Mobil LCGC (Low Cost Green Car) merupakan program yang dihadirkan pemerintah Indonesia untuk menyediakan kendaraan dengan harga terjangkau, efisiensi bahan bakar, serta kadar emisi yang lebih terkendali.
Sejak pertama kali muncul, program ini disambut hangat oleh konsumen yang ingin memiliki mobil pribadi tetapi memiliki keterbatasan dana. Kendaraan jenis ini menjadi jawaban bagi banyak orang yang membutuhkan alat transportasi roda empat dengan spesifikasi dasar yang dapat diandalkan.
Poin penting dari hadirnya program LCGC ialah mendorong penggunaan komponen dalam negeri. Melalui peraturan Kementerian Perindustrian, kendaraan ini dibuat dengan tingkat kandungan lokal yang tinggi, sehingga biaya produksi dapat ditekan.
Hasilnya adalah mobil dengan harga yang lebih terjangkau bagi konsumen di kelas menengah hingga menengah ke bawah, sekaligus mendorong pertumbuhan industri otomotif lokal.
Kebijakan LCGC juga didukung dengan standar emisi dan efisiensi bahan bakar tertentu. Mesin yang digunakan pada tipe kendaraan ini biasanya berdimensi kecil, tapi tetap mampu menyediakan performa yang memadai untuk kebutuhan harian di perkotaan.
Faktor inilah yang membuat program LCGC menjadi pilihan menarik, terutama untuk pemakaian dalam kota yang padat dan sering mengalami kemacetan.
Apakah Program LCGC Benar-Benar Terjangkau?

Ini penjelasan lengkap mengenai mobil LCGC
Harga menjadi salah satu pertimbangan terbesar bagi siapa pun yang hendak membeli mobil. Sejak pertama kali meluncur pada 2013, Daihatsu Ayla dan Toyota Agya muncul sebagai pionir dengan banderol mulai dari Rp100 jutaan.
Untuk banyak keluarga muda atau pengguna yang baru pertama kali memiliki mobil, angka tersebut dirasa cukup bersahabat dibandingkan tipe kendaraan lain yang harganya lebih tinggi.
Dalam perkembangannya, muncul kebijakan baru melalui Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2019 yang mengharuskan mobil LCGC dikenai PPnBM sebesar 15%.
Meski demikian, harganya masih tergolong terjangkau bila dibandingkan dengan mobil konvensional di segmen yang sama. Toyota Agya tipe 1.0 G MT contohnya, kini dipasarkan di kisaran Rp143 juta, dan Daihatsu Ayla tipe 1.0 D MT bisa didapat dengan harga Rp102 jutaan.
Tidak hanya harga beli yang lebih rendah, biaya perawatan bagi jenis kendaraan ini juga relatif ringan. Komponen lokal yang dominan memudahkan pencarian suku cadang di pasar domestik, sehingga pengguna tidak perlu mengeluarkan dana berlebih untuk biaya servis dan penggantian onderdil.
Hal ini tentu menjadi keuntungan tambahan bagi mereka yang mencari mobil ekonomis dalam segala aspek.
Daftar Harga Terbaru Tahun 2023
Berikut adalah daftar harga mobil LCGC terkini di DKI Jakarta, yang dapat dijadikan acuan sebelum Anda memutuskan untuk membeli:
Honda Brio Satya
- Brio Satya S MT: Rp159.100.000
- Brio Satya E MT: Rp173.200.000
- Brio Satya E CVT: Rp189.700.000
Toyota Agya
- Agya 1.2 G M/T: Rp159.700.000
- Agya 1.2 G A/T: Rp173.300.000
- Agya 1.2 G M/T GR-S: Rp165.500.000
- Agya 1.2 G A/T GR-S: Rp181.500.000
Toyota Calya
- Calya 1.2 E M/T STD: Rp161.700.000
- Calya 1.2 E M/T: Rp164.600.000
- Calya 1.2 G M/T: Rp170.200.000
- Calya 1.2 G A/T: Rp184.400.000
Daihatsu Ayla
- Ayla 1.0 D MT: Rp112.800.000
- Ayla 1.0 D+ MT: Rp125.400.000
- Ayla 1.0 X MT: Rp136.500.000
- Ayla 1.0 X AT: Rp145.750.000
- Ayla 1.0 X Deluxe MT: Rp143.850.000
- Ayla 1.0 X Deluxe AT: Rp153.200.000
- Ayla 1.2 X MT: Rp148.400.000
- Ayla 1.2 X AT: Rp158.700.000
- Ayla 1.2 R MT: Rp155.550.000
- Ayla 1.2 R AT: Rp168.550.000
- Ayla 1.2 R Deluxe MT: Rp159.550.000
- Ayla 1.2 R Deluxe AT: Rp172.550.000
Daihatsu Sigra
- Sigra 1.0 D MT: Rp131.500.000
- Sigra 1.0 M MT: Rp142.100.000
- Sigra 1.2 X MT: Rp151.800.000
- Sigra 1.2 X AT: Rp165.100.000
- Sigra 1.2 X MT DLX: Rp157.400.000
- Sigra 1.2 X AT DLX: Rp170.600.000
- Sigra 1.2 R MT: Rp160.500.000
- Sigra 1.2 R AT: Rp173.300.000
- Sigra 1.2 R MT DLX: Rp162.300.000
- Sigra 1.2 R AT DLX: Rp174.700.000
Seberapa Efisien Konsumsi BBM LCGC?

