Mengenal Platina Mobil, Kecil Tapi Penting!

by Firdaus Ali
platina mobil

Platina mobil adalah salah satu komponen penting dalam sistem pengapian kendaraan yang digunakan sebelum munculnya teknologi CDI. Bagi pemilik mobil klasik, memahami cara kerja dan perawatan platina sangatlah penting untuk menjaga performa mesin tetap optimal. Meskipun teknologi ini sudah mulai ditinggalkan, banyak mobil lawas masih mengandalkan platina sebagai sistem pengapiannya. Komponen ini memiliki peran utama dalam menghubungkan dan memutus arus listrik yang diperlukan untuk menciptakan percikan api di busi. Namun, karena sifatnya yang masih mekanis, platina memerlukan perawatan berkala agar tetap berfungsi dengan baik.

Mengenal Platina Mobil

Platina mobil adalah bagian dari sistem pengapian konvensional yang bertugas mengatur distribusi arus listrik ke busi agar dapat menghasilkan percikan api untuk pembakaran di ruang mesin. Pada dasarnya, platina bekerja dengan prinsip buka-tutup yang dikontrol oleh nok distributor. Saat platina menutup, arus listrik mengalir dan membentuk medan magnet di dalam kumparan primer koil. Ketika platina terbuka, arus listrik terputus secara tiba-tiba, sehingga terjadi induksi tegangan tinggi di kumparan sekunder koil, yang kemudian diteruskan ke busi.

Komponen ini banyak digunakan pada mobil-mobil lansiran tahun 1970-an hingga 1980-an, seperti Toyota Corolla DX, Suzuki Katana, dan Daihatsu Zebra. Salah satu keunggulan dari platina adalah harganya yang lebih terjangkau dibandingkan sistem pengapian modern. Namun, kelemahannya adalah memerlukan penyetelan berkala agar performa mesin tetap stabil dan tidak boros bahan bakar.

Menurut Aris, seorang Service Advisor Daihatsu, pemilik mobil dengan sistem pengapian platina perlu memahami cara melakukan penyetelan yang benar. Jika celah platina terlalu rapat atau terlalu renggang, kinerja mesin bisa menurun. Selain itu, karena posisinya yang dekat dengan mesin dan roda depan, platina rentan terkena debu dan cipratan air, sehingga harus sering dibersihkan agar tidak cepat rusak.

Meskipun sudah banyak mobil yang beralih ke sistem pengapian CDI yang lebih modern, platina tetap menjadi pilihan bagi penggemar mobil klasik. Beberapa pemilik mobil lawas bahkan lebih memilih mempertahankan sistem ini karena lebih mudah diperbaiki jika terjadi masalah, dibandingkan CDI yang umumnya harus diganti ketika mengalami kerusakan.

Cara Kerja Platina Mobil

platina mobil

Bagian dari platina mobil

Platina bekerja dengan prinsip dasar buka-tutup yang dikontrol oleh nok distributor. Mekanisme ini memungkinkan pembentukan medan magnet di dalam koil dan akhirnya menghasilkan percikan api di busi.

Saat Platina Menutup (Menghubungkan Arus Listrik)

Ketika mesin menyala, nok distributor berputar dan tidak menekan tumit ebonit platina. Pada kondisi ini, platina dalam keadaan tertutup, sehingga arus listrik dari kumparan primer koil mengalir ke massa. Arus listrik yang mengalir ini menciptakan medan magnet di dalam kumparan primer koil.

Saat Platina Terbuka (Memutus Arus Listrik)

Saat nok distributor berputar dan menekan tumit ebonit platina, kontak platina terbuka, sehingga arus listrik dari kumparan primer koil ke massa terputus secara tiba-tiba. Pemutusan ini memicu terbentuknya induksi listrik di kumparan sekunder koil, yang kemudian dikirimkan ke busi melalui kabel tegangan tinggi. Percikan api yang dihasilkan oleh busi ini berperan penting dalam proses pembakaran di ruang mesin.

Komponen Pendukung Platina Mobil

Agar sistem platina bekerja secara optimal, beberapa komponen pendukung berikut harus dalam kondisi baik:

  • Nok distributor
  • Kontak tetap dan kontak lepas
  • Pegas kontak pemutus
  • Lengan kontak pemutus
  • Sekrup pengikat
  • Tumit ebonit
  • Kabel dari minus coil
  • Alur penyetel celah platina

Aris menjelaskan bahwa karena sistem platina masih bersifat mekanis, maka diperlukan mekanik yang memahami karakteristik masing-masing mobil agar dapat melakukan penyetelan dengan presisi. Jika penyetelan kurang tepat, tenaga mesin bisa berkurang atau bahkan mobil sulit dinyalakan.

Cara Merawat Platina Mobil

platina mobil

Platina mobil harus dijaga kebersihannya

Meskipun harga platina relatif terjangkau, komponen ini rentan terhadap kotoran dan keausan. Jika dibiarkan kotor atau penyetelannya tidak tepat, platina dapat menyebabkan mesin mobil sulit menyala atau performanya menurun.

Berikut beberapa cara untuk merawat platina agar tetap dalam kondisi optimal:

  • Menjaga kebersihan platina
    Platina yang kotor akibat debu dan cipratan air dapat mengganggu aliran listrik. Sebaiknya bersihkan platina secara rutin agar tetap bekerja optimal.

  • Melakukan penyetelan secara berkala
    Gunakan alat ukur seperti fuller gauge untuk menyetel celah platina dengan tepat. Jika celah terlalu rapat, tenaga yang dihasilkan akan kecil. Sebaliknya, jika terlalu renggang, tenaga bisa hilang.

  • Membawa cadangan platina dan busi
    Bagi pemilik mobil klasik yang masih menggunakan sistem ini, sebaiknya selalu membawa cadangan platina dan busi untuk mengantisipasi kerusakan mendadak.

Menurut Aris, dengan perawatan yang baik, platina dapat bertahan hingga bertahun-tahun dan tetap menjaga performa mesin dengan baik.

Perbedaan CDI dan Platina Mobil

platina mobil

CDI dan platina

Teknologi Capacitor Discharge Ignition (CDI) diciptakan sebagai pengganti sistem platina untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan pengapian pada kendaraan.

Fitur

Platina Mobil

CDI

Sistem Kerja

Mekanis, menggunakan nok distributor

Elektronik, menggunakan kapasitor

Penyetelan

Harus disetel secara berkala

Tidak memerlukan penyetelan rutin

Ketahanan

Rentan aus dan harus sering dibersihkan

Lebih tahan lama dan minim perawatan

Efisiensi Bahan Bakar

Bisa boros jika penyetelan tidak tepat

Lebih efisien karena kontrol elektronik

Perbaikan

Bisa diperbaiki atau disetel ulang

Jika rusak, harus diganti dengan yang baru

Menurut Aris, meskipun CDI lebih praktis, jika mengalami kerusakan biasanya tidak dapat diperbaiki dan harus diganti. Namun, karena sistem ini berbasis elektronik, pengapian menjadi lebih stabil dan efisien.

Sementara itu, Dedy, seorang pemilik Toyota Corolla DX 1981, masih memilih menggunakan platina karena menikmati tantangan dalam menyetel dan merawatnya sendiri. Baginya, sistem platina memberikan pengalaman yang lebih autentik dalam merawat mobil klasik.

Platina mobil tetap menjadi pilihan bagi para pemilik kendaraan klasik yang ingin mempertahankan sistem pengapian asli mobil mereka. Meskipun membutuhkan perhatian lebih dalam hal perawatan dan penyetelan, sistem ini masih dapat bekerja dengan baik jika dirawat dengan benar.

Di sisi lain, bagi yang menginginkan sistem pengapian yang lebih praktis dan efisien, beralih ke CDI bisa menjadi solusi. Namun, keputusan ini tetap bergantung pada kebutuhan dan preferensi masing-masing pemilik kendaraan.

Untuk informasi otomotif terbaru lainnya, simak terus Moladin.com. Temukan berbagai artikel menarik seputar perawatan mobil, teknologi otomotif, dan tips berkendara agar kendaraan kamu selalu dalam kondisi prima.

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika
Edit Template