Uji Hybrid Toyota Hingga Jadi Boros

by Purwandana Budyandaka
Uji hybrid Toyota hingga jadi boros

Hampir semua pabrikan yang memiliki line-up hybrid akan menyodorkan klaim konsumsi bahan bakar fantastis. Namun, di beberapa kasus kami pernah menemukan hasil uji nyata yang terasa kurang sesuai ekspektasi. Nah sekarang waktunya uji hybrid Toyota hingga jadi boros.

Beragam pengujian independen juga dilakukan dengan mengedepankan teknik mengemudi eco driving. Butuh latihan khusus dan jam terbang tinggi agar dapat menguasai eco driving dengan sempurna, rasanya juga kurang relevan kalau angka klaim ini menjadi patokan bagi konsumen dengan profil yang sangat beragam.

Latar belakang ini yang membuat kami mencoba melakukan sesuatu yang sedikit ‘berbeda.’ Kami berusaha mengemudi se-‘normal’ mungkin bahkan cenderung banyak menginjak pedal gas lebih dalam dan melaju dengan kecepatan tinggi.

Perlakuan seperti ini normalnya akan membuat injektor menyemprotkan bahan bakar lebih banyak untuk memproduksi tenaga lebih besar yang artinya konsumsi bahan bakar akan cenderung lebih boros. Dalam sistem kerja kebanyakan mobil hybrid terbaru, kondisi seperti ini juga tidak menguntungkan karena setelah menyentuh kecepatan tertentu, kerja motor lisrik akan berhenti digantikan oleh mesin bakar yang bekerja secara paralel.

Baca juga  Konsumsi BBM Honda CR-V Hybrid, Mesin 2.000 cc Bisa Irit?

Kebetulan kami mendapat kesempatan sekaligus memenuhi undangan PT Toyota Astra Motor untuk mencoba berbagai line-up elektrifikasi terbaru dari Toyota, selama 3 hari 2 malam dengan rute Jakarta-Semarang-Solo-Yogyakarta. Jadi ini waktu sesunggungnya uji hybrid Toyota hingga jadi boros.

Salah satu line-up yang disediakan pleh PT TAM ialah Toyota Prius HEV
Salah satu line-up yang disediakan pleh PT TAM ialah Toyota Prius HEV

Varian mobilnya cukup lengkap, sebut saja seperti Toyota Innova Zenix Hybrid, Toyota Yaris Cross Hybrid, Toyota Prius HEV, Toyota RAV4 PHEV, Toyota Alphard Hybrid, Toyota Vellfire Hybrid, hingga Toyota BZ4X yang menjadi pelengkap varian elektrifikasi Toyota sebagai BEV satu-satunya.

Hari pertama kami seketika menjadi sangat menarik dengan mengemudikan Toyota Yaris Cross Hybrid dari Jakarta menuju checkpoint pertama di Cirebon. Kami masih ingat betul, Toyota mengklaim mobil ini dapat berjalan sejauh 30 km/liter.

Memulai perjalanan dengan menembus kemacetan di Cilandak, Jakarta Selatan dan melanjutkan dengan rute tol. Kondisi jalan mulai lengang saat kami melintas di tol Cikampek, sontak kami menambah kecepatan hingga rentang 100-140 km/jam dan melaju konstan.

Ajaibnya, angka konsumsi bahan bakar pada Multi Information Display (MID) dengan mudah mencapai 22,1 km/liter setelah menempuh total perjalanan kurang lebih 150 km hingga Cirebon.

Baca juga  TOC Leaders Summit 2023 Gabungan Komunitas Mobil Toyota Bidik Netralitas Karbon

Setelah beristirahat sejenak, kami melanjutkan perjalanan dengan berganti mobil ke Toyota Prius HEV. Ekspektasi kami jelas menjadi lebih tinggi mengingat reputasi Prius sebagai pelopor mobil Hybrid.

Digeber pengujian normal, hasil konsumsi BBM Toyota Prius HEV tetap impresif
Digeber pengujian normal, hasil konsumsi BBM Toyota Prius HEV tetap impresif

Prius HEV generasi ke-5 ini ternyata berhasil membuat kami takjub. Desainnya yang aerodinamis, sungguh membantu mobil ini untuk melaju lebih ‘effortless.’ Karena rasa penasaran kami, kecepatan kami tingkatkan lagi setelah masuk jalan tol.

Tak hanya berhenti di 140 km/jam, kami mencoba menambah kecepatan hingga 180 km/jam dan melaju konstan di rentang 120-140 km/jam. Mode berkendara kami ubah ke Power Mode untuk membantu akselerasi lebih cekatan saat menyalip. Tiba di Semarang, ternyata masih membuahkan figure di atas 20 km/liter.

Dari pengujian kami mencoba sesuatu yang ‘berbeda’, setidaknya kami dapat menarik kesimpulan bahwa teknologi Hybrid Toyota generasi terbaru ini jelas berperan penting untuk menekan konsumsi bahan bakar di kondisi yang beragam.

Kerja mesin menjadi lebih efisien dengan perpindahan transfer tenaga ke motor listrik dengan torsi instan pada kecepatan rendah. Mesin bakarnya juga tergolong sudah sangat efisien bahkan jika tanpa bantuan baterai dan motor listriknya. Perpaduan sinergis ini yang membuat rasanya cukup sulit untuk membuat mobil Hybrid Toyota jadi boros bahan bakar.

Baca juga  Ekosistem Toyota Gazoo Racing Merambah Berbagai Lini

Simak terus Moladin.com & channel Google News Moladin untuk informasi otomotif menarik lainnya

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika