Spesifikasi Motor Jawa – Sekilas namanya terdengar seperti sebuah pula di Indonesia. Namun, sebenarnya tidak ada hubungan antara keduanya.
Motor Jawa berasal dari Ceko, sejak 1929. Pendirinya adalah Janecek dan Wanderer yang kemudian huruf depan keduanya dijadikan merek kuda besi ini.
Jawa cukup populer pada periode 1950an. Motor tersebut diekspor ke 120 negara. Lalu pada 2018, lisensi Jawa dikuasai oleh perusahaan otomotif asal India, Mahindra.
Di tangan pembesar negeri Bollywood, lahirlah tiga varian motor Jawa dengan aura retro. Ketiganya adalah Jawa, Jawa Forty Two, dan Jawa Perak.
Ingin tahu lebih detail soal spesifikasi motor Jawa? Apa saja beda masing-masing varian? Untuk jawabannya, simak bahasan berikut:
Spesifikasi Motor Jawa dan Jawa Forty Two Sangat Mirip
Menarik melihat spesifikasi motor Jawa dan Jawa Forty Two yang sangat mirip. Sama-sama menggendong mesin 293 cc. Jantung mekanis itu punya konfigurasi satu silinder, 4-tak, DOHC, dan pendingin cairan.
Di atas kertas, performa mesin Jawa dan Jawa Forty Two tidak beda. Sanggup mengeluarkan torsi 27,05 Nm dan tenaga 26 hp. Lalu padanan mesin tersebut adalah transmisi manual 6-percepatan.
Ukuran roda dan rangka yang dipakai juga serupa. Pelek menggunakan jari-jari untuk memancarkan aura klasik lebih kuat.
Kedua varian motor jawa ini pakai ban 90/90-18 inci di depan dan 120/80-17 inci. Suspensi depan menggunakan teleskopik, lalu di belakang ada suspensi ganda jenis tabung.
Soal pengereman, cakram telah hadir di roda depan. Untuk roda belakang masih pakai tromol. Ada pula fitur keselamatan, anti-lock braking system (ABS).
Menariknya lagi, baik motor Jawa dan Jawa Forty Two punya jok rendah dengan tinggi cuma 765 mm. Hal ini sangat cocok untuk postur masyarakat asia yang tidak terlalu tinggi.
Spesifikasi Mesin Motor Jawa dan Jawa Forty Two
Kapasitas Mesin |
293 cc, DOHC, Satu SIlinder, Berpendingin Cairan |
Kompresi |
11 : 1 |
Torsi Puncak |
27,05 Nm |
Tenaga Maksimal |
26 hp |
Transmisi |
6-Percepatan Manual |
Spesifikasi Dimensi Motor Jawa dan Jawa Forty Two
Tinggi Jok |
765 mm |
Bobot |
182 Kg |
Ukuran Ban |
90/90-18 inci (depan) 120/80-17 inci (belakang) |
Sistem Pengereman |
Cakram 280 mm plus ABS (depan) Tromol 153 mm (belakang) |
Suspensi |
Teleskopik (depan) Jenis Ganda dengan Tabung (Belakang) |
Lalu apa beda Jawa dan Jawa Forty Two? Jika dilihat detail, ternyata banyak perbedaan. Terutama dalam hal konsumen yang dituju. Jawa lebih untuk pecinta klasik murni. Sementara Jawa Forty Two cocok buat mereka yang berjiwa muda
Desain Motor Jawa, Punya Aura Klasik Kuat dan Posisi Berkendara Lebih Rileks
Kelebihan spesifikasi motor Jawa dibanding Jawa Forty Two ada di desain setang. Posisinya dibuat lebih tinggi, sehingga berkendara jadi lebih rileks.
Kemudian yang juga membuat beda, Jawa lebih kental aura klasik era 50-an. Lihat saja penggunaan sepatbor dengan yang punya penghubung seperti tangkai ke suspensi depan. Lalu speedometer motor ini juga menempel di batok lampu.
Tidak hanya itu, Jawa memilii banyak aksen chrome di sekujur tubuh. Mulai dari tangki, kover lampu, sampai dengan spion.
“Inilah Jawa. Dengan balutan chrome dan lekuk tubuh retro, Jawa mengombinasikan nostalgia berkelas serta mesin modern untuk desain yang tidak lekang di makan waktu, sekaligus rasa berkendara tanpa lawan,” seperti dikutip dari laman resmi Jawa Motorcycles
Harga Jawa di India mulai dari 1,73,164 Rupee atau setara Rp32,4 jutaan.
