Pernahkah kamu melihat simbol menyala di dashboard mobil tapi tidak tahu artinya? Banyak pemilik kendaraan sering kali mengabaikan lampu-lampu indikator yang muncul saat mengemudi. Padahal, setiap lampu tersebut bukan sekadar dekorasi—melainkan sinyal penting tentang kondisi mobil, dari yang sekadar peringatan ringan hingga tanda kerusakan serius pada sistem mesin atau kelistrikan.
Memahami arti lampu indikator pada mobil sangat penting agar kamu bisa mengambil tindakan tepat dan menjaga performa kendaraan tetap optimal. Bahkan, pada mobil listrik yang mulai populer, indikator khusus hadir untuk memberi tahu tentang baterai, sistem e-Pedal, hingga mode derek.
“Setiap lampu indikator di mobil itu ada artinya. Namun sayangnya banyak pemilik mobil yang belum memahaminya. Keuntungan dari bisa memahami atau mengartikan lampu indikator mobil adalah kita bisa mengantisipasi kerusakan komponen mobil,” ungkap Aris Triyono, Service Advisor Daihatsu.
Nah, untuk mengetahui lebih jauh lampu indikator mobil beserta artinya. mari kita simak ulasannya berikut ini.
Table of Contents
Arti Warna Merah, Kuning, dan Hijau pada Lampu Indikator Mobil
Sebelum masuk ke pembahasan tiap simbol, penting untuk tahu makna warna dari indikator itu sendiri:
- Merah: Tanda peringatan serius. Artinya kamu harus segera berhenti dan mengecek kondisi mobil. Biasanya terkait sistem pengereman, airbag, oli, atau masalah kelistrikan.
- Kuning: Peringatan menengah. Mobil masih bisa dikendarai, tapi ada sistem yang tidak bekerja secara optimal. Sebaiknya segera diperiksa di bengkel.
- Hijau: Informasi bahwa fitur tertentu sedang aktif dan berfungsi dengan baik. Biasanya tidak memerlukan tindakan khusus.
Memahami arti warna ini bisa membantumu menentukan seberapa penting sebuah lampu indikator menyala.
Baca juga Speedometer Mobil: Kegunaan, Bagian, dan Cara Kerjanya
1. Lampu Indikator Rem Parkir

Lampu indikator rem parkir biasanya berbentuk lingkaran dengan huruf “P” di tengahnya, atau bisa juga muncul sebagai lingkaran dengan tanda seru (!) yang dikelilingi oleh tanda kurung. Warna yang digunakan umumnya merah, menandakan bahwa sistem ini penting dan perlu perhatian segera jika menyala saat mobil berjalan.
Fungsi utama indikator ini adalah untuk memberi tahu pengemudi bahwa rem tangan (rem parkir) sedang aktif. Saat kamu menyalakan mesin dan lupa menurunkan rem tangan, lampu ini akan menyala sebagai pengingat.
Namun, jika lampu ini tetap menyala meskipun rem tangan sudah diturunkan, ini bisa menjadi sinyal adanya gangguan pada sistem pengereman, seperti minyak rem yang mulai menipis atau adanya masalah pada sensor rem itu sendiri.
Selain bisa membuat konsumsi bahan bakar jadi boros, membiarkan rem tangan aktif saat mobil berjalan juga dapat menimbulkan kerusakan serius pada komponen rem dan kaki-kaki, termasuk kampas rem dan tromol. Dalam jangka panjang, hal ini bisa memperpendek usia komponen dan membuat biaya perbaikan jadi membengkak.
Sebelum mulai berkendara, selalu cek indikator ini. Jika menyala, pastikan rem tangan benar-benar telah dilepas. Bila sudah dilepas namun lampu masih menyala, segera lakukan pemeriksaan ke bengkel terpercaya untuk menghindari risiko kerusakan sistem pengereman.
2. Lampu Indikator Pengisian Aki

Lampu indikator pengisian aki ditandai dengan ikon gambar baterai atau aki, biasanya berwarna merah saat menyala. Banyak orang mengira lampu ini hanya menandakan kondisi aki saja, padahal sebenarnya indikator ini menandakan adanya masalah pada sistem pengisian listrik kendaraan, termasuk alternator, kabel penghubung, atau regulator tegangan.
Jika lampu ini menyala saat mesin sudah hidup, artinya aki tidak menerima pengisian daya dengan semestinya. Ini bisa disebabkan oleh:
- Aki mulai soak atau tekor (baik aki basah maupun aki kering)
- Alternator rusak atau tidak berfungsi optimal
- Kabel kelistrikan kendor atau putus
- V-belt longgar atau putus (belt penghubung antara mesin dan alternator)
Untuk aki basah, cek ketinggian cairan elektrolit. Jika cairan sudah di bawah batas minimum, segera isi ulang dengan air aki (bukan air mineral biasa). Sedangkan untuk aki kering, jika sudah melemah biasanya langsung perlu diganti dengan aki baru karena sifatnya tidak bisa diisi ulang.
Mengabaikan lampu indikator ini bisa berakibat fatal. Saat aki benar-benar drop, mobil bisa tidak bisa distarter, lampu-lampu jadi redup, dan dalam kondisi lebih buruk, mobil bisa mogok di tengah jalan karena suplai listrik terputus total.
Jika lampu indikator aki menyala terus meski mesin hidup, sebaiknya segera bawa mobil ke bengkel untuk dicek. Lebih cepat ditangani, lebih kecil risiko mobil mogok atau kerusakan sistem kelistrikan lainnya
3. Lampu Indikator Temperatur Mesin

Lampu indikator temperatur mesin biasanya berbentuk ikon termometer dengan gelombang air di bawahnya, dan saat menyala umumnya berwarna merah. Tanda ini muncul untuk memberikan peringatan bahwa suhu mesin sudah terlalu tinggi atau overheat, yang jika dibiarkan bisa menyebabkan kerusakan serius pada mesin.
Ketika lampu ini menyala, itu artinya sistem pendingin mesin tidak bekerja dengan optimal. Penyebabnya bisa bermacam-macam, di antaranya:
- Radiator kekurangan air atau coolant
- Kipas radiator tidak berfungsi
- Thermostat rusak
- Pompa air bermasalah
- Kebocoran pada sistem pendingin
Jika indikator ini muncul saat berkendara, jangan panik. Segera lakukan langkah darurat untuk menurunkan suhu mesin:
- Matikan AC dan perangkat elektronik lain seperti audio atau pengisi daya HP, karena semua itu membebani kerja mesin.
- Nyalakan heater (jika ada) — ini bisa membantu membuang panas dari mesin ke dalam kabin.
- Segera cari tempat aman untuk berhenti, lalu matikan mesin dan biarkan dingin selama beberapa menit.
- Setelah mesin agak dingin, periksa tabung cadangan air radiator. Jika kosong, tambahkan air radiator atau coolant, tapi jangan buka tutup radiator saat mesin masih panas karena bisa menyemburkan uap panas dan membahayakan.
Mengabaikan lampu ini bisa membuat mesin mengalami kerusakan permanen seperti cylinder head melengkung atau bahkan mesin jebol.
Selalu rutin mengecek volume air radiator dan kondisi selang pendingin, apalagi sebelum melakukan perjalanan jauh. Gunakan coolant yang sesuai standar, bukan hanya air biasa, agar sistem pendingin bekerja maksimal.
4. Lampu Indikator Check Engine

Lampu indikator Check Engine atau dikenal juga sebagai lampu indikator injeksi memiliki simbol berbentuk gambar mesin. Ketika menyala, terutama saat mesin hidup, ini menandakan adanya gangguan atau anomali yang terdeteksi oleh sistem ECU (Engine Control Unit) terhadap salah satu atau beberapa komponen mesin.
Penyebab umum check engine menyala sangat bervariasi, dari yang ringan hingga serius, seperti:
- Soket sensor yang longgar atau kotor
- Sensor oksigen (O2) rusak
- Masalah pada sistem bahan bakar (misalnya injektor tersumbat)
- Masalah pada busi atau koil
- Katalitik konverter bermasalah
- Tutup tangki bensin tidak rapat
Kadang-kadang lampu ini menyala hanya sesaat dan kemudian mati kembali. Tapi jika lampu tetap menyala atau bahkan berkedip-kedip, itu artinya ada masalah yang lebih serius yang berpotensi merusak mesin bila dibiarkan.
Jika lampu check engine menyala terus, sebaiknya segera bawa mobil ke bengkel yang memiliki alat scanner OBD (On-Board Diagnostics) untuk memeriksa kode kerusakan yang tersimpan di ECU. Scanner akan membantu teknisi mengetahui secara spesifik komponen mana yang bermasalah tanpa perlu menebak-nebak.
Jangan menunda-nunda pengecekan karena semakin lama dibiarkan, potensi kerusakannya bisa meluas dan memperbesar biaya perbaikan.
5. Lampu Indikator Tekanan Oli Mesin

Lampu indikator tekanan oli mesin biasanya berbentuk ikon seperti teko atau corong oli yang meneteskan cairan. Saat menyala—umumnya dengan warna merah—ini menandakan adanya masalah serius pada sistem pelumasan mesin.
Indikator ini menyala karena tekanan oli mesin turun di bawah ambang aman. Kondisi ini bisa dipicu oleh beberapa hal, antara lain:
- Volume oli mesin berkurang karena belum diganti atau terjadi penguapan berlebih
- Kebocoran oli pada seal, gasket, atau sambungan mesin
- Pompa oli tidak berfungsi dengan baik
- Saringan oli tersumbat
- Kualitas oli buruk atau sudah terlalu kotor
Sistem pelumasan sangat penting karena berfungsi mengurangi gesekan antar komponen mesin dan mencegah overheat akibat gesekan logam. Jika tekanan oli tidak mencukupi, komponen mesin bisa saling bergesekan langsung dan dalam waktu singkat berpotensi menyebabkan kerusakan fatal pada mesin seperti aus atau bahkan jebol.
Jika lampu indikator oli menyala saat berkendara:
- Segera hentikan kendaraan di tempat yang aman dan matikan mesin.
- Tunggu beberapa menit, lalu periksa dipstick oli untuk mengecek volume dan warna oli.
- Jika volume oli rendah, tambahkan oli dengan jenis yang sesuai. Tapi jika volumenya normal dan lampu tetap menyala, segera bawa ke bengkel untuk pengecekan sistem pelumasan secara menyeluruh.
Jangan pernah memaksakan mobil berjalan saat lampu oli menyala, karena ini bisa memperparah kerusakan dan menyebabkan biaya perbaikan membengkak.
6. Lampu Indikator ABS (Anti-lock Braking System)

Lampu indikator ABS biasanya berbentuk lingkaran dengan tulisan “ABS” di tengahnya, dan ketika menyala—biasanya berwarna kuning atau oranye—itu berarti sistem ABS mengalami gangguan atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
ABS (Anti-lock Braking System) adalah fitur keselamatan aktif yang dirancang untuk mencegah roda terkunci saat pengereman mendadak. Sistem ini sangat berguna saat berkendara di jalan licin atau dalam kondisi darurat, karena memungkinkan pengemudi tetap bisa mengontrol arah kendaraan saat mengerem keras.
Jika lampu ABS menyala:
- Rem mobil tetap berfungsi, namun hanya dalam mode konvensional tanpa bantuan sistem ABS.
- Risiko roda mengunci saat pengereman mendadak akan lebih tinggi, terutama di jalan basah, berpasir, atau saat berkendara dengan kecepatan tinggi.
Beberapa penyebab umum lampu ABS menyala antara lain:
- Sensor roda ABS kotor atau rusak
- Kabel sensor terputus atau longgar
- Kerusakan pada modul ABS
- Level minyak rem terlalu rendah (karena beberapa sistem ABS saling terhubung dengan sistem rem utama)
Meski tidak langsung membuat rem “hilang fungsi”, kamu tetap disarankan segera membawa mobil ke bengkel untuk pengecekan. Sistem ABS adalah fitur keselamatan penting yang bisa menyelamatkan kamu dalam kondisi darurat, jadi jangan anggap remeh meskipun mobil masih bisa direm seperti biasa.
Semakin cepat ditangani, semakin kecil kemungkinan kerusakan menyebar ke komponen lain seperti sensor kecepatan roda atau sistem kontrol rem.
7. Lampu Indikator Minyak Rem

