Mesin diesel common rail lahir menggantikan era mesin diesel direct injection. Teknologi ini kini banyak digunakan pada kendaraan berbahan bakar solar, seperti Toyota Fortuner, Mitsubishi Pajero Sport, hingga berbagai jenis truk.
Keunggulan dari teknologi common rail adalah efisiensi bahan bakar yang lebih baik, suara mesin yang lebih halus, serta emisi gas buang yang lebih ramah lingkungan. Mobil diesel yang ingin memenuhi standar Euro 4 umumnya sudah menggunakan teknologi ini.
Sistem Common Rail Adalah Teknologi Modern dalam Mesin Diesel
Sistem common rail merupakan salah satu inovasi dalam sistem bahan bakar diesel yang mengatur suplai bahan bakar ke injektor melalui fuel rail (rel bahan bakar).
Pada mesin diesel konvensional, bahan bakar dipompa langsung ke masing-masing injektor secara independen. Sementara pada sistem common rail diesel, bahan bakar dikumpulkan dalam satu rel bertekanan tinggi sebelum didistribusikan ke injektor secara elektronik sesuai kebutuhan mesin.
Baca juga 6 Tips Merawat Mobil Diesel, Mudah?
Prinsip kerja ini membuat common rail memiliki keunggulan dalam pengendalian bahan bakar, meningkatkan efisiensi, serta mengurangi emisi gas buang yang dihasilkan mesin diesel.
Fungsi Common Rail dalam Mesin Diesel
Common rail memiliki beberapa fungsi utama yang mendukung kinerja mesin diesel modern, antara lain:
- Mengatur tekanan bahan bakar secara presisi melalui ECU (Electronic Control Unit)
- Meningkatkan efisiensi bahan bakar dengan menyemprotkan bahan bakar dalam jumlah yang tepat
- Mengurangi suara bising dan getaran mesin, sehingga lebih nyaman saat dikendarai
- Menyesuaikan jumlah bahan bakar yang disemprotkan sesuai dengan kebutuhan mesin
- Meningkatkan performa mesin dengan tekanan bahan bakar yang stabil di dalam fuel rail
Dengan sistem ini, bahan bakar tidak hanya dikirimkan ke dalam ruang bakar mesin dalam jumlah yang lebih tepat, tetapi juga menghasilkan pembakaran yang lebih efisien.
Baca juga Mengenal Komponen Mesin Diesel dan Fungsinya
Cara Kerja Common Rail pada Mesin Diesel

Ilustrasi cara kerja common rail
Sistem common rail diesel bekerja dengan mengontrol suplai bahan bakar secara elektronik melalui beberapa tahapan:
- Bahan bakar dari tangki dihisap oleh high-pressure pump untuk meningkatkan tekanannya
- Bahan bakar kemudian dialirkan ke fuel rail untuk disimpan pada tekanan tinggi sebelum dikirim ke injektor
- ECU mengatur waktu dan durasi penyemprotan bahan bakar berdasarkan kebutuhan mesin
- Bahan bakar yang disemprotkan melalui injektor dikontrol secara presisi untuk memastikan pembakaran yang optimal
- Gas buang yang dihasilkan lebih bersih, karena jumlah bahan bakar yang masuk ke ruang bakar lebih terkontrol
Baca juga Penyebab Injektor Mobil Rusak dan Ciri-cirinya
Dengan teknologi ini, mesin diesel dapat bekerja dengan lebih efisien dan menghasilkan tenaga yang lebih besar dengan konsumsi bahan bakar yang lebih hemat.
Komponen Utama dalam Sistem Common Rail
Sistem common rail diesel terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu:
- Fuel Tank: Menyimpan bahan bakar sebelum dialirkan ke sistem injeksi
- Filter Bahan Bakar: Menyaring kotoran agar tidak masuk ke dalam sistem
- High-Pressure Pump: Meningkatkan tekanan bahan bakar sebelum masuk ke fuel rail
- Fuel Rail (Common Rail): Menyimpan bahan bakar dalam tekanan tinggi sebelum dikirim ke injektor
- Injektor: Menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang bakar dalam jumlah yang sesuai
- ECU (Electronic Control Unit): Mengatur suplai bahan bakar dan waktu penyemprotan agar pembakaran lebih efisien
- Sensor dan Aktuator: Memantau kondisi mesin dan menyesuaikan tekanan bahan bakar sesuai kebutuhan
Dengan kontrol elektronik yang lebih presisi, sistem ini mampu meningkatkan efisiensi mesin serta memastikan setiap tetes bahan bakar dimanfaatkan secara optimal.
Perawatan Mesin Diesel dengan Teknologi Common Rail
Untuk menjaga performa mesin common rail diesel, pemilik kendaraan perlu melakukan perawatan secara rutin, di antaranya:
1. Menggunakan Bahan Bakar Berkualitas
Sistem common rail memiliki jalur bahan bakar dengan lubang injektor yang sangat kecil. Jika menggunakan bahan bakar berkualitas rendah yang mengandung sulfur tinggi, injektor bisa tersumbat dan menyebabkan mesin tidak bekerja dengan optimal.
Sebaiknya hindari solar bersubsidi dan gunakan Dexlite atau Pertamina Dex untuk menjaga performa sistem bahan bakar.
2. Melakukan Servis Berkala
Tekanan bahan bakar pada sistem common rail bisa mencapai 2.000 bar, sehingga perawatan rutin sangat diperlukan. Servis berkala meliputi:
- Pembersihan filter bahan bakar agar tidak ada kotoran yang masuk ke injektor
- Pemeriksaan injektor dan fuel rail untuk memastikan tidak ada kebocoran tekanan
- Pengecekan high-pressure pump agar tekanan bahan bakar tetap stabil
3. Menghindari Penggunaan Aditif yang Tidak Sesuai
Banyak produk aditif bahan bakar yang diklaim dapat meningkatkan performa mesin. Namun, jika digunakan sembarangan, aditif tersebut justru bisa merusak komponen sistem common rail diesel.
Sebelum menggunakan aditif, pastikan untuk berkonsultasi dengan mekanik yang berpengalaman agar tidak merusak sistem injeksi.
Penerapan Common Rail di Kendaraan Modern
Teknologi common rail diesel kini telah digunakan oleh berbagai merek mobil dan truk, termasuk:
- Toyota Fortuner
- Mitsubishi Pajero Sport
- Isuzu MU-X
- Nissan Terra
- Berbagai model truk Hino dan Isuzu
Dengan semakin ketatnya regulasi emisi gas buang, teknologi common rail menjadi pilihan utama bagi produsen kendaraan diesel untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi polusi udara.
Mengapa Common Rail Banyak Digunakan?
Dibandingkan dengan sistem diesel konvensional, common rail memiliki banyak keunggulan, di antaranya:
- Tekanan bahan bakar lebih tinggi, sehingga menghasilkan pembakaran lebih sempurna
- Getaran dan suara mesin lebih halus, membuatnya lebih nyaman digunakan
- Lebih hemat bahan bakar, karena penyemprotan bahan bakar lebih presisi
- Emisi gas buang lebih rendah, sehingga lebih ramah lingkungan
Karena keunggulan ini, sistem common rail diesel kini menjadi standar dalam industri otomotif dan akan terus berkembang di masa depan.
Pantau terus Moladin.com untuk mendapatkan informasi otomotif menarik lainnya!
Beda mesin diesel common rail dan konvensional