Komponen Motor Starter dan Cara Kerja yang Perlu Diketahui

by Deni Ferlindungan
Motor starter

Komponen Motor Starter – Sistem starter motor (Starting System) merupakan sebuah rangkaian mekatronika. Disebut mektronika, karena sistem ini mengandalkan dua hal: mekanikal dan elektrikal.

Rangkaian mekanikal berfungsi untuk memutar flywheel. Sementara  sistem elektrikal hadir sebagai penyuplai tenaga yang kemudian mampu menggerakan motor.

Fungsi starter motor yang utama adalah memutar poros engkol menggunakan energi listrik, ketika kamu menyalakan mesin. Kehadirannya juga menggantikan fungsi manual starter atau kick starter pada mesin sepeda motor. 

Bahkan kini di beberapa sepeda motor sudah tidak memliki kick starter. Sebut saja Kawasaki W175, Yamaha Vixion R, Suzuki GSX-R150, dan masih banyak lagi. Hilangnya kick starter tersebut, lantaran sudah tidak lagi dianggap penting.

Fungsi kick starter di zaman sekarang sudah digantikan oleh motor starter atau elektrik starter yang lebih praktis. Cukup tekan tombol, maka mesin motor akan aktif dengan sedirinya.

Meski terlihat sederhana, di dalam starter motor, terdapat banyak sekali komponen. Masing-masing komponen juga memiliki fungsi beragam. Penasaran ingin tahu komponen apa saja yang tersedia di motor starter  Simak pembahasan lengkapnya berikut ini:

Cara Kerja Sistem Starter Motor atau Motor Starter

komponen motor starter

Sistem kerja motor starter adalah mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Proses ini memanfaatkan kaedah fleming left hand.

Bila ingin mengetahui cara kerja motor starter atau starter motor, kamu perlu mengetahui kaedah tangan kiri fleming (fleming left hand). Apa itu? Jika kamu kurang paham, berikut kira-kira penjelasannya.

Apabila terdapat arus listrik yang mengaliri konduktor, sementara konduktor tersebut terletak di dalam medan magnet. Maka konduktor tersebut akan terdorong sesuai garis gaya magnet yang ditunjukan dengan kaedah tangan kiri fleming.

Selanjutnya, hubungan antara garis gaya magnet, arus listrik dan gaya dorong ditunjukkan dalam tiga jari. Jari tengah menunjukan arah arus, jari telunjuk menunjukan arah medan magnet, sementara jempol atau ibu jari menunjukan kemana arah gaya dorongan.

Berangkat dari kaedah fleming left hand. Kemudian disusun sedemikian rupa, agar berkebalikan sehingga gaya yang dihasilkan juga berkebalikan.

Lebih lanjut bisa diletakan pada sebuah poros yang dapat menyebabkan gaya putar berkesinambungan. Prinsip ini serupa dengan prinsip motor starter pada umumnya dan serupa dengan prinsip generator.

Mirip bukan berarti sama. Perbedaanya, generator mengubah energi mekanik menjadi listrik. Sementara motor starter bekerja sebaliknya, energi listrik jadi mekanik.

Baca juga:

Baca juga  Bayar Pajak Motor di Indomaret, Sangat Mudah!

Sistem dan Komponen Motor Starter

kerja motor starter

1. Baterai atau Accu

Salah satu komponen yang cukup penting sistem motor starter adalah baterai. Tugasnya menyuplai energi utama saat menghidupkan mesin. Baterai menyediakan suplai arus listrik ke sistem starter.

Kapasitas baterai yang digunakan untuk starter motor pun bervariasi, tergantung dari kapasitas mesin. Namun untuk voltage atau tegangan, umumnya menggunakan  baterai bertegangan 12 volt pada mobil dan motor, sementara 24 volt untuk truk dan bus.

Aki juga banyak sekali jenisnya. Walau begitu, secara garis besar ada dua: aki basah dan kering. Kalau aki basah, perlu dilakukan perawatan secara berkala. Perawatan yang dilakukan seperti mengisi air aki setiap beberapa bulan sekali.

