Harley-Davidson Bekas – Harga moge Harley Davidson masih sangat mahal di Indonesia. Pasalnya, biaya impor dan pajak barang mewah yang dikenakan pada motor ini terbilang tinggi.
Walau demikian, Harley Davidson tidak pernah sepi peminat. Kenapa? Tidak lain karena nama besar Harley-Davidson yang sudah melegenda, serta ada rasa bangga bila berhasil memiliki dan menunggangi motor tersebut.
Selain membeli moge dalam kondisi baru, ada pilihan lain bagi Anda yang memiliki bujet pas-pasan yaitu membeli moge seken. Meskipun bekas dipakai oleh orang lain, motor seken tidak selalu berarti jelek.
Jika dipilih dan diteliti sejak awal, Anda dapat menemukan kendaraan bagus dengan harga terjangkau. Buat Anda yang ingin memiliki motor Harley-Davidson bekas, simak sejumlah tips berikut ini, supaya tidak salah pilih:
Sejarah Singkat Harley-Davidson
Calon pemilik Harley Davidson dalam kondisi bekas maupun baru, wajib tahu sejarah merek motor ini. Pendirinya adalah William S. Harley dan Arthur Davidson pada 1903 di Amerika Serikat, tepatnya di daerah Milwaukee.
Awalnya motor tersebut dikembangkan dengan konfigurasi mesin satu silinder. Pada tahun 1909, proyek mesin V-Twin 1.000 cc dijalankan. Momen itulah yang menjadi salah satu alasan Harley-Davidson punya ciri khas jantung mekanis V-Twin 45 derajat, sampai sekarang.
Selanjutnya pada 1912, pabrikan ini berkembang pesat. Di Amerika berdiri 200 dealer dan mulai ekspor ke Jepang.
Kemudian fase penting ada pada 1930 dengan penggunaan logo sayap burung, seperti yang dipakai saat ini. Masa-masa sulit pun pernah dirasakan oleh Harley Davidson, terutama periode 1950.
Mereka kalah saing dengan motor pabrikan inggris, Triumph. Hanya saja kemerosotan itu tidak berlangsung lama, setelah ada model Sporster terbaru yang keluar pada 1957.
Keunggulan Sportster adalah kecepatannya. Sampai pada saat ini, Sporster merupakan Harley-Davidson yang laris penjualannya.
Di samping Sporster, model fenomenal lain dari Harley-Davidson adalah Street 500 pada 2014. Motor ini memiliki kapasitas mesin terkecil untuk Harley-Davidson era modern.
Keunikan lain dari kuda besi tersebut, produksinya di India. Efeknya, dari sisi harga pun jadi paling terjangkau dibanding Harley-Davidson lain.
Harley-Davidson di Indonesia
Perkiraaan motor Harley-Davidson masuk Indoensia kemungkinan pada 1920. Kuda besi ini dibawa oleh orang-orang Belanda, pada masa penjajahan.
Tipe yang kebanyakan beredar adalah Harley-Davidson WLA Army. Alasannya digunakan oleh para orang Belanda sebagai kendaraan operasional di perkebunan.
Lalu pada momen kemerdekaan Indonesia, Harley-Davidson digunakan sebagai kendaraan operasional oleh kalangan militer. Bahkan pemerintah menetapkannya sebagai kendaraan untuk POMAL, PATWAL dan PM pada 1965.
Barulah menginjak tahun 1977, ada pemegang merek resmi Harley-Davidson di Indonesia yaitu PT Mabua Harley-Davidson. Merekalah improtir resmi yang dipercaya sampai 2016.
Kemudian Mabua tutup beroperasi, digantikan dealer-dealer seperti Anak Elang dan Nusantara sampai sekarang.
Cara Merawat Motor Harley-Davidson
Ada baiknya sebelum melakukan pembelian, Anda paham dulu cara merawat Harley-Davidson. Tentu Anda tidak ingin, ketika sudah terbeli, motor jadi bermasalah lantaran salah melakukan perawatan.
Tipsnya sebenarnya tidak susah, kurang lebih sama dengan memiliki moge lain. Mulai dari isi bensin dengan oktan tinggi. Penggunaan minimal adalah RON 95, sesuai permintaan pabrikan.
Panaskan mesin motor secara berkala. Ingat, Harley-Davidson bukanlah motor harian. Jadi kemungkinan untuk ditunggangi belum tentu satu minggu sekali. Supaya mesinnya tetap prima, Anda harus memanaskannya minimal 2-3 hari sekali. Bahkan lebih baik mengajaknya berkeliling sebentar, memutar komplek pun cukup.
Motor tidak boleh didiamkan terlalu lama. Efeknya oli bisa mengendap di bawah dan tidak melumasi seluruh komponen dengan benar. Bukan cuma itu, aki juga bisa soak lebih cepat.
Lakukan pula servis berkala di bengkel terpercaya. Ini untuk memastikan semua komponen di motor selalu berada dalam kondisi prima.
Berkendara Santun
Terakhir yang tidak kalah penting untuk merawat Harley-Davidson bekas, Anda harus berkendara secara santun. Perlu diketahui bahwa motor ini punya tenaga dan dimensi sangat besar. Berpotensi pula membuat penunggangnya jadi sombong.
Oleh karena itu, tetaplah rendah hati dan santun berkendara. Kalau Anda tidak melakukannya, tentu pengendara lain bisa terganggu. Bukan tidak mungkin, Anda mengalami kecelakaan. Jadi berkendaralah dengan penuh rasa hormat.
Berkendara santun juga berfungsi untuk membuat komponen motor berumur panjang. Terlebih komponen yang berhubungan dengan gerak motor. Sebut saja ban, kampas rem, v-belt, dan lain-lain.
Kalau Anda sering gas pol, kemudian menekan tuas rem tiba-tiba, maka siap-siap lebih cepat melakukan servis dan mengeluarkan biaya. Grasah-grusuh dalam berkendara, berpotensi memperpendek usia komponen.
Tips Beli Harley-Davidson Bekas
Setelah tahu cara merawatnya, Anda baru boleh melakukan pembelian. Beli Harley-Davidson bekas juga tidak boleh asal. Jangan tergiur dengan harga murah.
Anda perlu perhatikan berbagai aspek, bahkan termasuk kondisi keuangan pribadi. Supaya tidak salah pilih, berikut kmi beberkan pertimbangannya:
1. Jangan Memaksakan Punya
Harley-Davidson dalam kondisi bekas, tetaplah barang premium. Kuda besi ini memiliki kapasitas mesin besar, pajak mahal, serta perawatan yang tidak murah. Meski versi bekas lebih murah, namun tetap saja butuh banyak biaya selama memiliknya.
Gambaran paling mudah, konsumsi bahan bakar. Motor berkapasitas mesin besar tentu butuh banyak minum bensin.
Jangan Anda bandingkan konsumsi BBM Harley-Davidson dengan motor-motor massal. Dapat catatan 1:10 Kpl saja sudah sangat baik, terlebih untuk jantung mekanis 1.000 cc ke atas.
Kemudian soal pajak, Anda bisa cek dari mereka yang sudah pakai Harley-Davidson terlebih dulu. Pajak motor premium ini sungguh menguras kocek, bisa mencapai puluhan juta.
Contoh mahalnya pajak Harley-Davidson, dapat Anda lihat untuk tipe Police lansiran 2014. Kira-kira tarifnya mencapai Rp14 jutan.
Terkait perawatan pun mahal. Komponen-komponen di motor tersebut punya harga yang tidak murah. Misal untuk harga kampas rem saja, Rp1,2 juta sampai Rp1,3 juta. Lalu khusus v-belt bahkan bisa dijual Rp4 jutaan.
Itu baru contoh harga komponen fast moving. Belum kalau bicara soal komponen lain yang perlu pemesanan lama. Pasti harganya lebih mahal lagi.
Dari penjelasan di atas, ada baiknya Anda memikirkan kembali tujuan membeli Harley-Davidson bekas. Kalau sekadar untuk gaya, tapi ternyata bujet mepet, sebaiknya jangan.
2. Pilih Tipe motor Harley-Davidson Bekas yang Sesuai Bujet
Apakah Anda sudah benar-benar mengetahui seluk-beluk moge Harley Davidson? Tipe Harley-Davidson bekas apa yang ingin dibeli? Jika masih pemula dan belum tahu harus memilih yang mana, Anda disarankan untuk memilih kubikasi awal seperti Street 500.
Moge ini paling mudah untuk dikendarai oleh pemula. Harga bekasnya pun lebih terjangkau, bisa di bawah Rp200 jutaan.
Kalau mau mau naik kelas, bisa pilih tipe Sporster. Mesinnya punya kapasitas lebih besar, namun soal harga tidak terlalu jauh dari Street 500. Hanya saja untuk mendapat banderol murah, Anda perlu mencari motor yang usianya sudah lebih dari 8 tahun.
Harley-Davidson Sporster di Indonesia juga cukup populer. Komunitasnya pun cukup aktif, bernama, Sporster Indonesia.
Tipe Motor Harley-Davidson Bekas | Perkiraan Harga |
Road Glide 2012 | Rp385 jutaan |
Street 500 2015 | Rp198 jutaan |
Ultra Classic 2007 | Rp240 jutaan |
Police Edition 2013 | Rp565 jutaan |
Ultra Glide 2011 | Rp455 jutaan |
Sporster Iron 883 2012 | Rp250 jutaan |
Anda bisa bandingkan harga Harley Davidson bekas yang disebutkan di atas, dengan versi barunya. Sangat jauh berbeda. Inilah tabel harga moge asal Amerika tersebut untuk model 2020.