Lampu indikator berbentuk lingkaran dengan tanda seru (!) di tengahnya tidak hanya berfungsi untuk menunjukkan bahwa rem parkir masih aktif, tetapi juga bisa menjadi tanda bahwa volume minyak rem pada kendaraan berkurang. Jika lampu ini menyala padahal rem tangan sudah dilepas, maka kemungkinan besar penyebabnya adalah masalah pada sistem hidrolik rem, khususnya kekurangan minyak rem.
Minyak rem (brake fluid) sangat penting karena berfungsi sebagai media penghantar tekanan dari pedal rem ke kaliper untuk menjepit cakram. Ketika volumenya berkurang, maka efektivitas pengereman bisa menurun drastis, dan pada kondisi ekstrem bisa menyebabkan rem jadi blong.
Penyebab umum minyak rem berkurang antara lain:
- Penguapan alami akibat suhu tinggi
- Kebocoran pada sistem hidrolik, misalnya pada silinder master, selang rem, atau kaliper
- Kampas rem yang aus, membuat piston rem menjorok lebih jauh dan menarik lebih banyak minyak rem dari reservoir
Tips tambahan :
- Jika lampu ini menyala, cek level minyak rem pada reservoir di ruang mesin. Biasanya terdapat batas indikator “MIN” dan “MAX”.
- Jika di bawah batas minimum, tambahkan minyak rem dengan tipe yang sama (DOT 3, DOT 4, atau sesuai rekomendasi pabrikan).
- Jangan asal mencampur jenis minyak rem yang berbeda karena bisa memengaruhi performa dan bahkan merusak sistem rem.
- Setelah ditambahkan, periksa kembali apakah lampu indikator mati. Jika tetap menyala, segera bawa ke bengkel untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Jangan hanya mengandalkan pengisian ulang, karena bisa jadi penyebab utamanya adalah kebocoran atau masalah komponen lain. Pemeriksaan menyeluruh tetap diperlukan.
8. Lampu Indikator Transmisi Otomatis

Lampu indikator transmisi otomatis umumnya berbentuk ikon roda gigi (gear) dengan tanda seru di tengahnya, dan biasanya menyala dalam warna kuning atau oranye. Tanda ini hanya muncul pada mobil bertransmisi otomatis, dan menunjukkan bahwa sistem transmisi mengalami gangguan.
Namun, tidak semua mobil menampilkan peringatan dengan simbol gear bertanda seru. Pada beberapa model, indikator posisi transmisi seperti “D” (Drive) bisa berkedip-kedip sebagai tanda ada masalah. Gejala lain yang bisa muncul bersamaan antara lain:
- Perpindahan gigi terasa kasar atau tersendat
- Mobil sulit masuk gigi atau terasa selip
- Tenaga terasa hilang saat akselerasi
Penyebab umum masalah pada transmisi otomatis antara lain:
- Kekurangan oli transmisi (ATF) atau kualitas oli yang sudah menurun
- Sensor transmisi bermasalah, seperti speed sensor atau sensor tekanan
- Masalah pada solenoid (komponen aktuator dalam transmisi)
- Gangguan pada ECU transmisi
Jika lampu ini menyala, sistem pada beberapa mobil bisa masuk ke “fail-safe mode” atau “limp mode”, yaitu mode darurat di mana transmisi dikunci di gigi tertentu agar mobil masih bisa dijalankan ke bengkel terdekat, namun dengan performa terbatas.
Tips Tambahan :
- Jika lampu indikator transmisi menyala atau simbol D berkedip, hindari penggunaan mobil dalam jarak jauh.
- Segera periksa level dan warna oli transmisi. Oli yang baik berwarna merah muda dan tidak berbau gosong.
- Bawa mobil ke bengkel resmi atau spesialis transmisi otomatis untuk dilakukan pengecekan menggunakan scanner OBD dan analisis lebih lanjut.
Jangan abaikan indikator ini karena kerusakan pada transmisi otomatis bisa sangat mahal jika dibiarkan terlalu lama tanpa perbaikan.
9. Lampu Indikator Electric Power Steering (EPS)

