetapkan standar baru. Tim pengembangan FIA dan Formula E melakukan pekerjaan yang luar biasa, dan saya berterima kasih kepada mereka atas kerja keras mereka dalam proyek ini.”
“Saya senang melihat begitu banyak pabrikan terkemuka telah mendaftar ke era kejuaraan berikutnya dan menunggu debut Gen3 di Musim 9 dengan harapan tinggi,” kata Presiden FIA, Mohammed Ben Sulayem.
Mobil Formula E Terkencang
Di sisi performa, mobil Formula E Gen3 menjadi yang terkencang dari yang pernah diciptakan sebelumnya. Jika pada mobil Formula E Gen2 top speednya mencapai 280 km/jam, maka pada Generasi ketiga ini mobil balap Formula E terbaru mampu melesat hingga kecepatan tertinggi 322 km/jam.
Selain itu, meski memiliki tingkat kecepatan yang lebih baik, mobil ini memiliki efisiensi bahan bakar yang lumayan baik. Yakni lebih irit 40 % dibanding energi mesin pembakaran internal mobil balap pada umumnya.
Selain itu tenaga motor listriknya sudah bisa menghasilkan tenaga sebanyak 95%. Dari seluruh besaran tenaga yang didapatkan tersebut sebesar 40% dari total energi listriknya bersumber dari konversi energi pengereman.
Mobil Formula E Gen3 juga menjadi yang pertama dalam sejarah mobil Formula yang menggunakan powertrain atau motor penggerak di bagian depan dan belakang.
Selain peningkatan tenaga penggerak belakang mencapai 350 kW, Gen3 dipasangi penggerak depan dengan daya 250 kW, jumlah total dayanya dua kali lipat dari mobil generasi sebelumnya.
Selain tenaga yang lebih besar, adanya penggerak roda depan membuat grip mobil Gen3 lebih besar dari sebelumnya. Tidak hanya itu, pengisian dayanya diklaim akan memakai perangkat charging paling mutakhir di dunia saat ini.
Kemudian baterainya dibuat dari material yang paling terbarukan, diklaim bisa dipakai dan didaur ulang seumur hidup.
Pengurangan jejak karbon dalam produksi Gen3 berkurang lebih dari 10%, hal ini jadi jawaban soal pembuatan baterai yang disebut menyisakan jejak karbon dalam jumlah banyak.
Demikian ulasan terkait mobil Formula E Gen3 terbaru. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.