Mengenali masalah Fortuner bensin bekas penting dilakukan jika kamu ingin berburu unit bekas SUV ini. Seperti diketahui, saat ini Toyota Fortuner yang dipasarkan di Indonesia memiliki konfigurasi mesin, bensin 2.700 cc dan diesel 2.400cc.
Toyota Fortuner sendiri hadir di Indonesia pada tahun 2005. Mula-mula hanya diperkenalkan satu varian mesin saja yakni 4 silinder 2.700 cc. Mesin bensi tersebut berkode 2TR-FE yang mampu menyemburkan tenaga sebesar 160 hp.
Kala itu mobil Fortuner bensin di tawarkan dalam 3 pilihan model yaitu, G, G Lux, dan V 4×4. Nah unutk masalah pada Toyotra Fortuner sendiri terhitung 16 tahun sejak kelahirannya di 2016 tidak ada kendala berarti, terutama pada sektor mesin.
Malahan yang santer dikeluhkan adalah soal pengereman. Selain itu Toyota juga pernah melakukan recall pada Toyota Fortuner lansiran 2017-2019. Hal ini karena terjadi potensi masalah pada fuel pump.
Kasus ini hanya terjadi pada Fortuner tipe bensin. Sementara untuk model bermesin diesel tidak mengalami masalah. Berikutnya adalah masalah Fortuner bensin bekas jika dilihat dari kacamata umum. Misalnya :
Dimensi dan Radius Putar Fortuner
Hal yang akan menjadi masalah pertama untuk kamu jika meminang sebuah Toyota Fortuner adalah dimensinya besar. Lalu radius putar yang kecil.
Ini membuat Toyota Fortuner agak sulit bermanuver di tempat sempit, terutama saat putar balik. Sesungguhnya persoalan tersebut bukan cuma jadi masalah Fortuner bensin bekas, tapi juga Fortuner diesel.
Mesin Boros dan Kurang Responsif
Toyota Fortuner bensin dibekali dengan mesin berkapasitas 2.700 cc. Mesin tersebut memiliki tenaga maksimum 160 dk pada 5.200 rpm dengan torsi maksimumnya mencapai 246 Nm di 3.800 rpm.
Namun meski kapasitas mesin terbilang besar, Toyota Fortuner bensin keluaran mula-mula periode 2005-2007 banyak dikeluhkan oleh pengguna-penggunanya kurang responsif. Terlebih pada Fortuner bertransmisi matik yang hanya mengadopsi 4-percepatan.
Hal umum lainnya, yang harus diperhatikan saat ingin membeli mobil ini adalah masalah Fortuner bensin bekas tidak lain konsumsi bahan bakar yang boros.
“Pengalaman pakai Fortuner tahun 2012, varian bensinnya bisa mencapai 8-9 km/ liter untuk penggunaan dalam kota, sedangkan luar kotanya bisa 10-11 km/ liter,” kata Putra, pemilik bengkel mobil di bilangan Otistas Jakarta Timur.
Putra mengatakan, konsumsi BBM yang boros pada Fortuner bensin menurutnya wajar karena Toyota Fortuner sudah dianugrahi body yang gambot, dengan kapasitas mesin yang lumayan besar.
Nah untuk kamu yang juga sedang berburu Fortuner bensin bekas, ada baiknya perhatikan bagian mesin. Untuk mesin bensin, di kelas Fortuner direkomendasikan menenggak bahan bakar oktan tinggi dengan kualitas minimal 92.
Jika oktan di bawah itu, beresiko terjadi kerusakan pada fuelpump Toyota Fortuner.
Rem Kurang Pakem dan Kaki-kaki Rawan
Masalah Fortuner bensin bekas yang pertama, memiliki bodi yang besar dan berat. Sehingga butuh tenaga ekstra untuk menghentikannya. Apalagi SUV ini menggunakan transmisi otomatis dan rem belakang masih menganut sistem teromol.
Maka dari itu ketika kamu ingin membeli Fortuner perhatikan kondisi kampas rem demi keselamatan dan keamanan berkendara. Solusi rem Fortuner kurang pakem bisa diakali dengan menggunakan produk aftermarket yang tersedia di pasaranan. Untuk produk yang berkualitas, satu set cakram untuk Toyota Fortuner dibanderol pada kisaran Rp 20 jutaan.
Selain rem, resiko SUV gambot adalah rentannya komponen kaki-kaki. Meski begitu, kamu cukup mengecek pada bagian kolong sebelum meminang Fortuner bekas. Ada kebocoran atau tidak?
Jika bermasalah, biaya pergantian shock breaker Toyota Fortuner berkisar Rp 1-1,5 jutaan. Sedangkan rekondisinya berkisar dibawah Rp 500 ribuan.
Ketahui Persoalan Recall Pompa Bensin
Calon pembeli Toyota Fortuner bensin bekas khususnya produksi 2017-2019, harus tahu bahwa pabrikan berlogo T pernah melakukan recall pada tahun 2020 untuk komponen pompa bensin. Pihak Toyota kala itu mengatakan sumber kerusakan berasal dari pompa bahan bakar, tepatnya bagian impeller atau baling-baling.
Menurut penjelasan Toyota, karena impeller tida bisa diganti satuan, jadi harus satu unit fuel pump diganti. Pertanyaannya apakah pemilik Fortuner sebelumnya sudah melakukan penggantian ke bengkel resmi? Setidaknya kamu perlu tanyakan. Jika belum, segeralah klaim ke bengkel Toyota terdekat agar tidak terjadi masalah di kemudian hari.
KesimpulanToyota Fortuner bensin wajib masuk dalam daftar mobil bekas pencarian kamu, jika memiliki budget di bawah Rp 150 juta. Karena di situs jual beli kendaraan online, harga Fortuner bensin bekas lansiran 2005-2007 dibandrol pada kisaran Rp 120-150 jutaan.
Mobil ini juga cocok untuk kamu yang tidak begitu pusing dengan konsumsi BBM khas Big SUV. Konsumsi BBM akan terbayar dengan tampilan gagahnya.
Pertimbangan lainnya yang bisa meringankan kamu adalah sparepart yang murah meriah dan mudah didapat khas Toyota. Biaya perawatan di bengkel resmi juga tidak mahal.
Untuk kamu yang ingin meminang Toyota Fortuner bensin bekas berikut biaya service yang harus dipertimbangkan. Mengacu pada bengkel resmi Auto2000, disampaikan estimasi biaya service Toyota Fortuner di atas pemakaian 50 – 140 ribu km berkisar antara Rp 1,3 juta untuk jasa dan Rp 756 ribu untuk komponennya.
Sedangkan biaya service 70 – 90 ribu km dipatok harga Rp 1,2 juta untuk jasa dan Rp 696 ribu komponen. Lalu 80 ribu – 240 ribu km seharga Rp 1,6 juta jasanya dan Rp 2 jutaan untuk komponennya. Terakhir pada 100 – 300 ribu km dipatok Rp 1,3 juta untuk jasanya dan Rp 756 ribu untuk estimasi komponennya.
Selain itu, jika bicara pajak tahunan, mobil Toyota Fortuner bekas lansiran 2005 untuk versi bensinya type G AT 2.7 berkisar Rp 2,1 juta. Sementara versi 4×4 V AT 2.7 di tahun yang sama pajaknya hanya seharga Rp 3,1 jutaan.
Demikian ulasan terkait masalah Fortuner bensin bekas. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru otomotif.