Beda dengan aki kering yang biasa disebut mainenance free (MF). Hal ini dikarenakan, tidak perlu ada air aki yang diisi ulang. Meski demikian, perawatan tetap ada, bukan hilang sepenuhnya.

Contoh merawat aki kering dengan mengaktifkan mesin secara berkala. Bisa juga selalu mengecek kepala aki, kalau ada kotoran segera bersihkan dengan lap kering.

Tanpa aki atau baterai yang berkondisi baik, tentu starter motor tidak mungkin dapat berfungsi. Oleh karena itu, jaga selalu kondisi aki motor kamu ya!

2. Kunci Kontak (Ignition Coil)

Tak kalah penting dari sistem motor starter adalah kunci kontak atau Ignition Coil. Fungsinya sebagai saklar yang akan mengaktifkan relay starter dan menghubungkan arus dari baterai.

Dahulu, kunci kontak merupakan fitur wajib pada sistem starter. Seiring dengan perkembangan, saat ini ignition coil tidak secara langsung berperan dalam sistem starter berkat adanya fitur Start/Stop button khususnya di mobil.

Meski demikian, untuk sepeda motor, kunci kontak masih perlu. Bahkan di sistem keyless sekalipun. Pengendara masih harus memutar kenop ke posisi on. Seletah itu barulah starter motor bisa dilakukan.

Buat kamu yang belum tahu sistem keyless di sepeda motor, kami kasih penjelasan. Fitur ini menggantikan anak kunci konvensional dengan remote dan kenop. Jadi fungsi anak kunci digantikan oleh remote, sementara kenop menggantikan lubang kunci.

Ketika remote berada dekat dengan kenop, kira-kira jarak 1 m. Otomatis kenop bakal mendeteksi dan menyiapkan diri dalam posisi standby. Lalu kenop bisa diputar ke posisi on. Setelah itu barulah tombol starter dapat ditekan untuk mengaktifkan mesin. 

Fitur keyless di sepeda motor sudah cukup jamak. Di Indonesia, pelopor penggunaannya ada di Suzuki GSX-R150 dan GSX-S150. Kemudian tersebar ke Yamaha Aerox, Nmax, Xmax, Lexi, Freego, dan lain-lain. Motor-motor Honda juga mulai menggunakan keyless, di antaranya lewat Honda PCX 150, Vario 150, dan Forza 250.

Baca juga  Motor Injeksi Terendam Banjir? Jangan Distarter!

3. Starter Clutch

Relay starter atau starter clutch bekerja untuk mengalirkan arus utama dari baterai langsung ke motor starter. Fitur ini aktif saat kunci kontak diposisi “ST”.

Komponen ini terdiri dari dua buah coil yaitu pull dan hold in. Pull coil yang akan mendorong plunger untuk mengaitkan pinion gear. Sementara hold in coil hadir sebagai penahan pergerakan pull in coil.

Perangkat ini terletak menyatu dengan motor starter. Starter clutch memiliki dua terminal yaitu terminal 30 yang langsung terhubung ke baterai. Ada pula terminal 50 yang berasal dari kunci kontak.

4. Motor Starter

Tak kalah penting, tersedia juga komponen motor starter yang menjadi komponen utama dari sistem starter. Komponen inilah yang bekerja sesuai kaedah tangan kiri flemming

Di dalam sebuah motor starter terdapat komponen penyusun antara lain:

Field coil

Field coil adalah komponen yang fungsinya untuk membangkitkan medan magnet didalam motor starter. Komponen ini terbuat dari magnet yang dililit oleh kumparan tembaga sehingga medan magnet yang dihasilkan besar.

Kumparan tembaga ini dihubungkan secara seri dengan komponen armature coil sehingga saat motor starter belum dinyalakan, tidak ada kemagnetan didalam motor starter.

Armature Coil

Komponen yang bertugas sebagai konduktor dan akan dialiri oleh arus listrik, biasa disebut sebagai armature coil. Ciri-cirinya berbentuk silinder yang berbahan inti besi berbalut lilitan tembaga sehingga daya hantar listrik pada armature coil sangat baik.

