Berikut akan kami sampaikan beberapa kekurangan MG 5 GT yang menarik untuk diulas. Di antaranya ada performa mesin kurang mantap, hingga material plastik di kabin terasa kurang berkualitas.
Sebelum membahas itu, kami beberkan dulu apa itu Morris Garage atau MG. Sesungguhnya ini adalah merek mobil asal Inggris, tapi kini sudah dibeli oleh raksasa Cina, SAIC. Kemudian untuk sedan MG 5 GT sendiri, merupakan produksi dari Thailand. Jadi masuk Indonesia itu lewat jalur impor utuh atau CBU.
Di Indonesia sendiri MG 5 GT memiliki tiga varian: Active, Ignite, dan Magnify. Salah satu yang menarik dari mobil ini adalah desain eksterior dan interiornya yang beda! Dari luar, terlihat seperti sedan coupe mahal. Begitu juga saat memandang interiornya.
Kemudian yang juga menarik adalah dimensinya bongsor, mirip Toyota Corolla Altis dan Honda Civic. Hanya saja, MG justru memberi mobil ini mesin 1.500 cc layaknya sedan entry level seperti Honda City dan Toyota Vios.
Untuk harga, MG 5 GT dijual mulai Rp 339,9 juta untuk varian Activate, Rp 369,9 juta untuk varian Ignite dan Rp 399,9 juta untuk varian Magnify. Menarik bukan? Kemudian untuk warna yang ditawarkan ada 6 pilihan. Yaitu Light Up Yellow, Scarlet Red, Arctic White, Black Knight, Metal Ash Grey, dan Silver Metallic.
Nah, meski MG 5 GT hadir dengan berbagai kelebihan yang sudah diebutkan tadi, pada kenyataanya mobil sedan coupe ini mempunyai beberapa kekurangan. Biar tidak penasaran, mari kita simak ulasannya berikut ini.
1. Akselerasi Kurang Responsif
Kekurangan MG 5 GT yang pertama adalah akselerasi yang kurang responsif. Hal itu kami buktikan secara langsung pada saat test drive beberapa waktu lalu.
Di mana saat pedal gas diinjak, tarikan bawah mesin terasa kurang responsif. Baru saat rpm menengah, performa mesin mulai terasa tenaganya. Walau tidak terlalu agresif juga.
Padahal, di atas kertas MG 5 GT mengadopsi mesin 1.498 cc DOHC VTi-TECH dengan transmisi CVT 8-percepatan. Performanya cukup oke untuk sedan entry level, dengan tenaga 114 PS dan torsi puncak 150 Nm.
Hanya saja akselerasinya jadi kurang bertenaga, lantaran dimensi sedan MG ini yang bongsor. Di atas kertas panjangnya 4.675 mm, lebar 1.842 mm, dan tinggi 1.480 mm. Bodi yang besar, tentu menjadikan mesin jadi perlu bekerja ekstra untuk berakselerasi. Terbukti dari sejumlah pengujian beberapa media, MG 5GT cuma bisa melaju 13,9 detik dari 0-100 Km/jam.
Bandingkan saja dengan Mazda 2 yang sama-sama pakai mesin 1.500 cc, tapi bisa berkaselerasi 0-100 km/jam dengan catatan waktu 12,9 detik. Jadi ada gap sekitar satu detik dibanding MG 5 GT.
Walau demikian, kalau dipakai sehari-hari sesungguhya performa ini sudah cukup. Bantingan suspensinya juga tergolong biasa saja, jadi ketika melewati jalan bergelombang masih cukup nyaman. Sebagai informasi, MG 5 GT menggunakan suspensi depan dengan Independent MacPherson Strut with Stabilizer Bar. Kemudian untuk suspensi belakang menggunakan Torsion Beam.
2. Tidak Ada Paddle Shift
Selain performa mesinnya tidak istimewa, kekurangan MG 5 GT selanjutnya adalah belum memiliki paddle shift. Padahal kompetitornya seperti Toyota Vios, Honda City, dan Mazda 2 sudah mempunyai fitur tersebut.
Buat yang belum tahu, paddle shift berfungsi untuk melakukan simulasi perpindahan gigi manual dari kemudi. Jadi pengemudi tidak perlu memindahkan tangan dari setir untuk naik dan turun gigi. Fitur seperti ini, persis yang ada di mobil balap.
Kemudian yang jadi kekurangan lain MG 5 GT ada di setirnya yang cuma ada pengaturan tilt (naik turun). Belum ada fitur teleskopik (maju mundur). Ini tentu mengurangi kenyamanan posisi berkendara, terutama untuk orang-orang dengan tinggi badan di atas 170 cm.
3. Material Plastik di Interior Kurang Berkualitas
Kekurangan MG 5 GT berikutnya adalah pada material plastik di kabin yang kurang berkualitas.Hal tersebut, kami temui langsung saat melakukan test drive.
Walau punya tampilan interior mewah secara kasat mata, tapi ketika disentuh justru banyak material plastik hadir baik itu di dashboard, konsol tengah, dan lain-lain. Material plastiknya juga kurang berkualitas. Kami bahkan menemukan beberapa komponen yang renggang.
Kekurangan lain adalah MG 5 GT tidak banyak fitur kenyamanan untuk penumpang belakang. Misalnya hand rest belum ada di jok belakang. Padahal kompetitor seperti Honda City sedan sudah memilikinya.
4. Fitur Banyak Dipangkas Untuk Varian Active
Seperti yang kami informasikan sebelumnya bahwa MG 5 GT tersedia dalam pilihan 3 varian, dan untuk entry levelnya adalah varian Active yang dibanderol Rp 339,9 juta. Atau selisih Rp 30 juta dengan varian di atasnya yaitu Ignite dan Rp 60 juta dengan varian flagshipnya yaitu Magnify.
Sekilas memang terlihat terjangkau, tapi ternyata banyak fitur yang dipangkas di varian Active. Seperti tidak adanya Rear Driver Assistant System (RDA), Blind Spot Detection (BSD), Lane Chance Assist (LCA), Rear Cross Traffic Alert (RCTA), Rear Collision Warning (RCW), Side Airbag, Rear View Camera, serta kamera 360 derajat. Oh ya, untuk jumlah speaker juga Cuma ada 4 titik. Berbeda dengan varian lain yang ada 6 titik.
Kemudian, MG 5 GT varian Active juga tidak menyematkan electric sunroof seperti yang ada di varian Ignite dan Magnify. Kemudian untuk lampu belum menggunakan LED, folding door mirror, daytime running lights.
Moladiners, itulah ulasan mengenai beberapa kekurangan MG 5 GT. Simak terus Moladin.com untuk informasi otomotif menarik lainnya.