Mazda baru-baru ini memperkenalkan Mazda CX-5 2026. CX-5 generasi ketiga ini hadir membawa beberapa perubahan penting dari model sebelumnya. Tidak hanya eksterior baru, namun interior Medium SUV ini juga telah dirombak ulang.
Hal paling menonjol dari interior Mazda CX-5 2026 ialah kehadiran tombol-tombol fisik yang jauh lebih sedikit dibanding versi sebelumnya. Termasuk kenob putar juga dihilangkan.
Hal ini berkat hadirnya layar sentuh besar di dasbor yang mengintegrasikan banyak fungsi kendaraan, termasuk AC dan sistem media. Dengan demikian, pengemudi harus dapat berinteraksi secara jeli via layar sentuh untuk mengakses kontrol ini. Lantas mengapa Mazda melakukan ini?

Mengutip Motor1 yang berbincang langsung dengan Tamara Mlynarczyk, manajer urusan publik untuk Operasi Mazda di Amerika Utara. Keputusan untuk menghilangkan sebagian besar kontrol tradisional didasarkan pada studi internal yang menunjukkan bahwa pelanggan lebih menyukai sistem infotainment yang besar.
Berdasarkan masukan pelanggan, Mazda mengembangkan Human-Manchine Interface baru yang mengutamakan kemudahan penggunaan dengan tetap mempertahankan filosofi berkendara aman Mazda.

CX-5 baru beralih dari layar kendali menjadi layar sentuh di tengah, yang merupakan cara paling tepat untuk meminimalkan ‘tangan’ yang menjauh dari kemudi sekaligus menerapkan: pengenalan sistem suara canggih.
“Perintah suara ini memungkinkan pengemudi mengoperasikan fungsi-fungsi kendaraan seperti AC, audio, dan sistem navigasi, serta sakelar kemudi yang berpusat pada manusia sehingga pengemudi bisa mengoperasikan kontrol tanpa membebani perhatian manusia,” ujar Mlynarczyk.

Mazda memiliki pandangan berbeda terhadap layar sentuh beberapa tahun yang lalu ketika memperkenalkan Mazda 3 generasi keempat pada tahun 2019. Saat itu, layar infotainment sedan/hatchback mereka tidak dilengkapi fungsi sentuh dan pengguna harus mengandalkan kenob tombol putar untuk mengakses menu. Rupanya, perusahaan telah berubah pikiran.
CX-5 bukanlah Mazda pertama yang mengadopsi layar sentuh besar, karena hal ini juga terlihat pada Mazda 6e yang juga dikenal sebagai EZ-6 di Tiongkok.

Kendaraan listrik (EV) Mazda tersebut dikembangkan melalui kerja sama dengan Changan, sementara CX-5 yang sepenuhnya baru merupakan produk mereka sendiri sebagai model global. Masih harus dilihat apakah tren ini akan berlanjut pada model-model mendatang merek Jepang ini.
Simak terus Moladin.com & channel Google News Moladin untuk informasi otomotif menarik lainnya.