Si kembar Agya dan Ayla hasil kolaborasi Toyota-Daihatsu
Efisiensi bahan bakar menjadi salah satu alasan mengapa program LCGC diminati oleh publik. Kendaraan ini dirancang untuk menempuh jarak hingga 20 km per liter dengan bahan bakar RON 92.
Performa irit bensin tersebut didukung oleh kapasitas mesin yang relatif kecil, mulai dari 1.000 cc hingga 1.200 cc untuk varian bensin, sehingga beban kinerja mesin tidak terlalu tinggi.
Selain mesin, faktor desain bodi dan bobot kendaraan juga sangat menentukan efisiensi. Jenis LCGC umumnya memiliki dimensi yang lebih ringkas dan berat yang lebih ringan dibandingkan mobil biasa di kelas lainnya.
Toyota Agya, misalnya, mempunyai panjang sekitar 3.650 mm yang memudahkannya melintasi jalan sempit di perkotaan. Hal ini berimbas positif pada konsumsi BBM harian.
Bagi konsumen yang setiap harinya bergulat dengan lalu lintas perkotaan, keunggulan ini tentu signifikan. Semakin hemat pemakaian bensin, semakin rendah pula biaya yang harus dikeluarkan.
Terlebih lagi, kenaikan harga bahan bakar kadang tak terelakkan, sehingga memiliki mobil dengan tingkat efisiensi tinggi menjadi nilai lebih yang sangat berharga.
Mengapa Jenis LCGC Cocok untuk Keluarga?

Wuling Air EV merupakan mobil listrik murah dan berpotensi menggeser mobil LCGC
Selain dinilai ekonomis, banyak juga yang memilih jenis ini karena faktor kepraktisan dan konfigurasi interiornya. Toyota Calya dan Daihatsu Sigra adalah contoh produk di segmen ini yang memiliki kapasitas hingga 7 penumpang.
Bagi keluarga kecil yang memiliki anak atau sering bepergian bersama kerabat, model semacam ini bisa menjadi solusi transportasi yang nyaman.
Walaupun dimensinya ringkas, kabin diatur sedemikian rupa agar tetap terasa lega. Desain tempat duduk dan tata letak ruang dirancang agar penumpang memiliki ruang kaki yang memadai.
Beberapa varian juga telah dilengkapi AC double blower, sehingga sirkulasi udara di dalam kabin lebih merata dan membuat seluruh penumpang merasa nyaman selama perjalanan.
Hal menarik lainnya adalah biaya operasional yang ramah di kantong. Penggunaan suku cadang lokal tidak hanya membuat harga jualnya lebih kompetitif, tetapi juga memastikan bahwa ketersediaan komponen pengganti mudah ditemukan.
Inilah yang kemudian membuat jenis LCGC kian diminati oleh keluarga yang mencari mobil fungsional tetapi tetap terjangkau.
Inilah Perbedaan Utama dengan Mobil Konvensional
Dari segi regulasi, mobil LCGC wajib memenuhi standar emisi yang lebih ketat, terutama guna memastikan kadar polutan yang dikeluarkan tetap rendah. Pihak pabrikan biasanya menanamkan teknologi injeksi terbaru dan sistem pengatur emisi untuk mencapai target tersebut.