Lampu indikator EPS hanya muncul pada kendaraan dengan Electric Power Steering, sistem kemudi elektrik yang menggantikan tenaga hidrolik. Ikonnya biasanya berupa gambar setir kemudi dengan tanda seru.
Jika indikator ini menyala, artinya terjadi malfungsi pada sistem kemudi elektrik, yang bisa dirasakan langsung dari kemudi yang terasa lebih berat dari biasanya saat dibelokkan. Ini bisa disebabkan oleh:
- Kerusakan pada motor listrik EPS
- Tegangan listrik tidak stabil
- Masalah pada sensor posisi kemudi
Segera periksa sistem kelistrikan dan baterai mobil. Jika tetap menyala, bawa ke bengkel untuk pengecekan sistem EPS agar tidak membahayakan saat berkendara.
10. Lampu Indikator Air Bag

Ikon indikator airbag umumnya berupa gambar orang duduk dengan lingkaran di depannya, yang menggambarkan kantong udara.
Lampu ini menyala jika terjadi gangguan pada sistem airbag, seperti sensor benturan yang error, kabel terputus, atau modul kontrol yang bermasalah. Jika dibiarkan, airbag bisa gagal mengembang saat kecelakaan terjadi.
Bawa mobil ke bengkel untuk pemeriksaan scanner. Sistem airbag adalah fitur keselamatan utama, jadi jangan ditunda.
11. Lampu Indikator Immobilizer

Indikator immobilizer biasanya berbentuk mobil dengan simbol kunci atau lingkaran merah berkedip. Lampu ini menyala saat kunci dilepas atau saat sistem tidak mengenali kunci.
Jika indikator tetap menyala saat mobil dinyalakan, bisa jadi:
- Kunci rusak atau baterainya lemah
- Sensor pembaca chip immobilizer rusak
- Ada gangguan pada sistem pengaman ECU
Coba gunakan kunci cadangan. Jika masih bermasalah, segera ke bengkel untuk reset atau reprogram immobilizer.
12. Lampu Indikator Pintu Mobil

Simbol pintu menyala saat salah satu pintu tidak tertutup rapat, termasuk pintu bagasi dan kap mesin pada beberapa mobil.
Lampu ini bertujuan mengingatkan agar pengemudi menutup semua pintu dengan sempurna sebelum berkendara. Jika indikator tetap menyala meski semua pintu terlihat tertutup, bisa jadi sensornya kotor atau rusak.
Buka dan tutup ulang semua pintu dengan sedikit tekanan. Jika masih menyala, bersihkan sensor pintu atau bawa ke bengkel.
13. Lampu Indikator Bahan Bakar

Ikon ini berbentuk pompa bensin dan muncul saat volume bahan bakar mendekati batas minimum.
Beberapa mobil juga dilengkapi dengan indikator arah tangki bahan bakar (panah di samping ikon) agar pengemudi tahu posisi tutup tangki. Saat lampu ini menyala, biasanya sisa bensin tinggal sekitar 5–10 liter.
Segera isi ulang bahan bakar, terutama jika berkendara jarak jauh atau melewati area tanpa SPBU.
14. Lampu Indikator Keyless Entry

Ikon berbentuk kunci dengan sinyal ini muncul saat sistem keyless tidak mendeteksi kunci di dalam mobil, padahal mesin masih menyala.
Penyebabnya bisa karena:
- Kunci berada di luar jangkauan
- Baterai remote lemah
- Gangguan sinyal
Selalu bawa kunci di dalam kabin saat mobil menyala. Jika sering terjadi, ganti baterai remote keyless.
15. Lampu Indikator Sabuk Pengaman (Seat Belt)

Ikon ini memperlihatkan orang duduk dengan sabuk. Akan menyala dan berbunyi jika pengemudi atau penumpang belum mengenakan sabuk pengaman, terutama saat kecepatan melebihi 20 km/jam.
Pastikan semua penumpang depan dan belakang mengenakan sabuk. Beberapa mobil modern bahkan mendeteksi sabuk penumpang belakang.
16. Logo Indikator Tekanan Ban (TPMS)

