Langkah Hyundai di awal tahun 2024 masih terasa berat, dengan volume penjualan yang belum mencapai titik optimal. Tidak hanya menurun dalam jumlah unit yang disalurkan ke diler (Wholesales), tetapi juga dalam penjualan langsung kepada konsumen (Ritel).
Data terbaru dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa sepanjang bulan Januari 2024 ini, jumlah wholesales mobil Hyundai hanya mencapai 3.003 unit.
Angka ini menunjukkan penurunan drastis sebesar 26,16 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (2023), yang mencatatkan 4.067 unit.
Sementara itu, penjualan ritel atau penjualan langsung ke konsumen untuk mobil Hyundai di Januari 2024 mencatatkan angka 2.903 unit.
Angka ini mengalami penurunan sebesar 18,2 persen atau berkurangnya 646 unit dibandingkan dengan bulan Januari tahun sebelumnya yang mencapai 3.549 unit.
Hal ini tidak hanya terjadi pada Hyundai, tetapi juga terlihat pada penjualan mobil secara keseluruhan di Indonesia. Gaikindo mencatatkan penurunan total wholesales di 2024 sebanyak 26,1 persen menjadi 69.619 unit dibandingkan dengan Januari tahun 2023 yang mencapai 94.270 unit.
Begitu pula dengan penjualan ritel dari diler ke konsumen, di 2024 mencatatkan penurunan sebesar 13,9 persen menjadi 78.214 unit dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 90.892 unit.
Pemilu Pengaruhi Penjualan
Menanggapi hal ini, Chief Operating Officer PT HMID, Fransiscus Soerjopranoto mengungkapkan bahwa faktor internal seperti permintaan yang tinggi pada kuartal IV/2024 menyebabkan pengiriman kepada diler tidak sebesar yang diharapkan di awal tahun ini.
“Kami terus berkoordinasi dengan PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia [HMMI] agar dapat meningkatkan kapasitas produksi mereka,” kata Fransiscus Soerjopranoto kepada media beberapa waktu lalu di Jakarta.
Namun, beberapa faktor eksternal juga turut mempengaruhi penjualan pada Januari 2024.
Salah satunya adalah efek dari kampanye Pemilu 2024 dan ketatnya seleksi pemberian fasilitas pembiayaan akibat meningkatnya non-performing loan (NPL) menjadi salah satu di antaranya.
Selain itu, belum terbitnya aturan terkait pemotongan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk mobil listrik dari 11% menjadi 1% juga berdampak pada penjualan Hyundai Ioniq 5.
Konsumen juga diyakini menunda pembelian mereka untuk melihat hadirnya produk baru dari masing-masing merek yang biasanya diluncurkan dalam Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024.
Hyundai sendiri berencana untuk meluncurkan enam produk baru tahun ini, termasuk model internal combustion engine (ICE) maupun battery electric vehicle (BEV).
Dua di antaranya dijadwalkan akan diperkenalkan dalam gelaran IIMS 2024 yang akan berlangsung dari 15 hingga 25 Februari 2024.
Dengan upaya peningkatan kapasitas produksi dan harapan akan hadirnya produk baru yang menarik, Hyundai berharap dapat mengatasi tantangan dalam pasar otomotif Indonesia pada tahun ini.
Demikian ulasan terksit penjualan awal tahun Hyundai. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.