Transmisi adalah suatu komponen yang wajib ada di sebuah mobil. Fungsinya untuk menyalurkan tenaga dari mesin ke roda. Namun begitu masih banyak pemilik mobil yang belum mengetahui cara kerja dan perawatannya.
Padahal pengetahuan akan transmisi sangatlah penting. Jika paham akan cara kerja dan perawatannya, tentu bisa membuat umur transmisi jadi lebih panjang. Ujung-ujungnya, uang kamu akan aman alias tidak keluar banyak untuk melakukan perbaikan atau penggantian transmisi.
Apa Itu Transmisi dan Komponennya
Setelah tahu transmisi adalah penyalur tenaga dari mesin ke penggerak roda, apakah kamu sudah paham mengenai komponen ini? Jika belum, kami akan jelaskan lebih jauh.
Pertanyaan seperti, apa bedanya transmisi 5-percepatan dan 4-percepatan? Tentu itu juga sering diutarakan oleh para pemilik kendaraan. Jawabannya adalah percepatan atau gigi di transmisi bisa diibaratkan sebagai anak tangga.
Jadi bila dari mesin terdapat tenaga yang besar, kalau penyalurannya pakai 5-percepatan, pastinya akan lebih mudah menyalurkannya dibanding 4-percepatan. Dengan 5-percepatan, gap antar gigi bisa dibuat lebih rapat, jadi perpindahan gigi jadi tidak terasa. Sementara kalau 4-percepatan, otomatis gapnya semakin renggang, jadi lebih dimungkinkan ada entakan saat mengganti gigi.
Lebih banyak gigi atau percepatan di transmisi apakah lebih baik? Jawabannya tidak juga. Semua tergantung kebutuhan. Pasalnya transmisi 4-percepatan itu banyak keuntungannya terutama dari sisi perbaikan, karena sudah jamak digunakan dan banyak bengkel yang mengetahui. Beda dengan transmisi 5-percepatan apalagi 6-percepatan yang masih jarang dipakai di mobil-mobil di Tanah Air.
Sebagai tambahan, percepatan di transmisi tersebut berlaku untuk mobil manual dan otomatis.
Umumnya, mobil yang beredar menggunakan tiga macam transmisi. Yaitu transmisi manual, transmisi otomatis dan transmisi CVT (Continously Variable Transmission).
Untuk transmisi manual, jelas hampir semua pabrikan otomotif mengaplikasikan pada mobil yang diproduksinya. Walau demikian, kini banyak pabrikan yang juga mulai berganti ke memproduksi lebih banyak mobil otomatis. Hal ini tidak lain, karena permintaan konsumen. Transmisi otomatis atau CVT dianggap lebih nyaman untuk penggunaan sehari-hari, karena tidak perlu ganti gigi dan injak kopling.
Ingin tahu di dalam seperangkat komponen transmisi mobil memiliki apa saja? Serta bagaimana cara kerjanya? Berikut bahasannya:
Komponen Transmisi manual
- Shyncronizer (gigi penyesuaian)
Komponen ini merupakan tambahan yang terletak pada gigi transmisi. Synchronizer berfungsi untuk mencegah pemutaran apabila kedua gigi yang tersambung tidak dalam posisi sama, serta memudahkan mengatur kecepatan dari gigi satu ke gigi lainnya.
- Poros input
Adalah komponen sumbu yang saling berhubungan dengan kopling. Tugasnya adalah untuk membantu memutar gigi dalam gearbox kendaraan.
- Shift fork (garpu pemindah)
Fungsi utama komponen shift fork di transmisi adalah untuk memindahkan gigi sesuai pada sumbunya. Sehingga perpindahan gigi mudah pada saat pemasangan dan dipindahkan.
- Shift linkage (tuas penghubung)
Adalah komponen yang berfungsi sebagai penghubung antara shift fork dengan tuas persneling.
- Tuas persneling
Tuas persneling transmisi adalah alat yang bertugas untuk memudahkan pengemudi mobil melakukan pemindahan gigi. Komponen ini umumnya terletak di konsol tengah, baik di mobil manual dan otomatis. Walau demikian, untuk merek tertentu seperti Mercedes Benz, tuas persneling berada di sisi kanan setir dengan desain mirip tuas lampu sein.
- Input shaft
Bagian ini berhubungan langsung dengan kopling kendaraan. Input Shaft merupakan poros input sebagai tempat aliran tenaga mesin dari kopling ke roda gigi.
- Output shaft
Komponen ini bertugas sebagai wadah persneling dan membantu proses pemindahan torsi dari transmisi ke bagian gigi terakhir.
- Bak transmisi
Adalah bak Transmisi yang berguna sebagai tempat penyimpanan oli transmisi serta sebagai wadah bearing transmisi dan poros.
- Counter gear
Bagian ini dapat menghasilkan torsi mulai dari gigi input menuju bagian gigi kecepatan.
- Hub slave
Hub Slave bertugas sebagai pengunci agar output shaft bisa diputar dan diberhentikan pada saat kendaraan dijalankan.
- Reverse gear
Reverse gear transmisi adalah bagian yang dapat mengubah putaran pada output shaft agar mobil bisa dijalankan mundur.
- Main bearing (bantalan)
Bantalan berfungsi untuk mencegah terjadinya gesekan permukaan komponen pada saat proses transisi berjalan.
- Wadah transmisi
Beberapa fungsi wadah transmisi yaitu sebagai tempat penampungan oli transmisi, pelindung semua komponen transmisi, serta wadah untuk bearing transmisi berikut poros input dan outputnya.
- Bak pemanjang
Sambungan dari bagian bak transmisi yang ujungnya kerucut, di dalamnya terdapat oil seal yang berguna untuk mencegah kebocoran pada oli transmisi. Fungsi lainnya sebagai pelindung komponen output shaft yang kemungkinan keluar dari bak transmisi atau dari speedometer gear.
- Speedometer gear
Bagian ini bisa menggerakkan kabel agar kecepatan mobil saat dikendarai dapat terukur.
Komponen transmisi otomatis
- Torque converter
Torque converter transmisi adalah komponen yang terpasang di input shaft transmisi serta dikencangkan menggunakan baut pada flywheel crankshaft. Komponen ini diisi dengan ATF (minyak transmisi otomatis) yang akan memperbesar momen mesin lalu dilanjutkan pada bagian transmisi
Selain itu, komponen ini juga bertugas sebagai kopling otomatis yang memindah maupun memutus momen mesin terhadap transmisi. Torque conventer ini juga dapat bekerja dalam memperlembut mesin, meredam getaran hingga menggerakkan pompa oli.
- Planetary gear unit
Komponen ini digunakan saat menaikkan ataupun menurunkan kecepatan mobil. Pada dasarnya, komponen ini bekerja untuk menghasilkan tenaga serta menggerakkan kendaraan. Bagian penting dari planetary gear yaitu brake yang berfungsi untuk mendapatkan perbandingan gigi yang diperlukan. Bagian ini digerakkan menggunakan tekanan hidrolis.
- Hydraulic control unit
Komponen ini berfungsi untuk mengendalikan kinerja brake dan kopling transmisi otomatis menggunakan tekanan dari pompa oli. Komponen ini menggunakanoil pan reservoir fluid, pompa oli guna meningkatkan tekanan hidrolis dan beberapa katup serta pipa yang mengalirkan minyak transmisi pada bagian kopling, brakeserta bagian lain dalam mekanisme transmisi otomatis. Umumnya, Hydraulic Control Unitditemukan di bagian Valve Body Assembly di bawahPlanetary Gear.
- Manual linkage
Transmisi mobil matic menggunakan 2 buah linkageyang memungkinkan sistem transmisi dikendalikan secara manual oleh pengemudi. Manual linkage adalah komponen berupa selector lever dilengkapi kabel, akselerator serta kabel throttle.
- Automatic transmission fluid (ATF)
Komponen paling penting lainnya dalam sistem transmisi otomatis yaitu Automatic Transmission Fluid (ATF) atau yang lebih dikenal dengan oli transmisi yang juga terdiri atas beberapa bahan tambahan yang dapat melumasi transmisi. Komponen ini harus menggunakkan ATF yang sudah ditentukan oleh produsen sebab ketika menggunakan ATF yang tidak sesuai dapat mengakibatkan terganggunya kinerja sistem transmisi.
Jenis-jenis & Cara Kerja Transmisi Pada Mobil
Transmisi manual
Transimisi manual bekerja pada prinsip yang sederhana dengan menggunakan rasio roda gigi. Sebuah perbedaan output kecepatan dapat dilakukan dengan mengubah rasio roda gigi pada sistem transmisinya.
Transmisi mobil manual juga menganut prinsip momen. Artinya dengan perbandingan roda gigi, akan dihasilkan momen yang sesuai dengan beban mesin saat mobil sedang dikendarai.
Seperti contohnya saat mobil melewati jalan yang menanjak, maka diperlukan torsi yang lebih besar untuk menahan beban yang ada. Torsi didapatkan dengan cara mereduksi kecepatan putar melalui transmisi sehingga didapat torsi yang lebih besar pada daya yang sama. Sebaliknya, jika dibutuhkan torsi yang rendah maka kecepatan akan ditingkatkan.
Transmisi otomatis
Berbeda dengan transmisi manual, ada beberapa jenis transmisi otomatis mobil yang saat ini digunakan. Dan tentu saja cara kerjanya juga berbeda-beda. Berikut jenis transmisi otomatis di mobil:
- AT (otomatis konvensional)
Cara kerja pada transmisi matik konvensional ini adalah menggunakan pengubah torsi (torque converters) yang menghasilkan energi kinetis dari tenaga mekanis, kemudian menyalurkannya ke driveshaft.
Torque converters pada mobil manual disebut kopling, dengan fungsi yang sama tetapi cara kerja berbeda. Mobil transmisi otomatis jenis ini di antaranya adalah Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.
- CVT (Continuous Variable Transmission)
Pada jenis transmisi CVT, perpindahan gigi dihasilkan dari perubahan diameter drive dan driven pulley. Sepasang komponen itu mengikuti putaran mesin mobil kemudian disambungkan dengan sabuk baja atau belt.
Kelebihan CVT dibandingkan AT adalah perpindahan yang lebih halus sehingga tidak terasa hentakan. Kerja mesin pada CVT juga lebih ringan dan sigap serta mampu mengefisiensi bahan bakar. Namun begitu, tarikan awal transmisi CVT biasanya agak lemot namun setelahnya responsif.
Harga mobil transmisi otomatis jenis CVT memang lebih mahal. Contohnya Toyota Yaris, Honda Brio, Honda Jazz, dan lainnya. Selain itu, mobil jenis hybrid juga sebagian besar menggunakan jenis transmisi CVT.
- DCT (Dual Clutch Transmission)
Transmisi DCT sering juga disebut mobil transmisi manual yang diotomatiskan. Terdapat dua kopling ganda yang berfungsi pada gigi transmisi yang berbeda, yaitu ganjil dan genap.
Kedua kopling tersebut kinerjanya dikendalikan oleh computer atau ECU, maka dari itu termasuk mobil matik. Beberapa mobil yang menggunakan transmisi DCT yaitu Ford Ranger dan Ford Everest.
- AMT (Automated Manual Transmission)
Transmisi Automated Manual Transmission (AMT) kembali populer saat digunakan Suzuki Karimun Wagon varian flagshipnya beberapa tahun lalu. Transmisi AMT sebenarnya enak untuk diajak berakselerasi. Sebab jenis transmisi ini sebenarnya sama dengan transmisi manual yang dibekali kopling kering dengan pergerakan kopling yang bekerja otomatis.