Simbolnya menyerupai tapak ban dengan tanda seru. Menyala jika tekanan ban berkurang lebih dari 25% dari standar pabrikan.
Pada mobil dengan TPMS langsung, sistem bisa menampilkan tekanan setiap ban secara real-time di panel instrumen. Sementara pada sistem tidak langsung, indikator hanya menyala tanpa detail posisi ban yang bermasalah.
Periksa tekanan semua ban termasuk ban cadangan. Pastikan sesuai standar PSI kendaraan.
17. Lampu Indikator Fog Lamp

Ada dua jenis:
- Front fog lamp: ikon setengah lingkaran dengan garis miring ke kiri
- Rear fog lamp: ikon setengah lingkaran dengan garis lurus ke kanan
Lampu kabut digunakan saat cuaca ekstrem seperti hujan deras atau kabut tebal untuk meningkatkan visibilitas. Indikator akan menyala saat fitur ini diaktifkan.
Gunakan hanya saat diperlukan agar tidak menyilaukan pengendara lain, terutama lampu kabut belakang.
Traction control membantu mencegah slip di jalan licin. Jika rusak, kemampuan kendaraan untuk tetap stabil saat akselerasi bisa berkurang. Segera cek ke bengkel jika lampu ini aktif terus.
18. Indikator Traction Control (TRC)

Simbolnya berupa mobil dengan dua garis bergelombang di bawahnya. Menyala saat sistem traksi aktif atau dinonaktifkan.
Kalau menyala terus atau berkedip lama, bisa jadi:
- Sensor kecepatan roda rusak
- Masalah pada sistem rem
- Kabel sensor roda putus
Traction control membantu mencegah slip di jalan licin. Jika rusak, kemampuan kendaraan untuk tetap stabil saat akselerasi bisa berkurang. Segera cek ke bengkel jika lampu ini aktif terus.
Indikator Mobil Listrik

Bukan hanya mobil ICE, mobil listrik juga ada lampu indikator yang harus dipahami. Sebab setiap lampu indikator punya arti sebagai sebuah peringatan atau informasi. Sebagai contoh, kita akan melihat lampu indikator mobil listrik merek Neta V. Berikut ulasannya:
1. Indikator Kunci (Warna Kuning):
Saat sudah menempuh jarak 10.000 km dan kelipatannya, indikator ini akan menyala pada MID sebagai pengingat kepada pengemudi bahwa Neta V telah menempuh jarak batas dan memerlukan perawatan berkala.
2. Indikator Baterai (Warna Kuning):
Ketika tingkat baterai mencapai 20%, 15%, dan 10%, lampu indikator akan menyala berwarna kuning sebagai pengingat bahwa daya baterai sudah rendah dan disarankan untuk segera mengisi daya pada mobil.
3. Indikator “Ready” (Warna Hijau):
Lampu ini akan menyala saat mobil dinyalakan dan siap untuk dikemudikan untuk memulai perjalanan.
4. Indikator e-Pedal (Warna Hijau):
Saat muncul dengan warna hijau, indikator ini menunjukkan bahwa fitur e-Pedal atau One pedal telah aktif, fitur ini akan memudahkan pengemudi NETA V saat mengendarai di kondisi yang padat serta membantu meningkatkan efisiensi energi Neta V.
5. Indikator Speedometer dengan tulisan “LIM” (Warna Kuning):
Saat pengguna Neta V berkendara dengan kecepatan kencang dan lampu ini menyala, ini memberikan peringatan bahwa mobil telah mencapai batas maksimal kecepatan yang telah ditetapkan.
6. Indikator Huruf N (Warna Kuning):
Apabila pada MID muncul indikator huruf N dan berwarna kuning, ini menginformasikan bahwa mode towing atau mode derek sedang aktif.
7. Indikator Steker (Warna Merah):
Berbentuk steker dan berwarna merah, lampu ini menyala ketika pengisi daya terhubung ke kendaraan dan menandakan proses pengisian daya baterai sedang berlangsung.
Moladiners, itulah ulasan mengenai lampu indikator mobil beserta artinya. Untuk informasi otomotif menarik lainnya, simak terus Moladin.com & channel Google News Moladin untuk informasi otomotif menarik lainnya.