Harley-Davidson | Model | Harga off the road |
Touring | Road King Special | Rp799.000.000 |
Street Glide Special | Rp926.000.000 | |
Road Glide Special | Rp926.000.000 | |
Ultra Limited | Rp999.000.000 | |
Softail | Street Bob | Rp588.000.000 |
Fat Bob 114 | Rp633.000.000 | |
FXDR 114 | Rp645.000.000 | |
Fat Boy 114 | Rp650.000.000 | |
Breakout 114 | Rp676.000.000 | |
Sportster | Iron 883 | Rp399.000.000 |
Forty-Eight | Rp484.000.000 | |
Street | Street 500 | Rp273.000.000 |
3. Perhatikan Kelengkapan Surat
Hal pertama yang perlu Anda perhatikan adalah kelengkapan surat kendaraan, antara lain BPKB dan STNK. Anda juga perlu menyesuaikan nomor mesin dan nomor rangka dengan yang tertulis di dokumen. Ketika baru masuk ke Indonesia, moge biasanya tidak otomatis memiliki surat-surat ini sehingga harus diurus sendiri.
Baca juga:
- Harley-Davidson Murah Diperkenalkan Tahun Ini
- 7 Cara Merawat Motor Harley Davidson agar Tetap Awet
- Motor Kolaborasi Triumph dan Bajaj, Harga Lebih Murah
4. Membeli Harley-Davidson Bekas dengan Pajak yang Masih Berjalan
Alangkah repotnya jika Anda membeli motor dengan pajak kendaraan yang sudah mati. Pasalnya, moge bermerek Harley Davidson merupakan salah satu mode dengan pajak yang sangat mahal. Jika mati, denda pajaknya tentu tidak sedikit. Ini berarti Anda harus membayar biaya ekstra.
Karena itu, sebelum membeli, pastikan Anda terlebih dahulu telah mengecek pajak kendaraan moge secara online.
5. Perhatikan Fisik Motor Harley-Davidson Bekas yang Ingin Anda Beli
Saat akan membeli Harley Davidson bekas, hal pertama yang paling mudah untuk diteliti adalah fisik motor. Amati apakah ada bagian bodi motor yang catnya tidak mulus. Selain dapat mengurangi keindahan penampilannya, lecet pada fisik motor bisa jadi merupakan pertanda pernah mengalami kecelakaan. Mengendarai motor bekas kecelakaan tentu kurang nyaman.
Bagian yang perlu diteliti untuk memastikan hal ini adalah ujung setang atau ujung handle gas dan rem. Jika terlihat ada lecet ada bagian yang agak bengkok, kemungkinan besar moge tersebut sudah pernah jatuh.
Memang masalah yang sering ditemukan di Harley-Davidson bekas adalah lecet dan bengkok. Kenapa? Dimensi motor ini besar, kemudian performanya juga tidak bisa disepelekan.
Kalau pemilik sebelumnya adalah pemula, bukan tidak mungkin motor tersebut pernah jatuh. Alasan jatuh paling sering lantaran keteledoran pemilik. Bisa juga karena ketidakmampuan pemilik dalam menguasai motor.
6. Lakukan Test Ride
Tips selanjutnya adalah melakukan rest ride untuk meyakinkan kenyamanan motor tersebut. Pada saat melakukan test ride, Anda akan bisa merasakan apakah mesin masih baik atau tidak, baik ketika memperhatikan performa maupun suara moge. Jika terdengar kurang mantap, mungkin ada masalah pada mesinnya.
Hal yang bisa Anda coba saat test ride adalah melepas tangan pada jalan yang lurus dan sepi. Jika mode tidak membanting ke kanan maupun ke kiri, kondisinya mungkin masih prima.
7. Ketahui Sejarah Motor
Anda perlu mengetahui sejarah kepemilikan motor sebelum membeli. Moge tersebut telah berpindah tangan beberapa kali? Siapa saja yang menggunakannya? Anda juga perlu menggali informasi mengenai jarak tempuh yang sudah pernah dijangkau. Bahkan, riwayat keluar masuk bengkel pun perlu diperhatikan.
Sekali lagi, karena moge Harley Davidson sangat mahal perawatannya, Anda akan menyesal jika mendapatkan produk yang kurang baik. Jika motor sering rusak, Anda pun harus siap untuk menjalani kondisi tersebut dan menyiapkan anggaran yang tidak sedikit.
8. Kelengkapan Fitur Kendaraan
Secara umum fitur kendaraan hampir sama. Contoh, lampu sign yang menandai ingin berbelok arah. Pastikan elemen ini benar-benar berfungsi dengan baik. Bukan hanya lampu sign, tetapi juga lampu utama pada kendaraan.
Nah, inilah sejumlah tips yang perlu Anda terapkan saat akan membeli Harley Davidson bekas. Dengan berbagai tips ini, motor pilihan Anda pasti akan lebih baik. Sebagai motor indah dan powerful, perlu perawatan khusus untuk benar-benar merasa nyaman dengan motor ini.