Jenis transmisi ini memang belum begitu familiar di konsumen Indonesia. Padahal transmisi ini mengasyikan, jadi pengemudi bisa berakselerasi layaknya mobil manual namun tidak perlu menginjak kopling atau menggunakan full otomatis.
Perawatan Transmisi Manual & Otomatis
Transmisi manual
- Ganti oli transmisi secara teratur
Cara merawat transmisi mobil manual adalah dengan melakukan penggantian oli transmisi secara berkala. Sebab oli atau pelumas merupakan cairan yang mendukung kinerja transmisi agar bekerja dengan optimal.
Idealnya mobil yang menggunakan transmisi manual mengganti oli transmisi setiap 30.000 Km sampai 50.000 kilometer. Namun begitu, jika mobil sering digunakan untuk membawa beban yang berat dan melewati jalanan yang naik turun maka penggantian oli harus lebih sering.
- Gunakan oli transmisi berkualitas
Selain mengganti oli transmisi secara berkala, cara merawat transmisi mobil manual selanjutnya adalah dengan memilih oli transmisi yang berkualitas. Pilihlah oli yang sesuai anjuran dari pabrikan mobilnya, utamanya dari spesifikasi kekentalannya.
- Gunakan suku cadang orisinil
Ada harga ada kualitas, pepatah itu memang ada benarnya. Cara merawat transmisi mobil manual selanjutnya adalah dengan menggunakan suku cadang asli, gunanya agar struktur transmisi dan mesin pada mobil lebih bisa bekerja dengan optimal dan tentunya karena produk asli lebih awet.
- Penyetelan kopling
Setel kopling yang tepat sesuai anjuran pabrik. Jarak pedal kolping yang terlalu tinggi dapat merenggangkan jarak kopling dengan transmisi mobil. Umumnya hal tersebut yang menjadi penyebab perpindahan gigi terasa kasar dan berat.
Oh ya, masih banyak juga pemilik mobil bertransmisi manual masih suka meletakkan kaki di atas pedal kopling saat kendaraan sedang melaju. Padahal secara tidak sengaja jika kaki berada di atas pedal kopling secara terus-terusan maka kaki akan sering menginja pedal kopling dan berakibat kopling mobil cepat aus.
- Oper gigi yang tepat dan benar
Lakukan oper gigi yang tepat dan benar. Paling mudah untuk memastikan perpindahan gigi sudah tepat adalah adanya suara ‘klek’ halus yang terdengar.
Transmisi otomatis
- Panaskan mesin mobil secara berkala
Cara merawat transmisi mobil otomatis dalah dengan memanaskan mobil setiap hari. Dengan begitu maka pelumas atau oli mesin dan oli transmisi akan menyebar rata ke seluruh bagian komponen-komponen di dalamnya.
Lalu ketika memanaskan mesin, jangan langsung menghidupkan AC supaya kelistrikan lebih stabil.
Akan lebih baik, perawatan mobil matic bukan cuma dengan mengaktifkan mesin. Tapi juga semakin mantap kalau mobil ikut diajak maju dan mundur. Bahkan kalau sampai berkendara keliling komplek.
- Gunakan persneling dengan tepat
Operasikan persneling transmisi otomatis dengan benar. Sebab berbeda dengan transmisi manual.
Contohnya saat di lampu merah, baiknya posisi gigi ada di netral atau N agar kinerja mesin ada istirahatnya. Kemudian untuk jalanan yang rata gunakan transmisi ‘D’.
Selain itu, jika saat menghadapi jalanan menanjak yang cukup curam, pindahkan posisi gigi ke ‘3’ atau ‘2’ atau ‘L’. Ini dilakukan, supaya tenaga mesin mendapat bantuan dorongan dari transmisi secara optimal.
