Tes baterai Toyota Innova EV sampai saat ini sudah mencapai 30 ribu kilometer. Hal ini dilakukan oleh TMMIN untuk mengetahui kekuatan dari baterai yang ada di mobil listrik MPV 7-seater tersbut.
“Hingga saat ini kami masih terus melakukan uji baterai Toyota Innova EV, terakhir sudah sampai 30 ribu kilometer. Hal ini untuk memastikan kekuatan dan kinerja dari baterai tersebut. Jadi saat diluncurkan nanti, Innova EV sudah siap untuk digunakan konsumen dengan build quality yang aman,” terang Wakil Presiden Direktur TMMIN, Bob Azam di Karawang (27/7/2023).
Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu beredar di sosial media sosok Innova EV Concept yang sedang melakukan uji jalan di jalan Tol Pemalang – Batang, Jawa Tengah tanpa ditutupi baju kamuflase. Dalam unggahan video tersebut, terlihat 2 unit Toyota Innova dengan sumber tenaga baterai.
Mudah sekali mengetahui itu merupakan Innova EV Concept, lantaran mobil tersebut pernah ditampilkan di IIMS (Indonesia International Motor Show) 2022. Di mana bagian depan layakanya Innova Reborn, tapi bagian grille tidak memiliki kisi-kisi udara. Kemudian di bagian belakang mobil listrik Toyota tersebut tidak memiliki knalpot.
Lalu yang tidak kalah menarik, Innova versi listrik memiliki transmisi dengan model tombol. Ada empat tombol yang bisa ditekan: D, B, N, dan R. Huruf B berarti brake. Kalau di mobil hybrid, maka berfungsi meningkatkan engine brake agar pengisian baterai secara otomatis lebih maksimal.
Tentunya setelah melakukan tes baterai Toyota Innova EV dengan berkendara ke berbagai wilayah di Indonesia, besar kemungkinan bahwa MPV tersebut akan diproduksi massal. Hanya saja kapan akan meluncur?
Toyota Bisa Rakit Baterai Mobil Listrik 260 Unit Per Hari di Indonesia
Kehadiran Innova EV di Indonesia sesungguhnya bukan hal yang tabu. Pasalnya TMMIN sendiri sudah memiliki pabrik perakitan baterai sendiri di Plant 2 yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat. Di mana untuk seharinya, bisa menghasilkan sekitar 260 unit baterai.
“Total perakitan baterai dari awal sampai selesai 1.098 detik, setiap tahapan memakan waktu 200 detik. Ruangan perakitan baterai juga khusus (tertutup) untuk mengindari debu masuk di sela-sela komponen baterai, kemudian ruangan juga ada pendingin (AC) dengan suhu 26 derajat,” terang salah satu karyawan yang bertugas sebagai pengawas perakitan baterai mobil listrik Toyota.
Oh ya, kebutuhan listrik dari ruangan perakitan baterai di pabrik TMMIN juga sudah menggunakan solar panel. Di mana perangkat solar panel tersebut bisa menghasilkan daya 220 Kilo Watt. Jadi, sangat hemat energi.
“Kebutuhan ruangan untuk perakitan baterai ini semuanya sudah menggunakan solar panel yang mampu menghasilkan daya 220 kW, dan untuk ruangan perakitan baterai hanya butuh 20 kW. Sehingga sisa daya 200 kW bisa disumbangkan ke bagian lain di pabrik. Jadi kalau siang 100 persen kami menggunakan tenaga solar panel, kalau malam baru pakai listrik PLN,” imbuhnya.
Saat ini baterai rakitan TMMIN sudah digunakan oleh mobil-mobil hybrid Toyota seperti Yaris Cross Hybrid dan Innova Zenix Hybrid. Hanya saja untuk Innova EV memang belum, lantaran memang mobil listrik tersebut masih tahap konsep dan pengujian. Nantinya ketika sudah siap diproduksi massal, tentu Innova bersumber tenaga baterai juga akan menggunakan komponen rakitan lokal.
“Soal kapan mulai dijual ya ditunggu saja, tentunya sebelum resmi dijual kami akan memastikan segala sesuatunya memang sudah siap dijual dan digunakan oleh konsumen. Salah satunya ya melakukan uji tes jalan, khusus untuk Innova EV ya baterainya kami uji kekuatannya, serta bagian dan komponen lain pendukungnya” imbuh Bob Azam.
Moladiners, itulah ulasan mengenai uji tes baterai Toyota Innova EV yang sudah sampai 30 ribu kilometer serta kemampuan TMMIN dalam merakit baterai secara lokal di Indonesia. Simak terus Moladin.com untuk informasi otomotif menarik lainnya.