Hal ini menjadikannya lebih ramah lingkungan apabila dibandingkan dengan beberapa mobil berkapasitas mesin besar yang diproduksi tanpa syarat ketat semacam ini.
Perbedaan lain terletak pada desain eksterior dan interior yang cenderung sederhana. Konsep minimalis diusung agar biaya produksi bisa ditekan semaksimal mungkin.
Meski begitu, beberapa pabrikan menyediakan varian “deluxe” atau “GR-S” pada produk LCGC mereka dengan tambahan bodi kit serta fitur hiburan yang lebih modern, menyesuaikan selera konsumen yang menginginkan sentuhan estetika lebih.
Fitur keselamatan pun menjadi poin penting yang tetap diperhatikan, meskipun tergolong dalam kategori harga ekonomis. Airbag depan, sistem pengereman anti-lock braking system (ABS), dan sensor parkir kadang sudah tersedia di beberapa model.
Pengguna dapat merasa lebih tenang karena aspek keamanan tetap menjadi sorotan, meskipun harga produk tidak semahal mobil di kelas premium.
Bagaimana Masa Depan LCGC di Era Mobil Listrik?
Mobil listrik semakin mendapatkan panggung di industri otomotif Indonesia. Berbagai subsidi dan insentif diberikan pemerintah untuk mendorong adopsi kendaraan listrik, misalnya penghapusan ganjil-genap di beberapa wilayah, potongan pajak, dan keringanan biaya pemasangan daya listrik di rumah.
Produk seperti Wuling Air EV yang dibanderol mulai Rp230 jutaan membuat konsumen penasaran, terutama yang mengutamakan inovasi dan kepraktisan.
Meski demikian, daya tarik LCGC belum memudar. Harga jual yang masih berada di kisaran Rp100–170 jutaan lebih terjangkau dibanding varian mobil listrik yang termurah sekalipun.
Selain itu, jaringan purna jual sudah sangat luas, mekanik yang paham teknologi LCGC juga banyak, dan biaya servis masih relatif ekonomis. Konsumen yang belum siap bermigrasi ke kendaraan listrik karena keterbatasan infrastruktur pengisian daya akan cenderung bertahan pada pilihan mobil irit ini.
Di masa mendatang, persaingan antara mobil listrik dan mobil LCGC bisa saja makin ketat. Jika harga baterai dan teknologi kendaraan setrum turun signifikan, bukan tidak mungkin banyak orang akan melirik mobil listrik.
Akan tetapi, selama stasiun pengisian daya belum merata dan harga mobil setrum belum terlampau murah, model LCGC masih menjadi solusi mobil pribadi bagi mayoritas pengguna di Indonesia.
Rekomendasi Terbaik untuk Anda di Tahun 2023

Daihatsu Sigra menjadi salah satu rekomendasi mobil LCGC di tahun 2023
Jika Anda ingin memiliki mobil di segmen ini, ada beberapa pilihan yang bisa dipertimbangkan. Honda Brio Satya E CVT kerap menjadi favorit bagi pengendara muda karena desainnya yang stylish dan dimensi yang mudah dikendalikan.
Unit ini juga terkenal dengan mesinnya yang responsif, meskipun tetap efisien dalam konsumsi bahan bakar.
Bagi keluarga yang membutuhkan daya tampung lebih, Toyota Calya 1.2 G AT dapat menjadi pilihan. Menawarkan kapasitas 7 penumpang, mobil ini cukup tangguh untuk perjalanan dalam kota maupun jarak pendek antarkota.
Selain itu, biaya perawatannya pun tidak memberatkan, berkat dukungan bengkel resmi Toyota di berbagai daerah.
Daihatsu Sigra 1.2 X AT tidak kalah menarik. Model ini memiliki ruang kabin yang tak kalah lapang dan konsumsi bensin yang relatif efisien. Banderol harga yang kompetitif menjadi senjata utamanya, di samping reputasi Daihatsu dalam menghasilkan kendaraan yang cocok untuk kondisi jalan di Indonesia.
Ketiganya juga mempunyai desain yang modern, durability mesin yang sudah teruji dan irit BBM serta fitur yang lumayan mendukung selama berkendara.
Moladiners, itulah ulasan mengenai penjelasan, harga, dan nasib mobil LCGC. Simak terus Moladin.com untuk informasi otomotif menarik lainnya.
Ditulis ulang oleh: Firdaus Ali