- Hindari menginjak gas terlalu dalam saat mobil baru berjalan
Masih banyak pemilik mobil matik yang langsung menginjak gas dalam-dalam saat mobil baru berjalan, sebaiknya hindari hal tersebut. Sebab jika dilakukan secara terus menerus bisa mengakibatkan komponen di mesin rusak.
- Cek kondisi aki mobil
Aki merupakan komponen yang sangat penting bagi mobil matik, sebab mobil matik membutuhkan asupan listrik yang stabil untuk mendukung kinerja transmisinya. Jika aki kurang optimal, maka bakal ada masalah dengan transmisi.
Pilihan Oli Transmisi Manual & Otomatis
Memilih oli transmisi juga harus jeli. Sebab sudah banyak beredar oli transmisi palsu. Nah, untuk lebih aman adalah dengan membeli oli transmisi di diler resmi sesuai merek mobil atau di gerai toko spareaprt dan oli yang sudah terpercaya. Berikut beberapa pilihan oli transmisi matik dan manual:
Oli transmisi otomatis
- Oli Transmisi Matic TOP 1 ATF EVOLUTION MV 1 liter, harga Rp105 ribu
- Oli Transmisi Matic TOP 1 CVT FLUID 1 liter, harga Rp90.750
- Oli Transmisi Matic TOP 1 ATF MULTI VEHICLE (MV) 1 liter, harga Rp79.200
- Shell SPIRAX S5 CVT X 1 liter, harga Rp110 ribu
- Shell SPIRAX S5 ATF X 1 liter, harga Rp60 ribu
- Oli Transmisi Atf Original Castrol Transmax Multivehicle 1 liter, harga Rp3.500
- Oli ATF Castrol Transmax Dexron IIIH, Mercon MultiVehicle 1 liter, harga Rp75 ribu
Oli transmisi manual
- Shell Spirax S3 G 80W 1 liter, harga Rp 340 ribu
- BM1 Gear Lube 90 GL-5 1 liter, harga Rp 105 ribu
- STP Gear Oil SAE 80W-90 Tropical Formula 1 liter, Rp 125 ribu
- Toyota GL – 4 80W-90 1 liter, Rp 72.500
- Idemitsu Gear Oil 80W-90 GL-5 1 liter, Rp 90 ribu
Rekomendasi Mobil Transmisi Manual & Otomatis
Ada beberapa rekomendasi mobil dengan transmisi manual dan otomatis. Tentu rekomendasi yang kami berikan beracuan pada durability mobil, mudah perawatan serta harga sparepart yang kompetitif.
Nah, untuk bisa mendapatkan mobil bekas yang berkualitas baik bertransmisi manual atau otomatis, bisa langsung mengunjungi Moladin Car Center (MCC).
Atau bisa langsung menjadi agen Moladin dengan mengunduh aplikasi Moladin dari smartphone. Berikut beberapa pilihan mobilnya:
- Toyota Avanza
- Honda Mobilio
- Daihatsu Xenia
- Honda Brio
- Mitsubishi Xpander
- Toyota Innova
Itulah tadi bahasan lengkap soal transmisi adalah komponen yang bisa menyalurkan tenaga dari mesin ke penggerak roda. Kalau kamu mau beli mobil bekas transmisi manual dan otomatis terbaik, pilih Moladin saja!
Buat yang belum tahu, Moladin merupakan marketplace mobil bekas omnichannel terkemuka di Indonesia, memberdayakan agen dan dealer rumahan dengan menggunakan teknologi untuk menyederhanakan proses transaksi dan memungkinkan pengalaman pelanggan yang lebih baik.
Moladin telah hadir di 135 kota serta melibatkan lebih dari 40.000 agen dan dealer dengan menciptakan platform otomotif digital komprehensif dan memberikan pelatihan, bantuan, dan dukungan terbaik di kelasnya.