Soal pilihan warna, Jawa memiliki tiga opsi: maroon, grey, dan black.
Desain Jawa Forty Two Lebih Menonjolkan Kebebasan Khas Anak Muda
Spesifikasi motor Jawa Forty Two lebih menonjolkan kebebasan berkendara khas anak muda. Hal ini terpancar dari penggunaan setang lebih rendah, spion bar end, dan bodi tanpa sentuhan aksen chrome.
Alhasil berkendara dengan kuda besi ini terasa agresif. Lalu pembeda lain, posisi panel instrumen dibuat terpisah dari batok lampu.
Walau demikian, aura klasik tetap terasa.
Di India, harga Jawa Forty Two mulai dari 1,60,300 rupee atau setara Rp29,9 jutaan. Jawa Forty Two memiliki banyak sekali pilihan warna bodi: nebula blue, comet red, starlight blue, lumos lime, halley’s teal, dan galactic green.
Baca juga:
- 7 Motor Cruiser Murah Mirip Harley, Mulai Rp30 Jutaan
- Test Ride Review Yamaha XSR 155: Retro Bukan? (Bag.2)
- 5 Kekurangan Kawasaki W175, Layak Dibeli?
Spesifikasi Motor Jawa Perak
Jika melihat spesifikasi motor Jawa Perak, sangat beda dibanding Jawa dan Jawa Forty Two. Kuda besi ini punya tampilan khas bobber. Jantung mekanisnya juga sangat bertenaga.
Bila melihat desain, ciri khasnya pakai jok single seater dan ban lebar. ukuran rodanya 100/90-18 di depan dan 140/70-17 di belakang. Paling besar dibandingkan dua varian motor Jawa lain.
Pembeda lain, suspensinya menggunakan monoshock dengan tujuh pengaturan. Ada pula rem cakram di kedua roda yang terintegrasi fitur keselamatan ABS. Tidak ketinggalan hadir lampu rem LED di belakang.
Kapasitas mesinnya pakai 334 cc, satu silinder, DOHC, dan pendingin cairan. Di atas kertas performanya untuk torsi 31 Nm dan tenaga 30 hp. Mesin itu dikombinasikan dengan transmisi manual 6-percepatan.
Bukan cuma itu, Jawa Perak juga berbeda dari sisi pewarnaan bodi. Balutan cat hitam hadir di sekujur tubuh. Alhasil kesan agresifnya semakin terasa.
Soal harga motor Jawa Perak, merupakan yang paling mahal. Banderolnya 1,94,500 Rupee atau setara Rp36 jutaan. Wajar, lantaran performanya yang terbaik, fitur paling modern, dan bobotnya ringan.
Spesifikasi Mesin Motor Jawa Perak
Kapasitas Mesin |
334 cc, DOHC, Satu SIlinder, Berpendingin Cairan |
Kompresi |
11 : 1 |
Torsi Puncak |
31 Nm |
Tenaga Maksimal |
30 hp |
Transmisi |
6-Percepatan Manual |
Spesifikasi Dimensi Motor Jawa Perak
Tinggi Jok |
750 mm |
Bobot |
179 Kg |
Ukuran Ban |
100/90-18 inci (depan) 140/70-17 inci (belakang) |
Sistem Pengereman |
Cakram 280 mm plus ABS (depan) Cakram 240 mm plus ABS (belakang) |
Suspensi |
Teleskopik (depan) Monoshock (Belakang) |
Usai melihat spesifikasi motor Jawa, Jawa Forty Two, dan Jawa Perak, bagaimana menurut kamu? Soal kehadiran motor retro ini ke Tanah Air, belum ada kabar jelas.
Hanya saja secara umum, Mahindra punya lisensi untuk memasarkan Jawa bukan cuma di India, tapi juga Asia Tenggara. Jadi seharusnya Indonesia cepat atau lambat bakal kebagian unit.
Bila motor Jawa masuk Indonesia, sudah ditunggu oleh petahana yang juga asal India yaitu Royal Enfield. Harapannya tentu Jawa bisa menghadirkan banderol yang lebih murah. Kemudian rasa berkendara menyenangkan melebihi Royal Enfield.
Kita tunggu saja sama-sama kedatangan motor retro kolaborasi India, Ceko, dan Italia ini!