Tren Otomotif

6 Jenis Bearing Mobil, Fungsi, Ciri Kerusakan, dan Cara Merawatnya

  • 169 Views
bearing mobil - Moladin

Daftar Isi

Bearing mobil adalah bantalan yang berfungsi mengurangi gesekan antar komponen bergerak, sehingga mesin dan roda bisa berputar dengan efisien.

Supaya kamu lebih paham, yuk kita bahas lebih detail tentang fungsi, jenis, ukuran, hingga ciri-ciri kerusakan bearing roda mobil.

Meski kecil, bearing mobil punya peran besar dalam menjaga performa kendaraan. Mulai dari mengurangi gesekan, meredam getaran, hingga memastikan presisi gerakan roda.

Apa Itu Bearing Mobil?

apa itu bearing mobil - Moladin
Foto: Eccpp

Bearing atau yang biasa disebut laher merupakan komponen berbentuk cincin dengan bola atau roller di dalamnya yang dipasang di bagian roda, mesin, hingga transmisi mobil.

Fungsinya tidak hanya menahan beban dan mengurangi gesekan, tetapi juga menjaga kestabilan putaran roda atau poros mesin.

Tanpa bearing, laju mobil akan terasa berat, boros bahan bakar, atau bahkan berisiko merusak komponen mobil lain.

Fungsi Bearing Mobil

Bearing tidak hanya berfungsi menopang beban, tapi juga menjaga stabilitas kendaraan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bearing yang perlu kamu tahu:

1. Meredam Getaran dan Guncangan

Ketika mobil melaju di jalan tidak rata, getaran dan guncangan bisa terasa sampai ke kabin. Nah, bearing berfungsi untuk meredam efek tersebut.

Komponen ini memastikan roda dan mesin beroperasi lebih stabil, sehingga pengalaman berkendara jadi lebih nyaman.

2. Mengurangi Gesekan

Fungsi bearing selanjutnya adalah mengurangi gesekan antar komponen yang bergerak, seperti poros engkol dan camshaft.

Dengan adanya permukaan licin dari bearing, perputaran mesin jadi lebih ringan dan efisien. Efeknya, konsumsi energi berkurang dan usia pakai mesin lebih panjang.

3. Menjaga Presisi Gerakan

Laher atau bearing mobil juga membantu memastikan roda tetap presisi saat berputar. Hal ini penting untuk kestabilan dan kendali kendaraan, apalagi saat melewati tikungan tajam atau jalan licin.

4. Menahan Beban Kerja

Bearing pada mobil dirancang untuk menahan beban dari berbagai arah, baik vertikal maupun horizontal.

Dengan distribusi beban yang merata, risiko kerusakan pada komponen lain bisa diminimalisir, terutama ketika mobil membawa muatan berat atau melintasi jalan bergelombang.

5. Menata Posisi Komponen

Selain itu, bearing juga menjaga agar posisi relatif antar komponen tetap sesuai jalurnya. Misalnya, poros roda atau gigi transmisi bisa bergerak pada poros yang tepat tanpa pergeseran. Hasilnya, kinerja mesin tetap optimal.

Jenis Bearing Mobil

jenis-jenis bearing mobil - Moladin
Foto: All about cars in a nutshell

Mungkin kamu berpikir kalau semua bearing mobil itu sama saja. Faktanya, ada banyak jenis bearing dengan fungsi berbeda sesuai kebutuhan mesin maupun roda. Berikut beberapa di antaranya:

1. Ball Bearing

Jenis ini paling umum ditemukan pada mobil. Ball bearing menggunakan bola kecil di antara inner race dan outer race untuk mengurangi gesekan.

Cocok digunakan pada beban ringan hingga sedang, serta memastikan roda berputar dengan halus.

2. Tapered Roller Bearing

Tipe ini berbentuk kerucut dengan roller yang menghadap ke dua arah. Bearing ini sering digunakan pada roda kendaraan besar seperti truk dan bus karena mampu menahan beban berat serta tekanan dari berbagai arah.

3. Plain Bearing

Plain bearing memiliki permukaan rata pada bidang geseknya. Umumnya dibuat dari campuran tembaga atau kuningan, lalu dilapisi logam babit/alloy.

Jenis ini banyak dipakai pada bagian dalam mesin mobil, misalnya crankshaft dan connecting rod.

4. Magnetic Bearing

Berbeda dari jenis bearing lainnya, magnetic bearing menggunakan gaya magnet untuk menopang poros agar tidak bersentuhan langsung.

Karena itu, putarannya bisa mencapai lebih dari 50.000 rpm tanpa overheating. Jenis ini biasanya dipakai pada perangkat canggih, seperti flywheel atau sistem performa tinggi.

5. Roller Thrust Bearing

Jenis bearing ini mirip dengan roller bearing, tetapi lebih difokuskan pada gearbox atau transmisi mobil.

Fungsinya adalah menopang beban berat pada poros yang berputar cepat, sehingga transmisi bekerja lebih lancar.