Ujung armature coil terdapat komponen kumutator yang fungsinya menerima arus listrik dari baterai yang akan disalurkan ke armature coil. Kumutator akan membagi arus agar bisa berlangsung bolak-balik.

Fitur ini dirancang terpisah tiap lininya sehingga saat arus mengalir melalui brush, tidak terjadi hubungan pendek arus listrik.

Brush (Sikat)

Sikat atau brush adalah komponen berikutnya yang berbahan tembaga. Fungsi brush adalah untuk mengalirkan arus listrik ke kumutator. Rangkaian armature coil memiliki kumutator akan berputar saat poros armature berputar.

Adapun brush berfungsi mengalirkan arus listrik ke komponen kumutator yang berputar itu. Soal material, brush berbahan tembaga lunak agar gaya gesek kecil.

Namun komponen ini pula yang sering mengalami keausan. Sehingga perlu dilakukan perawatan rutin. Di dalam motor starter ada dua brush. Satu adalah brush arus yang mengalirkan arus. Kemudian satu lagi brush massa yang akan mensuplai masa atau ground.

Pinion Gear dan Drive Lever

Apa itu pinion gear? Komponen yang berkaitan dengan armature coil di ujung armature shaft. Fungsi pinion gear ini adalah sebagai roda gigi yang akan meneruskan putaran armature shaft ke flywheel.

Baca juga  5 Cara Bayar E-Tilang Agar Tidak Bingung

Bentuk pinion gear lebih kecil sehingga dapat mereduksi putaran armature coil untuk menghasilkan momen yang lebih besar,

Sementara drive lever atau plunger, merupakan tuas yang akan menggerakan pinion gear untuk terkait dengan flywheel. Kemudian melepaskan keterkaitan tersebut saat motor starter berhenti berputar.

Drive lever ini digerakan oleh pull in coil di starter clutch saat kunci kontak berposisi “ST”. Adanya drive lever, flywheel dapat berputar tanpa berkaitan dengan motor starter

Mengenal Sistem Motor Starter atau Starter Motor

motor starter

Kerja motor starter, dimulai ketika kita memutar kunci kontak. Saat kunci kontak berada di posisi “ON”, relay utama atau main relay akan terhubung. Hal ini menyebabkan arus dari baterai mengalir ke semua sistem kelistrikan mobil.

Dilanjutkan kunci kontak diputar pada posisi “ST”, relay starter switch akan terhubung sehingga arus akan mengalir dari baterai ke terminal 50 pada starter clutch.

Terminal 50 dialiri arus listrik, menyebabkan kemagnetan pada pull in coil sehingga pull in coil bergerak ke arah hold in coil. Dalam hal ini, gerakan pull in coil akan mendorong drive lever sehingga pinion gear terkait dengan flywheel.

Rangkaian Starter dengan Relay

Fase ini, dorongan pull in coil, bukan hanya menggerakan pinion. Tetapi juga menggerakan pull in coil itu sendiri ke arah hold in coil. Akibat dorongan tersebut, hold in coil juga terdorong ke arah solenoid switch contact.

Sehingga arus listrik di terminal 30 motor starter, akan langsung mengalir ke dalam motor starter. Dalam motor starter arus tersebut dialirkan ke field coil untuk membangkitkan medan magnet, dan mengalir ke armature coil melalui brush.

Terdapat aliran listrik didalam medan magnet, hasilnya armature akan berputar untuk menggerakan flywheel.

Saat mesin menyala, starter akan berhenti dengan menghentikan arus dari terminal 50. Sehingga pull in coil terlepas dan kembali ke posisi semula.

Dengan kembalinya pull in coil, pinion gear juga akan lepas kaitannya dengan flywheel dan putaran motor juga terhenti karena arus listrik pada solenoid switch contact terputus.

Namun pinion gear sebenarnya didesain agar mundur secara otomatis saat putaran flywheel lebih besar dari putaran starter. Fungsi ini ditunjukan untuk memudahkan proses keterkaitan dan pelepasan pinion gear dengan roda gigi flywheel.

Bagaimana, sudah mengerti cara kerja motor starter atau starter motor? Ternyata cukup rumit bukan? 

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika