Kisah Nissan Livina – Satu tahun lalu, tepatnya pada 19 Februari 2019, PT Nissan Motor Indonesia (NMI) memperkenalkan produk LMPV baru mereka All New Nissan Livina. Jenis mobil yang sudah dijual di Indonesia sejak 2007 tersebut mendapatkan ubahan habis-habisan, mengambil platform Mitsubishi Xpander.
Produk rebadge antara Xpander dan Livina dapat terwujud berkat aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi yag terjalin sejak 2017. Mitsubishi dan Nissan sepakat memproduksi LMPV 7-penumpang dengan platform serupa untuk mencapai efisiensi produksi dan efektivitas pemasaran.
Keluarnya model terbaru diharapkan dapat mendongkrak kembali pamor Livina yang kian redup. Penjualan mobil tersebut menukik. Pada 2017, Livina terjual 6.204 unit kemudian tahun berikutnya merosot menjadi 2.437 unit.
Kondisi tersebut merupakan hal yang miris buat kisah Nissan Livina yang sempat jadi salah satu mobil favorit. Angka penjualan Livina mengalami peningkatan dari 4 ribuan unit di tahun pertama, menjadi 16 ribu di tahun berikutnya. Di 2013, rekor penjualan Livina terpecahkan, menembus 35.422 unit.
Sayangnya, kejayaan produk global Nissan tersebut berlangsung singkat. Masuknya saingan-saingan baru, seperti Honda Mobilio dan Suzuki Ertiga membuat Livina perlahan terbenam. Hingga mencapai titik nadir di 2018.
Kisah Nissan Livina Sempat jadi pesaing kuat Avanza
Saat dirilis tahun 2007, segmen low MPV masih minim penghuni. Hanya Toyota Avanza yang jadi raja tanpa ada saingan berarti. Lawan terdekat Avanza saat itu mungkin Honda Stream, namun kapasitas mesinnya terpaut jauh. Stream pakai mesin 1.700 cc dan 2.000 cc dengan fitur cukup lengkap, sehingga harganya lebih mahal dari Avanza yang waktu itu masih dijual mulai dari Rp 116 juta sampai Rp 153 jutaan.
Baca Juga:
- Test Drive Xpander Cross di Bali: Apakah Layak Beli?
- Test Drive Xpander Cross di Bali: Layak Beli? (Bag.2)
- Fakta di Balik Suzuki All New Ertiga, Yakin Mau Beli?
Nissan telah mempelajari strategi untuk mengusik kedigdayaan Avanza. Karenanya, Livina disodorkan dalam nuansa yang jauh berbeda dari produk garapan Toyota Astra Motor tersebut.
Grand Livina hadir dengan dua opsi mesin, yakni 1.500 cc dan 1.800 cc. Tenaga mesin disalurkan ke sistem penggerak roda depan. Keuntungannya, tarikan mesin lebih responsif dan minim getaran di kabin, berbeda dengan Avanza yang pakai penggerak roda belakang. Penggunaan teknologi drive by wire pada Livina diklaim membuat bukaan throttle lebih presisi dan efisien bahan bakar.
Struktur body Livina berkiblat pada platform sedan, sehingga mobil ini punya tampilan ala station wagon. Atapnya rendah dengan dimensi body memanjang.
Aplikasi ripple control pada suspensi membuat Livina punya kualitas peredaman guncangan yang baik. Mobil ini juga memiliki handling mumpuni, berkat dimensi body yang ceper dan racikan suspensi khas sedan.
Model baru sempat diminati
Tahun 2013, Nissan mengganti baju Livina. Tampilannya berubah cukup signifikan. Tarikan garis body sedikit meruncing, membuatnya terlihat lebih modern.
Sektor mesin pada Livina 1.500 cc ikut direvisi. Mesin HR15DE lama ditanggalkan, berganti dengan mesin baru yang dilengkapi injektor ganda. Impaknya, performa mesin meningkat.
Keluarnya model baru mengatrol penjualan Livina yang akhirnya tembus di atas 35 ribu. Angka yang sulit didapatkan kembali di tahun-tahun setelahnya. Sementara itu, di tahun 2014, Livina 1.800 cc dipensiunkan karena penjualannya tidak menggairahkan.
Nissan Livina pakai platform Xpander
Akhirnya Nissan dan Mitsubishi merampungkan proyek rebadge pada 2019. Nissan Livina dirilis dengan rupa nyaris identik dengan Mitsubishi Xpander.
Perbedaannya hanya pada beberapa area. Grill depan Livina menggunakan V-motion yang jadi ciri khas produk Nissan terbaru. Kemudian pelek Livina pakai model palang Sembilan, bukan palang 10 seperti Xpander tapi sekilas bentuknya sama. Lampu belakang juga dibedakan. Livina pakai bentuk trapesium, sedangkan Xpander menggunakan lampu pola “L”.
Livina terbaru diberikan berbagai fitur canggih untuk menjadi daya tarik buat konsumen. Airbag sudah jadi perangkat standar, lalu ada ABS & EBD di semua tipe. Pada dua tipe teratas, VE dan VL dengan transmisi otomatis, diberikan perangkat Vehicle Dynamic Control (VDC), Traction Control System (TCS), Brake Assist (BA), dan Hill Start Assist (HSA).
Nissan Livina yang dipecah menjadi empat tipe, yaitu E, EL, VE, dan VL dijual dengan rentang harga mulai Rp 208,3 juta sampai yang termahal Rp 270,1 juta.
Setelah mendapatkan pembaharuan dengan mengambil basis Xpander, Nissan Livina perlahan bangkit. Lebih dari delapan ribu unit terjual di 2019.