Di artikel ini, kami akan memberi bukti Xpander kuat menanjak. Test drive sengaja dilakukan di medan yang curam dan jalan bergelombang, daerah perbukitan di Kabupaten Bogor. Lokasi tujuan adalah Curug Cipamingkis.
Mungkin banyak yang menyangsikan, kombinasi penggerak roda depan (FWD) dan transmisi CVT di Xpander terbaru. Anggapan awal tentu menjadikan MPV 7-seater tersebut sulit menanjak. Kami pun awalnya demikian.
Walau begitu, kami tetap mencobanya berkendara ke Curug Cipamingkis. Dari pusat Kota Jakarta memang tidak terlalu jauh, cuma sekitar 100 Km. Hanya saja perjalanannya lumayan lama, sekitar 3 jam.
Pasalnya ketika masuk wilayah Alun-Alun Jonggol, jalan sudah mulai menyempit. Lalu aspal juga banyak rusak. Ditambah tanjakan terus-terusan menyapa. Tentunya jalur ini tepat untuk uji bukti Xpander kuat menanjak.
Tidak Mentok dan Suspensi Nyaman
Satu yang menarik dari Mitsubishi Xpander adalah bantingan suspensinya. Meski banyak melewati lubang jalan, kami merasa begiu nyaman di dalam kabin. Bantingan suspensinya benar-benar berkualitas.
Efek mengayun sangat minimal. Alhasil pengemudi dan penumpang di dalam kabin tidak terguncang hebat.
Racikan suspensi baru di Xpander 2022 ini memang patut diacungi jempol. Salah satu penyebabnya adalah penggunaan dimensi suspensi yang lebih besar dibanding model lama, bahkan sama besar dengan kepunyaan Pajero Sport. Racikannya pun disesuaikan lagi dengan jalanan di Indonesia.
Ditambah, Xpander punya ground clearance tinggi mencapai 220 mm. Ini menjadikan bodi bawah tidak pernah mentok ke jalan. Rasanya menyenangkan saja melibat medan keriting di Jonggol.
Menanjak dengan Xpander, Mudah Saja!
Dalam uji bukti Xpander kuat menanjak kali ini, mobil diisi oleh dua orang. Saat bertemu tanjakan, kami cuma injak gas seperti biasa saja. Mobil pun mudah naik.
Ada memang momen ketika mobil kesulitan menanjak. Utamanya ini terjadi saat kehilangan traksi, lantaran ban depan kurang menjejak jalan, gara-gara salah pilih jalan saat menanjak. Hanya saja saat posisi mobil diperbaiki, Xpander bisa menanjak lagi.
Begitu pula saat momentum kurang pas. Dalam artian mobil berhenti di tanjakan, kemudian harus melaju lagi. Itu memang agak membuat deg-degan. Terkadang, perlu injak gas lebih dalam atau ganti posisi transmisi dari D ke L.
Meski demikian, rasa was-was tersebut bisa dikurangi dengan adanya fitur auto hold. Alhasil Xpander baru bisa menahan posisinya beberapa detik, untuk memberi momentum untuk pengemudi injak gas. Jadi mobil tidak sampai mundur di tanjakan.
Inilah bukti Xpander kuat menanjak. Kami pun sukses sampai di area wisata Curug Cipamingkis. Sepertinya pabrikan tiga berlian memang sudah membuat racikan terbaik untuk mesin 1.500 cc, penggerak roda depan (FWD), dan CVT di Xpander.
Kelebihan FWD dan CVT
Sesungguhnya FWD serta CVT bukan cuma bisa diandalkan di jalanan menanjak. Di jalan perkotaan, kombinasi ini sangat nyaman untuk pengemudi dan penumpang.
Buat pengemudi contohnya, FWD menjadikan akselerasi lebih mantap karena performa mesin depan langsung disalurkan ke kedua roda depan. Plus CVT milik Xpander sudah dirancang khusus, supaya bisa membuat rasa berkendara tidak kalah menyenangkan. Ada sensasi layaknya ganti gigi, ketika pedal gas benar-benar diinjak habis untuk memaksimalkan performa.
Sementara itu untuk penumpang, FWD memberikan ruang kabin yang lebih luas dibanding penggerak roda belakang atau RWD. Pasalnya semua komponen terletak di depan, jadi tidak ada gardan di bawah kabin. Alhasil interior jadi lega baik untuk penumpang baris kedua dan ketiga.
Penumpang juga mendapat kenikmatan dari penggunaan CVT di Xpander terbaru. Utamanya perpindahan gigi jadi terasa halus, saat melaju santun. Beda dengan transmisi otomatis konvensional di Xpander bekas yang masih ada entakan-entakan.
Itulah tadi bahasan seputar bukti Xpander kuat menanjak. Serta sekilas penjelasan soal transmisi CVT dan penggerak roda depan. Untuk informasi terbaru dan terlengkap seputar otomotif, pantau terus Moladin!