6. Ball Thrust Bearing

Tipe ini dirancang khusus untuk menangani beban ringan. Biasanya dipakai pada gearbox ringan, kursi putar, meja putar, atau aplikasi sederhana lainnya.

Meski tidak sekuat tipe lain, jenis bearing mobil yang satu ini tetap penting dalam sistem tertentu.

Ukuran Bearing Roda Mobil

ukuran bearing roda mobil - Moladin
Foto: Lou’s Car Care

Selain jenisnya, ukuran juga penting diperhatikan. Tidak semua bearing mobil punya ukuran sama karena menyesuaikan jenis kendaraan. Mobil sedan, SUV, hingga truk punya spesifikasi bearing berbeda.

Melansir dari laman resmi Wuling, kuran bearing mobil biasanya ditandai dengan kode seperti ID x OD x T dengan keterangan sebagai berikut:

  • ID (Inner Diameter) adalah diameter bagian dalam bearing.
  • OD (Outer Diameter) adalah diameter bagian luar.
  • T (Thickness) adalah ketebalan bearing.

Misalnya, jika tertera “30 x 60 x 15”, artinya bearing memiliki diameter dalam 30 mm, diameter luar 60 mm, dan tebal 15 mm.

Ketepatan ukuran ini wajib diperhatikan saat mengganti bearing roda mobil agar sesuai dengan spesifikasi pabrikan mobil kamu.

Ciri-Ciri Bearing Mobil Rusak

ciri-ciri kerusakan bearing mobil - Moladin
Foto: RAC

Kerusakan bearing sering tidak langsung terlihat, tapi bisa dirasakan saat berkendara. Berikut ciri bearing roda belakang mobil rusak yang wajib kamu waspadai:

1. Masalah pada Pengereman

Bearing yang aus bisa membuat pengereman terasa tidak stabil, bahkan rem jadi licin. Ini karena posisi roda sudah tidak presisi lagi.

2. Ban Cepat Aus

Ban yang aus secara tidak merata bisa menandakan ada masalah pada bearing roda. Sebelum buru-buru ganti ban, pastikan kondisi bearing dalam keadaan baik.

3. Lampu ABS Menyala

Beberapa mobil modern dilengkapi sensor ABS di dekat roda. Jika bearing rusak, sensor bisa terganggu sehingga lampu indikator ABS menyala di dashboard.

4. Suara Aneh dari Roda

Jika terdengar bunyi mendengung, berderak, atau menggeram saat mobil berjalan, kemungkinan besar bearing sudah aus. Suara ini makin jelas ketika mobil melaju kencang atau berbelok.

5. Mobil Bergetar

Getaran berlebih, terutama di setir atau bodi mobil, bisa menjadi gejala bearing rusak. Selain bikin tidak nyaman, kondisi ini juga berbahaya jika dibiarkan.

6. Timbul Panas Berlebih

Bearing yang aus akan menimbulkan gesekan, dan gesekan ini menghasilkan panas. Kalau kamu merasakan roda atau area sekitar hub terasa lebih panas dari biasanya, segera cek kondisinya.

Cara Merawat Bearing Mobil agar Awet

cara merawat bearing roda mobil agar awet - Moladin
Foto: All Auto Service

Kabar baiknya, kamu bisa memperpanjang usia pakai bearing mobil dengan perawatan sederhana. Berikut tips yang bisa kamu lakukan:

1. Periksa Rutin ke Bengkel

Lakukan pengecekan berkala, terutama saat servis rutin. Dengan begitu, kerusakan kecil bisa segera diketahui sebelum jadi masalah besar.

2. Jaga Pelumasan Bearing

Pelumas berperan penting dalam mengurangi gesekan. Pastikan grease atau pelumas bearing selalu dalam kondisi baik dan tidak kering.

3. Bersihkan dari Debu dan Kotoran

Debu yang menempel bisa mempercepat kerusakan bearing. Rutin mencuci roda dan area sekitar hub akan membantu menjaga kebersihan.

4. Rawat Sistem Suspensi

Suspensi yang bermasalah bisa membebani bearing lebih berat dari seharusnya. Pastikan suspensi mobilmu sehat agar beban bearing tetap seimbang.

5. Gunakan Bearing Berkualitas

Saat ganti bearing, pilih produk asli atau berkualitas tinggi. Bearing KW biasanya lebih murah, tapi cepat aus dan malah bikin biaya perbaikan makin besar.

Mengenal jenis-jenis bearing serta ciri-ciri kerusakannya akan membantumu lebih sigap dalam melakukan perawatan. Jadi, jangan anggap sepele ya, Moladiners!

Buat kamu yang ingin terus update soal dunia otomotif, perawatan kendaraan, tips mobil bekas, hingga promo mobil baru, langsung aja cek Moladin sekarang juga!

Artikel Tren Otomotif
Rekomendasi Untuk Kamu

Lihat Artikel Terkait

Terpopuler di
Tren Otomotif